Sunday, September 30, 2007

Three In A Trunk

Sempat lupa kalo punya satu foto lucu, unik bin ajaib, sampe kemaren buka gallery di hp en nemu foto itu sambil senyum-senyum sendiri.

Sekitar tiga minggu lalu, sepulang dari kantorku di bilangan Ringroad, jam 12 siang, di lampu merah simpang empat Balikpapan Baru, aku kebetulan berpapasan dengan sebuah mobil sedan putih tahun 80an yang sarat penumpang, sampe-sampe dengan sukses bin tega meletakkan 3 (tiga) penumpang ciliknya di bagasi. Sungguh tak berperikepenumpangan...(emang ada gitu ya?) Kasian banget ngeliatnya, apalagi waktu itu siang bolong, udara panas plus debu jalanan yang semakin menebal dikala musim kemarau seperti sekarang ini.
Tapi tampaknya mereka tak merasakan hal itu, melihat rona muka mereka yang i-dont-care-selama-aku-bareng-temen-sejati. U r rockin kids!


Seketika muncullah ide jahil ku untuk memotret mereka. Aku lalu melihat count down di traffic light yang saat itu menunjukkan angka 36 berwarna merah, tak kusia-siakan waktu yang tersisa, segera ku rogoh tas ku untuk mengambil my-soul-mate-for-this-now-on-with-oxford-dictionary-in-it, aka my phonesel. Sejurus kemudian aku berseru kepada mereka ‘aku foto boleh yah!’ dan seperti yang terlihat di gambar, dua diantara mereka kemudian tersenyum lebar, dan yang satu lagi, lantas secepat kilat mengambil selembar kain hitam yang berada di bagasi lalu menutup seluruh tubuhnya.




Berikut kira-kira percakapan yang terjadi di antara mereka:

Bocah berkopiah: Eh liat tuh ada cewek mirip Luna Maya naik motor mo motret kita.
Bocah di tengah: Eh ia beneran, tapi bentar dulu, kalo di liat lama-lama, tu cewek jadi mirip Katie Holmes
Bocah di ujung: Eh kalian tuh buta ato rabun? ga ada mirip-miripnya lagi sama Luna Maya, apalagi sama Katie Holmes…tapi tau ga mirip sama sapa? Mirip hantu yang ada di pilem terowongan kasablacu. Hiiiiiiy syerem...jadi takut ngeliatnya...

Tuh bocah diujung sadis amat yak....secara imut gini dibilang mirip hantu dari film terowongan kasablangko, nasib oh nasib, but deep in my heart, i would do the same thing if i were u kid...gyahahaha....

Read More..

Tuesday, September 18, 2007

Jaimly Me on Balikpapaners AM Kopdar

I was totally jaim in that occasion, hehe, on September 14th 2007, at Pasifica Food Court, Balikpapan. Here the story goes...

Selesai ngajar, jam 05.30 pm aku langsung cabut ke Plaza Balikpapan yang jaraknya cuma 7 menit dari kantor, masuk ke PFC, trus duduk di tempat favoritku yang kebetulan lagi lowong, di pojokan dekat jendela kaca. Saat itu ku pikir Dg. Ruslee, Dg.Mappe, Adink aka Para-Senior-AM-Balikpapaners (PSAMB) belum datang, karna waktu saat itu masih 05.40 pm, sedangkan occasion yang telah di sepakati adalah pada pukul 06.05 pm, kita akan berkumpul di meja depan stand Gudeg Bu Harmen. Masih ada 25 menit waktu luang, kuputuskan untuk membaca novel The Adventures of Sherlock Holmes yang tadi kupinjam dari temanku. Tak selang beberapa menit setelah saling berkirim sms dengan PSAMB, akhirnya kami berkumpul di tempat yang telah di sepakati.

Kalimat pertama yang kusampaikan adalah ‘Wah, ada anak buah niih’ sambil melihat kearah kedua anak Dg. Mappe yang turut serta, fyi they’re really cute. ‘Ia, buat nemenin kamu yan’ sahut Dg. Mappe. Aku baru saja akan mengatakan ‘Wah, cocok tuh daeng, kebetulan, mereka sama imutnya sama saya, kalo tau gitu, tadi dari rumah aku bawa boneka Barbie buat main bareng, mumpung ada temennya.’ tapi alert dari Charming-Behaved-System ver 2.0 di otakku segera mensensor kalimat itu sambil mengirim pesan singkat berbunyi:

U gotta switch your normal mode into jaim mode
or ur gonna freak em out.

Hahahaha...ok lah *jaim mode on*

And everything was going smoothly. Walau baru pertama kali ketemu, aku bisa merasakan sense of brotherhood mereka yang begitu kuat, mungkin karena ikatan asal-usul dan budaya yang sama, ditambah dengan friendly, wisdom dan well-educated-nya mereka. Hal itu membuatku semakin respect dan tak ingin mengacaukan suasana. Cukup dengan duduk manis dan berbicara seadanya.....hehehehe, kalo ada Yuli (my best friend) di situ, ngeliat aku dengan behave seperti itu, pasti dia bakalan guling-guling di lantai, sambil tertawa terbahak-bahak (kaya emoticon yahoo, tapi lebih cantik yuli dikit) dan berkata “Kamu kesambet jin apa yan? Kok bisa anteng gitu?”hahhahaha...


dari kiri, searah jarum jam: Me, Adink, Dg. Ruslee, Sheva, Salsa, Dg. Mappe

Back to the story, setelah memesan makanan, kami pergi menuju mushola untuk sholat maghrib, lalu kembali ke Food Court untuk menyantap makanan yang telah tersedia, aku, tentu saja memesan Nasi Uduk kegemaranku. And you know what? hari itu adalah hari yang bersejarah bagiku, dimana aku berhasil memecahkan rekor atas diriku sendiri, rekor untuk TIDAK MENGHABISKAN 1 porsi nasi uduk, biasanya tu piring bersih..sih..sih, tak ada yang tersisa, kecuali sendok ma garpunya...hahahaha..thanks to jaimly me...

It’s nice to meet you temanGs, im honoured to be one of the member of this fabulous community. Viva Forever AngingMammiri. See yaa!

*jaim mode off*

Ps. To Adink, thanks for the pictures and the Dolstro, jadi strobery makan strobery neh..hehehe..

Read More..

Monday, September 17, 2007

02.12 am

02.12 am
Suatu malam di pinggiran kota Ampenan. Hening. Angin berdesir pelan. Binatang-binatang malam saling mendesis lembut, bersahutan, seakan-akan berbicara dengan satu sama lainnya, saling bertukar cerita tentang apa saja yang mereka lalui di siang hari tadi. Sang bulan memancarkan cahaya beningnya ke penjuru kota, tak terkecuali sudut-sudut kecil. Tak terkecuali kisi-kisi kamar Hany yang mungil.

02.12 am
Hany tertidur pulas, ia sedang bermimpi, tentang sang pujaan hati dan dirinya. Mimpi indah dimana mereka berjalan bergandengan tangan, beriringan menyisiri pantai Senggigi. Keindahan pasir putih, birunya langit, gemuruh ombak dan puluhan siput kecil warna-warni seakan menyaksikan bagaimana cinta mereka bersemi dengan indahnya, cinta yang diawali dari persahabatan semasa mereka kanak-kanak, hingga tumbuh benih-benih rindu, cemburu dan kasih yang akhirnya menyatu padu menjadi sebentuk cinta. Tidak, Hany tidak sedang bermimpi. Alam bawah sadarnya hanya membawanya kembali ke masa itu, masa-masa indah ketika mereka belum terpisahkan oleh jarak dan waktu.

02.12 am
Hany tersenyum dalam tidurnya. Ia tidak sadar bahwa di tangannya masih tergenggam sebuah pulpen dan secarik kertas. Beberapa jam yang lalu, sebelum sang malam membawanya larut kealam mimpi, ia sempat menuliskan beberapa bait puisi. Kata-kata yang ia rangkum menjadi rangkaian kalimat yang indah. Kata-kata yang ia ambil dari dalam bisikan hatinya, untuk ia lirihkan ke Sang Khalik.
-----
Kasih
Senyumanmu yang hangat
Suaramu nan merdu
Dan indahnya jiwamu

Membuatku memohon
Dan bertekuk lutut
Didepan Tuhanku

Agar berkenan
Memberikan seluruh sisa waktumu
Untuk kau habiskan bersamaku

02.12 am
Hany masih terlelap, ia tak mendengar dering di ponselnya. Dering tanda pesan telah terkirim untuknya.
-----
From: Dian
Han,maaf,ak br dpt kbr ni 5 mnt lalu
Alif kclakaan,psawatnya mledak d udara
pdhl dia bela2in dr aussie ke indo
cm mo ngsih surprise,ngerayain ultahnya
bareng km

02.12 am
Dalam tidurnya, Hany masih bersama sang kekasih. Tak terpisahkan.


***Balikpapan, 16 September 2007. take me to the beach of Your soul.

Read More..

Monday, September 10, 2007

Read More..

Monday, September 03, 2007

Eky, Andri dan Kaus Kaki

“Kau punya teman di Amerika rupanya?” kata Pelatih Joko seraya memberikan sebuah amplop coklat. Eky membuka amplop surat itu pelan-pelan.
Andri? Surat dari Andri? Setelah 3 tahun menghilang ternyata dia di Amerika? Apa yang dia kerjakan disana?


New Jersey, 20 Juli 2007


Sahabatku Eky..

Pertama kali aku ingin mengucapkan selamat atas kemenangan Timnas Sepakbola Indonesia melawan Korea. Bravo! Bagaimana rasanya mencetak gol saat itu ky? Pasti kau sangat bangga dan senang sekali, aku menonton pertandingan itu di sini bersama mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia lainnya di cafe tempat biasa kami berkumpul. Kami meloncat kegirangan, berteriak hingga para pengunjung lainnya merasa terusik. Sekali lagi selamat ya! Aku bangga memiliki seorang teman sepertimu.

Eky, masih ingat kah kau saat pertama kita berkenalan, di depan gerbang SMP kita? Waktu itu kau menepuk pundakku dan berkata “Hei, kamu nyadar ga sih? Kaus kakimu beda sebelah” lalu kau berlari menuju rumahmu yang berada tepat di depan sekolah, mengambil sepasang kaus kaki dan memberikannya pada ku, kemudian kau mengajakku bermain sepakbola di lapangan sekolah siang hari itu. Sejak itu, kita bersahabat hingga kita lulus SMU.
Maafkan aku yang tak pernah memberi kabar padamu setelah kelulusan itu, aku malu ky..kau tentunya telah mendengar berita tentang ayahku yang terlibat kasus korupsi hingga trilyunan rupiah. Saat itu aku keluar dari rumah, berpindah-pindah, kerja serabutan, hingga akhirnya aku bertemu dengan Pak Citro, mantan pembimbing Tim Olimpiade Matematika sewaktu SMU dulu, rupanya beliau masih mengenalku, beliau juga yang banyak membantuku mengurus beasiswa hingga akhirnya aku dapat berkuliah di Princeton University sampai sekarang.

Ky, tak pernahkah terbersit dalam fikiranmu mengapa hari itu aku sangat dungu hingga memakai kaus kaki yang berbeda? taukah kau mengapa selama seminggu setelah kita berkenalan, aku selalu mendatangi kelasmu hanya untuk mengatakan bahwa aku lupa membawa kaus kakimu? Hingga akhirnya karena bosan dengan topik itu, kau merelakan kaus kaki mu untukku.

Ketahuilah ky, semalam sebelum kejadian itu, aku berniat untuk bunuh diri dengan meminum sepuluh butir pil tidur, entah mengapa keesokan harinya aku masih hidup, rupanya Tuhan masih sayang padaku, dan ingin menunjukkan kuasaNya padaku. Walau badan serasa hancur dan kepala mau pecah, aku tetap pergi ke sekolah karena masih ingin melanjutkan keinginanku untuk bunuh diri, yaitu dengan melompat dari lantai tiga gedung sekolah kita, saat itu aku sangat yakin bahwa usaha itu akan berhasil. Lalu pagi itu kita bertemu, setelah itu aku berfikir, jika siang itu aku mati, maka aku akan kehilangan banyak waktu-waktu menyenangkan yang kulalui jika bermain sepak bola bersamamu. Hingga akhirnya aku membatalkan niat bodoh itu. Sebenarnya aku tak pernah lupa membawa kaus kaki itu ky, aku hanya tak punya alasan lain untuk bertemu denganmu lagi, aku takut bila mengembalikan kaus kaki itu padamu, maka pertemanan kita akan selesai sampai di situ. Alangkah lugunya aku saat itu, maklum saja, perceraian orang tua ku membuat hati dan fikiranku remuk redam.

Sebuah tepukan di bahu dan sepasang kaus kaki mungkin adalah dua hal yang sepele bagimu, bahkan mungkin kau telah melupakannya. Tapi tidak bagi ku ky, dua hal kecil itu telah menyelamatkan jiwaku dan menyadarkan ku bahwa betapapun perihnya masalah yang kuhadapi, aku masih memiliki hal-hal indah disekitarku, betapa aku sangat menyenangi matematika, betapa asiknya bermain sepakbola, terutama dikala hujan, dan yang terpenting lagi, aku memiliki seorang teman sejati, dirimu ky...

Terima kasih ky, semoga Allah membalas segala budi baikmu padaku, selalu membimbing dan melindungimu di jalanNya, karena saat ini aku tak dapat berbuat banyak selain berdoa dan menyemangatimu dari jauh. Cetaklah gol sebanyak-banyaknya teruslah bermain ky, aku bangga padamu.

Wassalam

Andry


***Balikpapan, 31 Agustus 2007. take me to the beach of Your soul.
Read More..