tag:blogger.com,1999:blog-28923599894657715962024-02-19T12:15:00.670+07:00Smileyaniyanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-34040475330751890732012-01-18T14:01:00.005+07:002012-02-07T14:43:54.853+07:00Bayangan Ibu Diatas Kapal<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>“Bangun nak!” seketika suara ibuku membangunkanku dari tidurku.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Wajahnya sekilas muncul dihadapanku, sebelum lenyap seiring dengan penglihatanku yang mulai mengenali situasi sekeliling. Tentu saja ini hanya mimpi. Aku bukan berada dirumah sekarang. Bukan dikamarku yang nyaman dengan spring bed dan selimut yang hangat. Sayup-sayup aku mendengar suara genset di deck bawah. Mesin kapal tampaknya tidak beroperasi, pertanda bahwa kami sudah sampai ditujuan. Lorong kapal dan tempat tidur penumpang tampak lengang, padahal beberapa saat lalu, kapal penuh sesak oleh puluhan orang dewasa, anak-anak dan bayi. Kini hanya beberapa orang yang tersisa, sebagian tidur di ujung deck, sisanya aku dan Erry, teman seperjalananku, dan 2 orang wanita, ibu dan anak remajanya yang tidur diseberang kami.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Aku melirik jam tangan dan menekan tombol light, disituasi remang-remang seperti ini, jam tangan digital sangat berguna. Jam menunjukkan pukul 2 malam, dan kami harus menunggu setidaknya hingga pukul 6 pagi untuk keluar dari kapal dan mencari penginapan. Pemilik kapal sangat berbaik hati membiarkan kami, para penumpang yang tiba di tujan terakhir di hulu Mahakam untuk bermalam, jika tidak, maka pukul 12 malam ketika kapal sampai di dermaga Long Bagun, kami harus turun dari kapal.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Dua hari dua malam berada diatas kapal menuju hulu Mahakam membuat aku terbiasa mencium aroma kayu lembab yang mengingatkanku pada lemari tua ibu. Lemari yang disimpan digudang, yang berisi pakaian-pakaian yang sama tuanya dengan lemari itu. Ayahku hampir membuang lemari itu jika ibuku tidak melarangnya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Aku lalu berbalik badan menghadap ke kiri, membelakangi Erry yang tertidur lelap. Kami sempat menyisakan satu ruang penumpang diantara kami untuk meletakkan beberapa barang kami. Tak jauh dari hadapanku, aku melihat sesosok pria berbaring menghadapku. Penerangan diatas kapal sebenarnya cukup untuk mengenali semua penumpang, hanya saja lampu yang tepat berada diatas kami mati, sementara lampu di ujung lorong dibiarkan menyala, entah dengan alasan apa, seseorang nampaknya telah mematikannya begitu saja setelah kapal tiba di pelabuhan terakhir. Dalam hati aku bersyukur, karna memudahkan aku untuk terlelap.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Fikirankupun melayang-layang memikirkan hal-hal apa yang akan kami lakukan ke esokan hari, dimana kami menginap, akan mengunjungi desa apa, dan lain sebagainya. Ada perasaan cemas yang menyelinap di sudut pikiranku. Bagaimana jika kami tidak menemukan penginapan, bagaimana jika besok hujan seharian, bagaimana jika kami bertemu orang yang berniat jahat, dan bagaimana-bagaimana lainnya yang semakin membuatku bergidik. Dan ternyata fikiranku tak salah.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Pria yang berbaring tak jauh dariku tiba-tiba mengangkat sebagian tubuhnya, dengan posisi terduduk dia masih menghadap kearahku. Aku sangat yakin dia tidak bisa melihat wajahku, dan mengira aku sedang tertidur. Jantungku mulai berdetak. Bayang-bayang ibuku terlintas cepat. Aku membatu, menggigit bibirku, berharap bahwa pria tersebut hanya terbangun dari tidur, menyadari bahwa dirinya masih berada diatas kapal, lalu mencoba melanjutkan tidurnya kembali, persis seperti yang aku alami saat ini.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Ia lalu bangun, melangkah pelan-pelan menuju kearahku. Sangat pelan, mengendap-endap layaknya pemburu malam yang ingin menangkap mangsanya ketika sedang terbuai angin malam. Walau demikian, langkah kakinya masih dapat menimbulkan bunyi halus dilantai kayu, sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, aku mendengar bunyi halus itu mendekatiku dan akhirnya berhenti tepat didepanku. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Sekejab kemudian aku membalik badanku pelan-pelan sambil mengeluarkan suara erangan halus, aku tak ingin pria itu menyadari bahwa aku terjaga sebelum aku mengetahui niat dari tindakannya. Menyadari aku berbalik badan, ia lalu mematung, tak bergeming, seakan-akan mencoba berharap bahwa aku tak menyadari kehadirannya yang saat ia berada tepat dihadapanku. Sesaat aku bisa mendengar detak jantungku yang berdegup kencang, aku semakin menggigit bibirku. Ingin rasanya aku berteriak agar Erry terbangun hingga aku tak menghadapi kejadian ini sendirian. Tapi aku masih bertahan dalam diam, walau didalam batinku terjadi perang luar biasa, dan bayangan ibuku semakin berkelebat.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Beberapa detik dalam hening itu terasa bagai penantian maut yang tak jelas ujungnya. Apa yang terjadi berikutnya? Apa yang akan aku lakukan kemudian? Siapa pria ini? Apa maksudnya? Pertanyaan-pertanyaan itu menusuk-nusuk fikiranku.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Pria itu lalu secara perlahan mencoba merebahkan dirinya diantara kami, ruang kosong diantara aku dan Erry memang cukup untuk satu penumpang untuk tidur. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>“Erry, bangun!” teriak ku dalam hati, ya, dalam hati. lidahku kelu..nafasku mulai tak teratur, tubuhku bergetar, detik itu aku layaknya patung es yang tak kuasa melakukan apapun, sementara pria itu sudah meletakkan sebagian tubuhnya diantara kami.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Ada beberapa pilihan yang sekiranya bisa aku lakukan saat itu, entah berteriak, menendang atau melempar sesuatu ke arah pria itu. Dan akhirnya kata yang keluar dari mulut sebelum pria itu sukses berbaring diantara kami adalah “Ngapain disini mas?.” Dalam hati aku mengumpat ke diriku sendiri, orang macam ini tak layak diberi kalimat basa-basi.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Pria itu lantas terkesiap, lalu melompat dan secepat kilat meluruskan tubuhnya dan berdiri ditengah-tengah lorong. Aku bisa merasakan kepanikan dirinya. “Eh..aku..aku…mau ngumpulin gelas” katanya dengan suara terbata-bata. Rupanya pria ini adalah seorang anak buah kapal. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>“Kami ga pake gelas kapal” hardikku dengan suara lantang. Aku melirik Erry yang rupanya terbangun mendengarku. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>“Mbak turun dimana?” tanyanya ke Erry, mencoba mengalihkan pembicaraan dan perhatianku, entah dimana akal sehat pria itu.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>“Turun di sini, di Long Bagun, tapi nanti pagi kami baru turun” kata Erry yang aku yakin saat itu sedang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>“Oo..” kata pria itu seraya berlalu menuju tangga ke deck bawah dan menghilang.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Aku lalu menceritakan kejadian sebelumnya ke Erry. Ia sangat terkejut lalu segera memindahkan barang-barang kami dan lalu tidur berdekatan. Aku menemukan saklar lampu dan menyalakannya, sebelum membangunkan ibu dan anak perempuan remajanya yang tidur diseberang kami dan memberi pesan agar berhati-hati dan waspada.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p><span> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;margin-bottom: 0.0001pt; "><span>Dengan berbagai pertimbangan, kami akhirnya sepakat untuk tidak menceritakan kejadian tersebut ke nakhoda kapal. Diantara pertimbangan tersebut adalah dengan berharap mendapatkan karma baik untuk sisa perjalanan kami yang masih panjang, dan bersyukur tak (sempat) terjadi hal buruk menimpa kami. Dan hingga saat aku menulis ini, bayangan ibuku masih saja berkelebat setiap aku mengingat kejadian tersebut.</span><o:p></o:p></p><p></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><o:p></o:p></p><span class="fullpost"></span>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-68048277851577681862010-07-02T10:44:00.008+07:002010-07-05T13:47:40.777+07:00Tupai Bus<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Ada beberapa hal unik selama saya traveling ke beberapa negara di eropa tahun lalu. Satu diantarnya adalah pengalaman dengan transportasi. Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa perancis adalah negara pertama yang mempelopori angkutan umum sejak 300 tahun lalu. Berawal dari sebuah gerbong yang ditarik oleh kuda, hingga kini berkembang menjadi kereta super cepat. Tak heran bila negara ini memiliki sistem transportasi yang jauh lebih unggul dari negara lainnya. Bagi pelancong dari negara dunia ketiga seperti saya, yang sudah terbiasa dengan angkot sesak, lalu lintas yang semrawut dan polusi udara, sistem transportasi di eropa benar-benar membuat saya berdecak kagum.
<br /><span class="fullpost">
<br />
<br />
<br />
<br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9WSwR7gkz_bCSkeFw1rLPNAHEo-EyeLKBCpEBWaBfVcxIpxCXn_9E1sjw4D8MLMb_LWxRTFXu2Q9ZN2eDUYBaekuvXSQeW4ut6fI0mNBXDHcjHJMR1RLE3E3rgS-1cWaAvoV2p3uJfPMn/s1600/gare+de+tours.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9WSwR7gkz_bCSkeFw1rLPNAHEo-EyeLKBCpEBWaBfVcxIpxCXn_9E1sjw4D8MLMb_LWxRTFXu2Q9ZN2eDUYBaekuvXSQeW4ut6fI0mNBXDHcjHJMR1RLE3E3rgS-1cWaAvoV2p3uJfPMn/s320/gare+de+tours.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5489151272943719394" border="0" /></a>
<br />Stasiun kereta Tours
<br /></div>
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Dimulai dari bus yang sangat nyaman (bentuknya hampir mirip dengan busway di jakarta), penduduk setempat yang hampir semua memiliki kartu transportasi prabayar, hanya tinggal memindai kartunya pada alat yang terdapat di dekat pintu masuk bus. Sedangkan bagi yang tak memiliki kartu dapat membayar sesuai tarif pada supir bus, lalu pak supir akan memberikan struk yang bisa digunakan untuk perjalanan bus berikutnya dalam rentang waktu 1 jam. Dan struk inilah yang meninggalkan kesan unik yang pernah saya rasakan selama tinggal di kota Tours, Perancis.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Saya tinggal di homestay yang jaraknya sekitar 15 menit jalan kaki untuk mencapai pusat kota dan 20 menit untuk bisa sampai di kampus tempat saya belajar. Pada minggu kedua saya mulai berani mencoba bus untuk mengeksplor sisi kota lainnya. Bus pertama yang saya naiki adalah dari Carrefour menuju homestay. Saat itu saya berangkat jalan kaki dari pusat kota menuju carrefour bersama seorang kawan dari mesir bernama George. Ia meyakinkan saya bahwa carrefour bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Dan dengan ke innocent-an saya, saya pun menurut, belakangan saya tau bahwa ternyata George juga belum pernah kesana. Dan jarak yang ditempuh dari pusat kota ke carrefour adalah ENAM PULUH MENIT. Pesan moral dari perjalanan itu adalah, jangan mudah percaya pada orang mesir, apalagi jika ia berkata bahwa pyramid bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari Indonesia.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Sepulang dari carrefour, saya memperhatikan struk yang tadi diberikan oleh pak supir. Bentuknya seperti struk ATM, yang bertuliskan tanggal dan masa berlaku struk itu. Entah jin casper apa yang sedang merasuki fikiran saya saat itu hingga membuat saya berfikir jahil untuk menggunakan struk itu di keesokan harinya, dan hari berikutnya, dan hari berikutnya. (jangan sekali-kali anda mencoba hal ini jika anda tidak punya keberanian dan uang denda yang cukup jika suatu saat kepergok petugas).
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Maka bermodalkan senyum termanis yang saya punya, dan sapaan <span style="font-style: italic;">Bonjour</span> yang ramah ke pak supir sambil memperlihatkan sekilas struk yang tanggal nya saya tutupi pake jari telunjuk, jadilah saya layaknya seekor tupai yang naik turun di bus dengan lincahnya, tanpa orang lain tau bahwa saya telah mencurangi sistem transportasi di perancis selama berhari-hari.
<br /></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>
<br /></span>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-73307588147542093142010-05-12T13:29:00.012+07:002010-07-05T13:49:51.213+07:0024 Jam di Brussels<meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:IN; mso-no-proof:yes;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><span style="font-size:100%;"> </span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:IN; mso-no-proof:yes;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> <span style="font-size:100%;"></span></span></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Mengunjungi negara Belgia adalah sebuah ide yang muncul ketika aku melihat peta Eropa, beberapa saat sebelum aku berangkat ke Perancis. Negara ini hanya berjarak 2 jam dari Paris dengan menggunakan transportasi kereta cepat. Bahasa yang digunakan adalah bahasa perancis. Hanya Belgia lah satu-satunya negara di Eropa yang menggunakan bahasa perancis selain negara perancis itu sendiri. Brussels adalah ibukota negara ini, sekaligus juga ibukota Eropa dimana di kota inilah terletak pusat pemerintahan Perserikatan Eropa. Negara yang terkenal dengan coklat dan Tintin, ini nampaknya memang layak untuk dikunjungi.
<br /><span class="fullpost">
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Dengan kereta api Thalys, tanggal 18 agustus 2009 pukul 8.55am aku berangkat dari Paris menuju Brussels. Setiba di Gare Centrale, aku lalu membeli satu tiket metro day pass untuk berkeliling seharian dan satu tiket one way untuk kupergunakan keesokan harinya. Setelah itu langsung menuju hostel Jaques Brel. Perjalanan ke hostel ini ternyata tak semulus dugaanku, berbeda dengan pengalaman dengan hostel di paris. Bekal bahasa perancisku yang pas-pasan ditambah dengan instruksi dari beberapa orang penduduk setempat yang (maaf) sok tau, memperburuk perjalananku dalam mencari hostel yang sudah kureservasi dari jauh-jauh hari ini. Selama kurang lebih dua jam berkeliling kota dengan sekali naik metro, sekali naik tram, dua kali naik bus, dan berjalan kaki yang lumayan bikin pegel, akhirnya kutemukan juga hostel itu. Dan ternyata letaknya tak jauh dari stasiun metro tempat pertama kali aku tiba. Ya, pada saat traveling kebodohan anda memang bisa saja tiba-tiba tampak dengan jelasnya.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Hanya lima menit berada didalamnya aku sudah bisa menilai bahwa hostel ini jauh lebih baik dari hostel tempatku menginap di Paris. Dari segi pelayanan, fasilitas dan suasana. Padahal tarif keduanya tak berbeda. Selesai menaruh backpack dan mandi, aku kemudian menuju ke pusat kota untuk mengunjungi land mark negara itu, diantaranya adalah La Maison du Roi, Hotel de Ville, dan Grand Place yang ketiganya berada di kompleks yang sama. Anda akan disuguhi nuansa gothic dan sedikit perasaan magis ketika berada diantara gedung-gudung ini. Ada juga ikon kota, berupa patung anak kecil yang tak henti-hentinya pipis dari tahun 1619 hingga sekarang. Kasian patung itu, ia pasti sedang mengalami penyakit saluran kandung kemih yang sangat parah. Namanya Manneken Pis. Lucunya ia menggunakan kostum khas dari negara di seluruh dunia, ia memiliki koleksi sebanyak lebih dari 650 pasang yang bisa diliat di Musee de la Ville, tak jauh dari tempatnya pipis. Ada kostum khas suku Inuit, hingga kostum Elvis presley. Aku cukup beruntung ketika itu ia sedang menggunakan kostum daerah Riau, mungkin karena menghormati hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh sehari sebelumnya.
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahPZISt0E8481MliKzRd9cM-l0UjXAlwhmQFao7rznJthbOw16iIXCeuXlOyYdOIetilApAoi8G4OkeI4DtJYEtVb42taQNuyEjAmcRsT-BZbOyKjw_k_B46Ipp9yARBZXE2MojLPvCGj/s1600/DSC02264.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahPZISt0E8481MliKzRd9cM-l0UjXAlwhmQFao7rznJthbOw16iIXCeuXlOyYdOIetilApAoi8G4OkeI4DtJYEtVb42taQNuyEjAmcRsT-BZbOyKjw_k_B46Ipp9yARBZXE2MojLPvCGj/s320/DSC02264.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470276411738949890" border="0" /></a>
<br />
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7cZz45qwkJ-JEmXD1tS2RIXHI0BDFP1qxXIr26uv3c4DVqVjUtsnJIy16ssxdmlsHRvHtDC9TIGNqWoQLpEu9WTzEdgSFEfDlsVCqw2mK9gwZCHv8zRYTRGiIe3-rlnLLAcABwcXl0FeR/s1600/dpn+piss.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7cZz45qwkJ-JEmXD1tS2RIXHI0BDFP1qxXIr26uv3c4DVqVjUtsnJIy16ssxdmlsHRvHtDC9TIGNqWoQLpEu9WTzEdgSFEfDlsVCqw2mK9gwZCHv8zRYTRGiIe3-rlnLLAcABwcXl0FeR/s320/dpn+piss.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470273109263377778" border="0" /></a>
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Sebelum mengunjungi tempat tersebut, aku menyempatkan diri masuk ke salah satu kedai makan yang menjual menu-menu khas arab, menu yang kupilih adalah kebab, menu yang menjadi langgananku sejak aku menginjakkan kaki di Eropa. Tak lupa pula aku membeli beberapa oleh-oleh khas belgia, yang tak lain dan tak bukan adalah coklat. Kata orang, coklat belgia adalah salah satu coklat terbaik di dunia, tapi ketika aku mencoba merasakan salah satu produk coklat terkenalnya, bagi ku tak ada bedanya rasa coklat itu dengan coklat-coklat produksi indonesia. Entah mungkin memang benar adanya atau lidah ini yang perlu di ‘sekolahkan’ supaya bisa membedakan coklat kualitas dunia dan coklat kualitas lokal.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Lelah mengitari kompleks Grand Place, aku lalu mengunjungi Musee de la Ville, kebetulan ada harga khusus untuk pengunjung yang memiliki kartu pelajar. Pada dasarnya tujuan utama mengunjungi museum ini adalah karna kebelet pipis, dari pada nyari toilet umum mendingan masuk ke museum, yang sudah pasti ada toiletnya, lagi pula toilet umum juga biasanya bayar.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Berbicara tentang museum di Eropa, jangan harap anda bisa mendapatkan debu, bau apek tak sedap dan hal-hal tak menyenangkan lainnya yang biasa kita temui di beberapa museum di Indonesia. Pengelolaan benda-benda seni dan bersejarah yang sangat baik dan didukung oleh teknologi yang sangat maju membuat di Museum di Eropa menjadi sangat layak untuk dikunjungi meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Entah kapan museum-museum di Indonesia bisa seperti itu.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"> Kembali ke hostel di sore hari, aku langsung menuju dapur umumnya, dan memasak mie instan yang tadi kubeli di supermarket dekat stasiun metro. Aku sempat berkenalan dengan penghuni lain yaitu sepasang suami istri dari inggris yang kebetulan juga sedang menikmati makan malamnya. Mereka sangat ramah dan terbuka, kami sempat bertukar fikiran tentang pendidikan di negeri masing-masing karena ternyata kami memiliki profesi yang sama yaitu pengajar. Sebuah percakapan yang sangat menyenangkan dan menginspirasi bagiku.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Selesai makan malam, aku lalu berniat beristirahat di kamar, tapi perkenalan dengan Cynthia dan Kate, teman sekamarku, membuat rencana istirahatku gagal total. Hanya dengan perkenalan singkat, kami bertiga yang baru bertemu satu sama lain satu jam sebelumnya lalu memutuskan untuk menghabiskan malam mengitari pusat kota Brussels bersama-sama. Kami menuju Grand Palace, menikmati video mapping yang spektakuler di dinding-dinding La Maison du Roi, mencoba waffel coklat, berjalan kaki menikmati suasana malam kota Brussels hingga pulang tengah malam. Perjalanan yang sangat berkesan, teman baru yang menyenangkan, kota yang ramah, menjadikannya sebuah momen yang tak terlupakan seumur hidup.
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkPo0X0cGc7xOJmTM5-ub6DzWJ2UG8-mO1Gigw7Hk8nJglk5TjBAVkReUrRsWCTNpu4u3_5DCRXV1AiwzjdoWAMHSqfQZo28hK8g-M5eIjKQcHwNieFvwTIGaz8EJ7sMYOOdACQwGq528/s1600/night.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkPo0X0cGc7xOJmTM5-ub6DzWJ2UG8-mO1Gigw7Hk8nJglk5TjBAVkReUrRsWCTNpu4u3_5DCRXV1AiwzjdoWAMHSqfQZo28hK8g-M5eIjKQcHwNieFvwTIGaz8EJ7sMYOOdACQwGq528/s320/night.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470273426739149714" border="0" /></a>
<br /></div>
<br /></span>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-64977976478621844632010-01-27T20:14:00.011+07:002010-07-05T13:51:09.542+07:00Pada Suatu Malam di Paris<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Agustus, 17 2009.
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">
<br />Pukul 21.00.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku masih mengingat dengan jelas kenangan pada setiap detik di jam itu. Saat itu aku tengah berada berada di sebuah kamar hostel di Paris, ini adalah malam ketigaku semenjak kedatangan ku ke kota itu, dan keesokannya hingga tiga hari berikutnya, aku akan melanjutkan perjalananku ke Brussels dan Amsterdam lalu kembali ke Paris selama dua malam sebelum akhirnya kembali ke Indonesia. Packing baru saja selesai kulakukan, memilah-milah barang-barang yang sedianya akan kugunakan di perjalananku nanti, lalu memasukkannya kedalam tas ransel. Barang-barang lainnya kutinggal di store room di hostel, aku sudah minta izin ke petugas hostel dan akan kembali dalam tiga hari kedepan.
<br /><span class="fullpost">
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku baru saja akan keluar kamar, ketika salah seorang teman sekamarku yang berasal dari Argentina berkata,
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Yani, boleh aku bertanya sesuatu?”
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Ya, silahkan...asal jangan tanya sesuatu yang berhubungan dengan matematika ya...<span style="font-style: italic;">I’m not good at it” </span><span>Candaku.
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Aku bisa melihat dari jilbab yang kamu kenakan, nampaknya kamu seorang muslim yang taat, tapi mengapa selama tiga hari ini, aku tidak pernah melihatmu beribadah?.” Ia lalu menggerakkan tangannya memperagakan seseorang yang takbir diawal sholat. Akupun mengerti apa yang ia maksud.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku memang tak pernah sholat di kamar hostel. Hostel tempat kami menginap memiliki kamar-kamar yang sangat sempit. Ditempatku tidur saat itu ada 2 bunk bed (tempat tidur bertingkat), satu single bed, dan sebuah wastafel kecil di pojok kamar. Sisi antara bunk bed sangatlah sempit, hingga bila salah seorang berdiri diantaranya, maka ia harus memiringkan tubuhnya agar orang lain bisa lewat. Bisa dibayangkan betapa kecilnya ruangan kami. Hal ini tentu saja bisa dimaklumi melihat harga sewa hostel permalam yang sangat murah bila dibanding dengan menginap di sebuah hotel di Paris, yang notabene kota termahal di Eropa. Untuk menginap di hostel ini, kami hanya mengeluarkan dana sebesar 16 Euro permalam, sedangkan untuk hotel yang sedikit mewah kami harus membayar paling sedikit 100 Euro. Sebuah harga yang sangat tak masuk akal bagi seorang turis gembel seperti aku .Aku tak berkeberatan untuk menginap di hostel sempit ini dan berbagi ruangan bersama orang-orang yang tak kukenal, mengingat aku hanya menghabiskan waktu tidur ku yang hanya beberapa jam, karna sejak pagi hingga sore, aku tidak berada di hostel. Jadi untuk apa mengeluarkan dana sebegitu besar untuk kemewahan yang tak aku nikmati sepanjang hari.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Aku sholat, tapi tidak diruang ini tentunya, terlalu sempit, penghuni kamar ini tak bisa keluar masuk kalau misalnya aku sholat di lorong kamar. Aku biasanya meminjam kamar kosong atau kalau shubuh, aku sholat diatas ranjang ini, dan kalian masih dalam keadaan tidur pada saat itu.” Jelasku padanya.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Ia lalu mengangguk tanda mengerti. Untuk seorang Atheis, bagiku ia cukup perhatian, kami langsung akrab sejak pertama kali kami bertemu, disaat waktu senggang, biasanya pada malam hari sebelum tidur, kami sering berdiskusi tentang hal-hal ringan seputar hidup kami.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Pertanyaannya sekaligus mengingatkanku untuk melakukan sholat maghrib dan isya, kebetulan saat itu sudah hampir waktu isya, dan aku akan menuju ke receptionist, untuk meminjam kunci kamar kosong. Hal ini adalah salah satu kegiatan favoritku selama berada di hostel. Mengapa? Karena petugas receptionnya lelaki muda yang sangat ramah dan berwajah mirip Antonio Banderas, ups...lebih ganteng malah...
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">
<br />Tapi harapanku ternyata sia-sia manakala kulihat orang lain di booth receptionist...
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Hai, petugas yang kemarin kemana?” tanyaku kepadanya dalam bahasa inggris.
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Oh, dia hari ini libur, ada apa?”
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Boleh saya pinjam kunci kamar kosong? Saya ingin beribadah barang sepuluh menit, petugas yang kemarin biasanya sudah mengerti dan langsung memberikan saya kunci kamar.”
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Maaf, saat ini kamar sudah penuh, kenapa anda tidak beribadah di mesjid saja? Ada mesjid di dekat sini, anda bisa jalan kaki kesana, letaknya hanya dua blok dari sini”
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Oya? Terima kasih infonya. Saya baru tahu tentang hal itu, bisa tolong di jelaskan letak mesjid itu?.”
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku lalu bergegas mengambil mukenah dan berangkat ke alamat yang tadi dijelaskan oleh petugas receptionis. Dan benar, hanya sekitar tujuh menit berjalan kaki, mesjid itu sudah kutemukan. Letaknya cukup strategis, ia berada disudut blok, di pinggir jalan raya. Bentuknya tak seperti mesjid-mesjid biasa pada umumnya. Tak ada kubah, hanya sebuah bangunan apartemen yang disisinya terdapat sebuah papan bertuliskan beberapa kata dalan tulisan arab gundul dan beberapa kata berbahasa perancis, lalu ada sebuah gambar bintang dan bulan. Semua tercetak dengan warna hijau. Sayang sekali saat itu aku lupa membawa kamera hingga tak sempat mengambil gambar mesjid itu.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku melihat jam tanganku, saat itu pukul 21.30, mungkin orang-orang sudah selesai melakukan sholat isya berjamaah. Pada musim panas di eropa, jadwal sholat memang berbeda dengan di Indonesia. Sholat Maghrib biasanya dimulai pada pukul 20.30 dan isya pada pukul 21.15. Oleh karenanya bila puasa jatuh pada musim panas, maka muslim di eropa harus menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 17 jam.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku melihat kedalam mesjid yang tak seberapa luas itu. Mesjid itu berlantai karpet berwarna warni. Ada sebuah podium kecil untuk imam dan sebuah lemari berisi buku-buku tebal di pojokan. Di pojok yang lain terdapat sebuah ruang terbuka dengan beberapa keran air. Ada sekitar lima orang pria sedang duduk membentuk suatu lingkaran, nampaknya mereka sedang berdiskusi atau mendengar seorang berceramah. Sedetik kemudian ada seorang lelaki paruh baya berkulit hitam datang mendekatku.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Assalamualaikum, <span>Bonsoir*</span>” sapaku kepadanya “Saya ingin sholat maghrib dan isya, dimana tempat berwudhu untuk wanita?” tanyaku dalam bahasa perancis.
<br /><span style="font-family:verdana;">Bapak itu sempat menatap dengan tatapan sedikit aneh kepadaku, lalu berkata “Anda bisa lewat samping, ada pintu disebelah, silahkan lewat sana.”
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku pun beranjak menuju pintu tersebut dengan mengambil jalan memutar , tapi ternyata pintu itu terkunci dari dalam. Tiga menit kemudian bapak itu datang.
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Anda tidak bisa sholat di mesjid ini. Mesjid ini khusus untuk laki-laki. Wanita bisa sholat di mesjid khusus, letaknya hanya tiga blok dari sini.” Kata bapak itu sambil tangannya menunjuk pada suatu arah.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku sangat kecewa mendengar penjelasannya. Saat itu malam sudah sangat larut, ada sedikit kekhawatiran melihat arah menuju mesjid khusus wanita yang ditunjuk bapak itu. Dari jauh tempat itu terlihat sangat gelap, tak ada orang lalu-lalang dan aku hanya seorang diri. Entah apa alasan mengapa mesjid itu hanya dikhususkan untuk laki-laki, tapi alangkah bijak kiranya bila peraturan itu tidak terlalu mengikat, karena bila dikembalikan pada fungsi mesjid itu sendiri, pada hakikatnya mesjid itu dibangun untuk para muslim yang ingin beribadah. Saya adalah seorang muslim, saya ingin beribadah, saya juga seorang musafir yang kebetulan sendirian, dan saya seorang wanita, pada saat itu sudah tengah malam dan nampaknya tidak begitu aman untuk berkeliaran sendirian. Tidakkah fakta tersebut sudah lebih dari cukup untuk memberikan sebuah eksepsi dari peraturan ‘khusus-lelaki’ dan membiarkan saya sholat atau memberikan saya sebuah tempat khusus untuk sholat. Sayang sekali, kosakata bahasa perancisku tidak terlalu cukup untuk mengungkapkan kata-kata tersebut, hingga saya akhirnya memutuskan untuk pergi ke mesjid yang ditunjuk.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Tak ada lampu jalan, hanya lampu yang tertempel di apartemen yang memungkinkan untuk melihat kearah sekitar, itupun sangat kurang. Dalam perjalananku, aku teringat akan film Harry Potter, dimana ada sebuah <span>scene yang menampakkan lorong-lorong di sebuah kota antah berantah, lorong itu mengingatkanku pada tempat ini. Aku lalu mempercepat langkahku, blok itu sudah semakin dekat.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku sudah sampai di tempat yang dimaksud, tiga blok dari mesjid tadi. Tapi tak ada tanda-tanda sebuah mesjid. Tak ada papan nama, atau sejenisnya hanya deretan bangunan apartemen. Aku lalu menyusuri blok itu hingga ke ujungnya. Semakin jauh aku melangkah, semakin gelap lorong itu. Rasa takut ku mulai muncul. Aku lalu menyusuri blok berikutnya, blok ke empat dan masih saja tak menemukan tempat yang di maksud. Tak sengaja kulihat sebuah pasangan muda yang bertengakar didepan sebuah apartemen, tak jauh dari tempatku melangkah, lalu mendengar teriakan dan sahutan dari pasangan itu, hingga akhirnya kudengar bunyi tamparan dan pukulan, dan berakhir dengan rintihan seorang wanita. Rasa takutku memuncak, aku lalu berlalu secepat mungkin, dalam hati aku berdoa, semoga wanita itu tidak terluka.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Ada banyak hal dalam benakku, benarkah mesjid khusus wanita itu ada didaerah ini? Apakah aku yang salah mendengar instruksi dari bapak itu, atau bapak itu hanya berbohong demi ‘menyingkirkanku’ dari mesjid itu. Aku tak ingin berfikir lebih panjang lagi. Lebih baik aku kembali ke hostel secepat mungkin.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Ditengah perjalanan menuju hostel, aku bertemu dengan dua orang wanita muda berwajah khas timur tengah, mengenakan jilbab sedang duduk dan mengobrol didepan sebuah apartemen. Aku lalu berniat untuk menanyakan tentang mesjid itu.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Permisi, maaf mengganggu, saya tadi mencari mesjid khusus wanita, tapi tak berhasil, apakah anda tahu letaknya?” tanyaku kepada salah seorang dari wanita tersebut.
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Saya tidak tahu” jawabnya sambil menggeleng.
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku sangat yakin bahwa kedua wanita itu adalah penduduk setempat, karena daerah ini memang kawasan imigran. Sebagian besar penduduknya berasal dari timur tengah dan afrika yang mayoritas muslim. Itulah mengapa sangat mudah menemukan toko makanan arab dan india yang halal. Kedua hal itu yang membuatku memilih hostel dikawasan ini. Tapi disisi lain kawasan ini juga terkenal dengan preman-preman kulit hitam, tak jarang terjadi perampokan bahkan pembunuhan. Untuk hal tersebut, aku mencoba untuk ‘pura-pura tidak tahu’ agar segala langkahku tak dipenuhi dengan kecemasan yang berlebihan, oleh karenanya aku hanya dapat pasrah dan berdoa agar Allah selalu melindungiku.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Jawaban saya-tidak-tahu dari wanita itu sangat mengecewakanku. Saat itu aku sangat berharap setidaknya ia bisa memberitahu bahwa memang ada atau tidak ada mesjid khusus wanita disekitar situ, lebih-lebih jika ia bersedia memberiku tumpangan sholat di apartemennya. Namun sekali lagi aku mencoba berfikir positif, mungkin saja wanita itu benar tidak tahu tentang keberadaan mesjid tersebut, atau mungkin saja dia tidak terlalu nyaman untuk berbicara dengan orang asing, terutama pada malam hari.
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Aku baru saja melewati mesjid khusus-pria itu, ketika dihadapanku ada seorang pria tua berjalan tertatih-tatih kearahku. Ia mengenakan sebuah topi lusuh, bajunya compang-camping, di kedua bahunya bergantung kantong plastik yang penuh dengan sesuatu. Tak hanya itu saja, ditangan kanannya ia pun menenteng sebuah kantong, sementara di tangan kirinya menopang sebuah tongkat. Nampak sekali bahwa bapak itu seorang pengemis, atau mirip seorang pengemis. Dalam hati segera timbul rasa iba, kurogoh tas ku dan menemukan beberapa kepingan euro, kalau dijumlah mungkin lebih dari 2 atau 3 euro. Aku dengan sengaja tidak ingin menghitung jumlah pas dari kepingan itu terlebih membandingkannya dengan mata uang rupiah. Dengan sedikit hati-hati dan tersenyum, kusodorkan kepingan itu dan berkata “<span>Bonsoir<span> monsieur, c’est pour vous*”
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Yang terjadi berikutnya adalah sesuatu yang tak akan aku lupakan seumur hidup. Bapak tua itu refleks menampik tanganku, sambil meracau tak karuan, ia mengucapkan kata-kata dalam bahasa perancis yang sama sekali tak kupahami. Sementara kepingan-kepingan itu berhambur ditengah jalan, dan mengeluarkan suara gemerincing. Aku shock, tak mengerti, sedih, marah, heran, semua rasa itu bergerumul didalam benakku. Untuk beberapa detik aku tak dapat merespon apa-apa, tubuhku kaku, hingga kudengar seseorang pemuda mendekat dan memunguti kepingan euro itu. Ia memberikannya padaku dan berkata “<span>Mademoiselle<span>, <span>vous<span> <span>pouvez<span> <span>les<span> <span>donner<span> à la mosque<span>*” sambil menunjuk ke arah mesjid dibelakangku. Emosiku pun membuncah.
<br />
<br />“Lebih baik aku buang uang ini ke got dari pada harus kuberikan ke mesjid itu” Lelaki muda itu terkesima, aku lupa kalau saat itu aku sedang berbicara dengan bahasa indonesia, otakku tampaknya sudah lelah untuk bekerja sama. Hingga yang ada kemudian adalah air mataku yang tumpah berderai. Aku lalu berlari secepatnya, tak memperdulikan tatapan mata orang sekitarku, bahkan ada seseorang yang menyusuri langkahku dan bertanya dengan heran. Aku hanya dapat menggeleng dan memberi tanda agar dia meninggalkanku sendiri. Beberapa menit kemudian aku menata langkahku dengan perlahan. Air mata itu masih saja berderai hingga aku berada disamping pintu hostel tempat aku menginap. Lengan bajuku sudah basah oleh air mata yang tadi kuseka. Sekilas kutatap segala yang ada didepanku, jalan raya, stasiun metro, mobil, sepeda, orang yang berlalu lalang, gemerlap lampu-lampu jalan, semuanya. Belasan kilometer dari tempatku saat itu terdapat menara Eiffel yang begitu tegak nan anggun, Arc de Triomphe yang gagah, Musée du Louvre yang masyhur , Sacre Coeur yang agung, sungai Seine yang memikat, Kebun Luxembourg yang rindang, Château de Versailles yang megah.
<br />
<br />Memukau dan romantis, itulah image pertama yang muncul di benakku setiap kali kumendengar kata “Paris.” Tapi kini, sejak malam dan detik itu, dihatiku Paris tak akan pernah sama lagi.
<br />
<br /></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"></div><span style="font-family:georgia;">Bonsoir: Selamat petang<span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" >
<br />Monsieur: Tuan
<br /><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" >C’est pour vous: Ini untuk anda
<br /><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" >Mademoiselle: Nona
<br /><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" >Vous pouvez les donner à la mosque: Anda bisa memberikan (uang) ini ke mesjid <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>
<br /></span>
<br />yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-70051467401895837592009-09-30T12:19:00.010+07:002010-07-05T13:38:35.589+07:00Backpacking (bukan) yang pertama<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“So what will you do after finishing your study here?”
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“I’m going to travel to Paris, Belgium and Netherlands for couple of days before I return to my country”
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“That’s great, have you been there before?”
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Nope, it’s my first time of going abroad”
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“And you’re going there alone?”
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“Yeah…. I’m so excited, can’t hardly wait to have my solo backpacking”
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">“You’re so brave young lady!”
<br />
<br />
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Demikianlah sepenggal percakapan antara aku dan Pak Hammoudi. Aku mengenal beliau pada acara ekskursi di institut tempat kami belajar di kota Tours, Perancis. Pak Hammoudi berasal dari Algeria. Ia mengajar bahasa inggris di salah satu universitas di negaranya. Mungkin karena kesamaan profesi itu lah yang membuat kami cepat akrab. Dosen paruh baya yang murah senyum itu selalu membuatku merasa sedang berbicara dengan ayahku sendiri. Dan aku merasa sangat terhibur olehnya.
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBmmTuBNkSRUk6pXs57PFlLKwE6aScJ9AIyu90ByDFE0jeIHRjr9dVXALNVrYYpTHkKCrNFeh2MUWJu1d0El6uWsAKeBs846eMArxhVnxsVwFZF6WPV4Fu7CYyLD6uueXkU-r4e-yG22DV/s1600-h/ham1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBmmTuBNkSRUk6pXs57PFlLKwE6aScJ9AIyu90ByDFE0jeIHRjr9dVXALNVrYYpTHkKCrNFeh2MUWJu1d0El6uWsAKeBs846eMArxhVnxsVwFZF6WPV4Fu7CYyLD6uueXkU-r4e-yG22DV/s320/ham1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5387127143281913426" border="0" /></a>
<br />
<br />
<br />
<br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: verdana;"> <span style="font-family: webdings;">Foto Bareng Pak Hammoudi di depan Chateau De Cheverny, France
<br />
<br />
<br /><span style="font-family: verdana;">“Which cities are you going to visit in Belgium and Netherlands?”
<br /><span style="font-family: verdana;">“Brussels and Amsterdam”
<br />
<br /><span style="font-family: verdana;">“Nice, just take care and becareful, and have a safe journey”
<br />
<br /><span style="font-family: verdana;">“I will, thank you. Merci beaucoup monsieur”
<br />
<br />
<br /><span style="font-family: verdana;">Aku masih mengingat jelas expresi kaget pak Hammoudi manakala mengetahui bahwa ini adalah perjalanan solo backpacking pertamaku. Seorang gadis mungil dari negara berpenduduk muslim terbesar didunia yang baru pertama kali keluar negeri, akan mengunjungi beberapa negara di Eropa sendirian dengan cara backpacking. Aku menyebutnya dengan istilah ‘plesir semi gembel.’ Aku pun lalu membayangkan kedua orang tua ku akan berekspresi yang sama, bahkan lebih mana kala mendengar rencana ku itu. Pada saat itu orang tuaku memang belum kukabari. Rencananya, aku akan menelfon mereka setibaku di Paris, setelah aku menyelesaikan short course ku di Tours.
<br />
<br /><span style="font-family: verdana;">Walaupun istilah backpacking masih terbilang baru bagiku (aku pertama kali mengetahuinya beberapa tahun lalu ketika membaca koran tentang seorang gadis indonesia berjilbab yang melakukan solo travellingnya ke Eropa), namun ide travelling low-budget macam ini sudah menjadi cita-citaku sejak aku bisa membaca. Thanks to Pak Janggut yang telah menjadi inspiratorku sejak belasan tahun lalu. Bapak mungil tua baik hati yang memiliki buntelan ajaib itu sangat mempesonaku akan ke hebatannya dalam berkelana, keluar masuk desa, kota, hutan dan tempat-tempat baru yang ia kunjungi.
<br />
<br /><span style="font-family: verdana;">Maka tak heran lah bila dulu pada masa kanak-kanak, aku selalu bermain dan berhayal layaknya bapak tua itu. Ruang tamu kecil bagiku adalah sebuah dunia luas yang menunggu untuk ku explore, kursi-kursi ruang tamu adalah kota-kota asing yang akan aku kunjungi kelak, dan meja adalah lautan luas yang akan aku seberangi nantinya. Tak lupa pula buntelan kecil yang terbuat dari sarung ayahku yang kuisi dengan beberapa mainanku. Salah satu ujungnya kusimpul mati dan ujung lainnya kuikat di gagang sapu ijuk milik ibuku. Jadilah aku backpacker cilik berbekal mainan ala kadarnya. Aku masih ingat jelas saat itu, sebagai anak bungsu yang sering bermain sendiri di rumah, bermain ala Pak Janggut adalah permainan favorit ku. Hal yang paling aku suka dari permainan ini adalah ketika aku merogoh kedalam kantung ajaibku, lalu meraba-raba isinya dan menebak apa yang ku pegang, lalu mengeluarkannya dari kantung. Dan aku akan senang sekali bila tebakanku benar. Lalu aku akan mengikat lagi kantung itu di ujung sapu, memanggul sapu di pundakku dan melanjutkan berkelana mengunjungi tempat baru lainnya. Aku bisa bermain hingga berjam-jam, hingga aku mendengar ibuku berkata “Aduh...itu sarung sholat punya bapak, ayo kembalikan!”
<br />
<br /></div>
<br />yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-55324207285987690862009-08-07T17:24:00.005+07:002010-07-05T13:37:11.802+07:00La Mosquée à Tours<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tours, 07 AoÛt 6.40 pm
<br /></div><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Ga terasa setelah 6 hari di sini, baru tadi siang sempat berkunjung di mesjid setempat. Itu pun setelah seorang kawan mengingatkan. Thanks bro…</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Alamat mesjid itu kudapat dari seorang penjual kebab di jalan Du commerce, beberapa blog dari kampus. Ia menunjukkan lokasi mesjid itu dipeta kota yang setiap hari kubawa di tas. Setelah menghabiskan makan siang, aku lalu bergegas menuju lokasi mesjid dengan berjalan kaki. </p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Semenjak tinggal disini, aku hanya sekali menggunakan autobus, itu pun ketika dijemput ibu Nicole dari stasiun. Selebihnya berjalan kaki. Mayoritas penduduk kota menggunakan sepeda, mobil, autobus dan berjalan kaki dan hanya sekian persen yang menggunakan sepeda motor, jumlahnya pun terbatas. Rata-rata motor besar atau jenis scooter . </p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Aku sempat berniat untuk menyewa sepeda, karena dari info yang kudapat di internet, biayanya cuma €9 perbulan. Sangat murah dan efisien dibanding berlangganan autobus yang harga kartunya sekitar €21 untuk pemakaian selama 30 hari. Seorang kawan baru dari Jepang pun berniat yang sama, maka kami berangkat ke tempat penyewaan sepeda di dekat Gare De Tour. Setibanya disana, kami sangat kecewa ketika membaca brosur bahwa €9 adalah untuk menyewa sepeda selama 4 jam. Maka niat untuk menyewa sepeda pupus lah sudah. Tapi toh berjalan kaki dikota kecil ini tak terlalu melelahkan. Pada awalnya mungkin terasa capek luar biasa, apalagi aku yang terbiasa kemana-mana dengan motor. Tapi setelah tiga hari, semua terasa biasa. Apa lagi dengan mengganti rute setiap hari, sambil melihat hal baru, maka perjalanan terasa menyenangkan. </p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Ketika tiba di lokasi yang ditunjukkan, aku merasa heran karena tak ada hal-hal yang menunjukkan keberadaan sebuah mesjid, seperti kubah, papan nama atau sejenisnya. </p><div style="text-align: justify;">
<br /></div><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">“Mesjid itu di jalan Mirabeau, didekat apotik” kata si mas penjual kebab.</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Aku saat itu berdiri diseberang apotik yang berada dipojok tikungan jalan, di kiri, kanan dan belakang gedung ini hanya ada bangunan biasa. Tak berapa lama kemudian ada seorang wanita muda yang berjalan kearahku. Baru saja aku bertanya tentang mesjid kepadanya, seketika ada sebuah mobil berhenti didekatku.</p><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">“Apakah anda mencari mesjid?” Tanya pengemudi mobil itu kepadaku, dengan bahasa perancis.</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">“Ia benar , anda tahu letaknya?”</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">“Itu dibelakang gedung apotik ini”</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">“Terimakasih pak”</p><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Satu lagi contoh bahwa tak semua orang perancis sombong, pelit, tak ramah atau hal-hal negative lainnya yang disebut beberapa kawan kepadaku sebelum dan setelah aku berada di negeri ini.</p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana; text-align: justify;">Rumor ini sempat menghantuiku sebelum keberangkatanku, timbul kekhawatiran yang sebenarnya tak penting. Beberapa ada yang berkata “Orang sana tuh sombong-sombong, ga mau ngomong bahasa inggris.” Well, mungkin karena beberapa dari mereka memang tak mampu berbahasa inggris. It makes sense. Aku teringat pertama kali tiba di Stasiun Montparnas, setelah kebingungan mencari tempat penjual kartu telepon, aku bertanya kepada seorang ibu didekatku. Bahasa perancisku memang masih “patah-patah” dan tampaknya ibu itu mengerti. Ia lalu merespon pertanyaanku dengan bahasa inggris yang sangat fasih dan menunjukkan toko dimana aku bisa mendapatkan kartu telepon. Lalu ada lagi kejadian ketika aku akan naik kereta menuju Tours. Di tiket menunjukkan bahwa <i>seat ku</i> berada di gerbong 15. Lagi-lagi aku kebingungan mencari-cari gerbong mana yang dimaksud, karena tak mendapat petunjuk atau tulisan berupa nomor di badan gerbong. Aku lalu bertanya kepada petugas dengan menggunakan bahasa inggris, karena terlalu paniknya. Sayangnya sang petugas itu tak mengerti yang kumaksud, kemudian ada seorang wanita mendekat, dan memberiku petunjuk tentang nomor gerbong dengan menggunakan bahasa inggris. So, kalau lain kali ada yang berkata bahwa orang perancis sombong, pelit atau sebagainya, tanya balik aja ke dia, “Sudah pernah ketemu orang perancis yang seperti itu?” Kalau dia jawab pernah, mungkin dia lagi apes aja kali… </p>
<br />
<br /><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPQhtO-KABYaNAg8bO-IPinTtntkLBSK84fptCUVxSSlP0QLt7TGjVCqDWrt2B8fcN3jug6Cxeebk2UENQ9ekfHh2SZVqQvVoY8VyS5Cyo_SzjtlYohik1adECGUPnrpGvdnMggCg01CS6/s1600-h/mesjid+Tours.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px; display: block; height: 240px;" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367167821724654338" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPQhtO-KABYaNAg8bO-IPinTtntkLBSK84fptCUVxSSlP0QLt7TGjVCqDWrt2B8fcN3jug6Cxeebk2UENQ9ekfHh2SZVqQvVoY8VyS5Cyo_SzjtlYohik1adECGUPnrpGvdnMggCg01CS6/s320/mesjid+Tours.JPG" border="0" /></a>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">Tak heran jika aku tak menemukan mesjid itu, bangunannya serupa tempat kediaman orang setempat pada umumnya. Didindingnya pernah tertulis sesuatu, tapi terhapus entah dengan sengaja atau hilang dengan sendirinya. Aku lalu masuk dan melihat-lihat. Ruang dilantai pertama adalah tempat sholat, ditandai dengan adanya karpet terbentang dan mimbar. Ruang dilantai kedua dan ketiga adalah ruang belajar, perpustakaan dan kantor, tertulis di depan pintu masuk ruang sholat.</p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">Tak ada seorangpun di ruang sholat, lalu aku mencari tempat wudhu dan kemudian bertemu dengan seorang lelaki paruh baya. </p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Assalamu Alaikum” sapaku padanya.</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Wa alaikum salam. Anda ingin sholat?” Tanyanya dengan bahasa perancis.</p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Ia, tapi saya ingin wudhu dulu, tempatnya dimana ya?”</p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Oh, disitu” sambil menunjukkan tempat yang dimaksud. “Tapi ini khusus laki-laki, untuk perempuan digedung sebelah, mari saya antarkan”</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Maaf, pak saya tidak tahu, kalau ruangan ini hanya untuk laki-laki’</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Tak masalah, anda pelajar?</p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Ia”</p>
<br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Dari Negara mana?”</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: verdana;">“Indonesia”</p><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: verdana;">“Ini gedungnya, kebetulan sekarang masih waktu Dzuhur, silahkan sholat, atau mau istirahat juga boleh. Ini ada maket mesjid yang sekarang sedang dalam tahap pembangunan. InsyaAllah kalau sudah jadi, maka laki-laki dan perempuan bisa sholat berjamaah, karena tempatnya lebih besar dan luas. Tak seperti disini.
<br />
<br /></p><div align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEQ0sPjA3gHePaLOQqB7jIFjpPed80FfmrroUb72vTvJbU42Vu1gaQ3kStcx0LeT0HPWKSXA_qkcl2emg-OKOWi-rQBv3p-KCxOTrUjY5XdKfOZs22OUpdYvfwgqPkeBVhzCeGUsVPnT89/s1600-h/the+next+one.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px; display: block; height: 240px;" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367167828485272482" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEQ0sPjA3gHePaLOQqB7jIFjpPed80FfmrroUb72vTvJbU42Vu1gaQ3kStcx0LeT0HPWKSXA_qkcl2emg-OKOWi-rQBv3p-KCxOTrUjY5XdKfOZs22OUpdYvfwgqPkeBVhzCeGUsVPnT89/s320/the+next+one.JPG" border="0" /></a>
<br />In construction</div><div align="center"><p></p><div align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUJO3_9ate2ejRogdbXO9f762jY_af_mNUP7aqB22Ohp-lD7lUdHy39n9W5kdRIdIOTj6ZpscIXz35Fqd6CmxshnAC20rDupKhQchUrxQw3mt6CzwlA3LbhtrAB_Rh0WSZlOqhRuPeTmUN/s1600-h/in+black+abayah.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px; display: block; height: 240px;" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367167827141632994" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUJO3_9ate2ejRogdbXO9f762jY_af_mNUP7aqB22Ohp-lD7lUdHy39n9W5kdRIdIOTj6ZpscIXz35Fqd6CmxshnAC20rDupKhQchUrxQw3mt6CzwlA3LbhtrAB_Rh0WSZlOqhRuPeTmUN/s320/in+black+abayah.JPG" border="0" /></a>in black abayah, bagus, coba bisa dibawa pulang :)
<br />
<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWrNrDbYpvCOF46AiismsdUAk-uVYH1rINKQWtfOw2FuGErqP6otsZDJK5Hbs1orPhHuGiy-nijnxVKMbbHLarAzRNMNRY4C_vBUxV6fQchCgesiWy8EuGEXzlKxyCegeOuxnyGJD3TD8/s1600-h/kotak+infak.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px; display: block; height: 240px;" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367167832724501650" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWrNrDbYpvCOF46AiismsdUAk-uVYH1rINKQWtfOw2FuGErqP6otsZDJK5Hbs1orPhHuGiy-nijnxVKMbbHLarAzRNMNRY4C_vBUxV6fQchCgesiWy8EuGEXzlKxyCegeOuxnyGJD3TD8/s320/kotak+infak.JPG" border="0" /></a> kotak infak, lebih moderen :)
<br /></div></div></div> yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-5138196865306697132009-08-05T19:18:00.003+07:002009-08-05T19:25:30.527+07:00Au Marché<div>Tours, 03 AoÛt 4.25am<br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Slamat subuh!..Di Balikpapapan pasti dah agak siangan neh…barusan di telpon seorang kawan di Bandung. Tapi ku reject, karena roaming internasional dan pulsaku tak cukup banyak untuk menerima telpon. Segera saja ku sms dan mengabari bahwa komunikasi bisa dilanjutkan via FB atau Email karena aku sekarang berada di France…</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Kemarin pagi sempat jalan-jalan ke pasar yang kebetulan letaknya ga jauh dari fammille d’accueil. Pasar tradisional di sini hanya buka setiap kamis dan minggu dari 0h-15h (jam 00.00-15.00). Tak terlalu besar, tapi semua kebutuhan sandang dan pangan bisa terpenuhi, dengan standar pasar tradisional tentunya.</p><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhqGjlbnOiFm8vsDOXsIxSU-C-LZOQis0DPfLNgTljIOgDRkL_ieTmtxtJJYGJgU2SrBWSTCaRj1dutQE9gD00xtFx3l66WGcAP0ME0-J5JbdVJI8Inupiw970gN2vZ6hMsBGDooBAoBbu/s1600-h/DSC01283.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 240px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366454127983680802" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhqGjlbnOiFm8vsDOXsIxSU-C-LZOQis0DPfLNgTljIOgDRkL_ieTmtxtJJYGJgU2SrBWSTCaRj1dutQE9gD00xtFx3l66WGcAP0ME0-J5JbdVJI8Inupiw970gN2vZ6hMsBGDooBAoBbu/s320/DSC01283.JPG" /></a><br /><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEircAFS3EAO6f3dkn05eeRkuCLUuVGd0MSVra3ihyphenhyphenVTeGcTbMHJxzaS0FS_6b1G2AS3spJ3EFGbuqtxoB5p-S9Pd5axkXQsSo_u3R62BFEU1ZysGYyDfIFvt2_NJRCukXAznc7YPvjFqNIp/s1600-h/DSC01286.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 240px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366454120972341042" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEircAFS3EAO6f3dkn05eeRkuCLUuVGd0MSVra3ihyphenhyphenVTeGcTbMHJxzaS0FS_6b1G2AS3spJ3EFGbuqtxoB5p-S9Pd5axkXQsSo_u3R62BFEU1ZysGYyDfIFvt2_NJRCukXAznc7YPvjFqNIp/s320/DSC01286.JPG" /></a><br /><br /><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkdU0tNu0pHP7BHMb4jaevQ566fkTzhG-jEdAzlUidH0lvWsa79h9NwU6rZ_H3e4M6dqWfDwZEgC9_r_9qbqbMFSN-NIv3k3beOxI99w8VbqtiylF_AngTT-fRWSq68b_GhJG71eElWhp/s1600-h/DSC01276.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 240px; DISPLAY: block; HEIGHT: 320px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366454116038024002" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkdU0tNu0pHP7BHMb4jaevQ566fkTzhG-jEdAzlUidH0lvWsa79h9NwU6rZ_H3e4M6dqWfDwZEgC9_r_9qbqbMFSN-NIv3k3beOxI99w8VbqtiylF_AngTT-fRWSq68b_GhJG71eElWhp/s320/DSC01276.JPG" /></a><br /><br /><br /><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwyq6slSmd0hM7Afz_CNkiYx7AX45LNcIH4htEZ7bQS-7Lo1bthhRNdlXl-fq-dU9jMqJ1pQ3iCOv4uiTlbOl4NTHR11psf5R6kqqnvZkR5P_SnRoj3T8HX_7TZ_pc0iVw1eSEvinuLmh2/s1600-h/DSC01279.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 240px; DISPLAY: block; HEIGHT: 320px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366454109999545042" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwyq6slSmd0hM7Afz_CNkiYx7AX45LNcIH4htEZ7bQS-7Lo1bthhRNdlXl-fq-dU9jMqJ1pQ3iCOv4uiTlbOl4NTHR11psf5R6kqqnvZkR5P_SnRoj3T8HX_7TZ_pc0iVw1eSEvinuLmh2/s320/DSC01279.JPG" /></a> Sebenarnya niat ke pasar untuk mencari sandal jepit. Tapi ternyata sandal jepit typical di indo atau smacam swallow gitu ga ada disini….hehe…yang ada juga crocks…pas keliling-keliling dan ngambil beberapa gambar, sampailah di penjual tas, si penjual ibu berkulit gelap. Aku tertarik pada sebuah tas bahu berwarna krem, cocok untuk di pakai ke sekolah, karna bisa memuat mininote, buku dan alat tulisku. Kebetulan sekali, karena aku tak membawa tas khusus untuk belajar, dan backpack ku kurasa sangat besar untuk di pakai ke sekolah… Setelah diperhatikan lebih rinci nampaknya tas ini setengah pakai, tapi masih terlihat baru. Not bad anyway.<br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Pas cher” kata ibu penjual tas</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Combien madame?”</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Cinq euro”</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Lima euro untuk tas bekas nampaknya terlalu mahal bagiku.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“C’est cher madame, trois euro, oui!” kataku mencoba untuk menawar.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Di Alliance Français, kami belajar bagaimana membeli sesuatu di pasar, di toko atau di loket tiket. Tapi tak pernah ada pelajaran tawar-menawar, jadi hal ini benar-benar spontan dan diluar rencana. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Non, quatre” ibu itu hanya member potongan 1 euro, aku cukup surprise, ternyata dagangan ibu itu bisa ditawar…hehe…</p><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Trois, s’il vout plait” dengan muka memelas</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Non, quatre, c’est pas cher” </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Aku lalu meletakkan tas itu ditempatnya, sungguh sayang, padahal aku sudah terlanjur suka dengan tas itu, sangat nyaman dibahu. Aku lalu bersiap untuk pergi, well…ga pergi beneran, ini adalah salah satu trik untuk membeli barang yang ‘tawarable’.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Alors!” kata ibu itu…</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Yesss…tampaknya aku berhasil.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Trois?” kataku…</p><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">“Oui”….</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Hohoho….senang banget, kemarin bisa beli tiket dan kartu telepon pake French aja bangganya minta ampun, apalagi sekarang dah bisa nawar. Pak Mustamin, guru ku di AF, pasti bangga kalo dengar cerita ini… ia kan pak :)</p></div></div></div></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-64479519123875105992009-08-05T18:58:00.007+07:002009-08-05T19:16:19.770+07:00Ma Fammile d'accuiel<p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm" align="left">Tours, 02 AoÛt 3.59am</p><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm" align="left">Malam pertama di kota ini, masih ngerasa jet lag. Kepala rada puyeng. Terpaksa bangun jam segini karena dah waktu sholat shubuh ( Jadwal sholat shubuh di waktu summer emang lebih awal). Badan serasa remuk , perjalanan Balikpapan-Tours yang memakan waktu kurang lebih 32 jam cukup memforsir tenaga fisik dan mental. </p><div align="center"></div><div align="left">Ga nyangka juga akhirnya bisa sampe disini. Di sebuah kota tua di tengah Negara Perancis. Pas dengan fammille d’accueil (home stay) ku yang juga dah sepuh. Aku dah bisa ngebayangin waktu dapat email dari Institut De Touraine, tempatku belajar nanti, yang menerangkan tentang fammille d’accueil ku selama berada di Tours. “<i>Mme est retraitée, Non-fumeur, 1 chat qui vit dehors. Loisirs: Campagne, television, randonées, aime beaucoup faire la cuisine (legumes de son jardin</i>).” Segera terlintas gambar seorang ibu tua yang masih sehat dan kuat dengan kebun di belakang rumahnya, dan seekor kucing gemuk. </div><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm" align="center">Voila! Dan inilah beliau, dengan kucing dan kebunnya.</p><br /><div align="center"><br /><br /></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWXMaG4LRfkDc5LY5Q1NIkay6z8Y93NVJv5j-Lk0dg79XdtjNEdj0xbADEZnvxjJbV20BkJ9c6qDRqq3gFy0fuUC8Gik0KvqDIGqb4KucfxNIJ69WbZIUT_waBbXx5kNAH2eZRpBggrnip/s1600-h/DSC01267.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 240px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366448620889482386" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWXMaG4LRfkDc5LY5Q1NIkay6z8Y93NVJv5j-Lk0dg79XdtjNEdj0xbADEZnvxjJbV20BkJ9c6qDRqq3gFy0fuUC8Gik0KvqDIGqb4KucfxNIJ69WbZIUT_waBbXx5kNAH2eZRpBggrnip/s320/DSC01267.JPG" /></a><br /><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Ibu Nicole, sudah menjadi fammille d’accueil semenjak 15 tahun lalu. Beliau sangat ramah. Hal-hal yang ia tanyakan waktu pertama kali bertemu adalah tentang makanan. Apa saja yang aku suka dan yang tidak aku suka. Vocabulary bahasa perancisku masih sangat terbatas, tapi so far, kami bisa menjalin hubungan komunukasi yang baik. </p><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm">Kamarku terletak di lantai dua, tepatnya di loteng. Agak <i>creepy, </i>banyak hal terlintas di fikiranku ketika pertama kali ibu Nicole menunjukkan kamar ini. Tapi segera kutepis fikiran-fikiran buruk itu. Dan detik ini, pukul 4.48am, aku mendengar bunyi-bunyi aneh dari dinding dan langit-langit kamar.</p><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm"></p><br /><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm"><br /><br /><div align="left"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsy54KcS0mxd_LtKKWGGl03fFyNpWOe9H_jD1F4qLj8GIDpMB7U8fAuTzg8zjcSrqP5qVSlJBBjlg39LvqgMBX9fyu4rMQcvhiUVZT9idyfOsWFfin1O6UBW3cK6fqhDgJQhKfJduHNpao/s1600-h/9,+rue+Dr.Fournier.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 240px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366450117716052498" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsy54KcS0mxd_LtKKWGGl03fFyNpWOe9H_jD1F4qLj8GIDpMB7U8fAuTzg8zjcSrqP5qVSlJBBjlg39LvqgMBX9fyu4rMQcvhiUVZT9idyfOsWFfin1O6UBW3cK6fqhDgJQhKfJduHNpao/s320/9,+rue+Dr.Fournier.jpg" /></a><br /><br /><br /><p></p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4C3G6J93BgnXDYJRZeJPixeLaTZfc5y_IjJpryKT_8hGKnvSJToeqcFkKhnnW0qXeGAbfDAdhXOSqAn2DQX9W3A10tT4kTYQCAYQMnHB9IvcyTazBVKFzFdhviG17eh83Sr29ZvemJ4mQ/s1600-h/DSC01258.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 240px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366449216822508482" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4C3G6J93BgnXDYJRZeJPixeLaTZfc5y_IjJpryKT_8hGKnvSJToeqcFkKhnnW0qXeGAbfDAdhXOSqAn2DQX9W3A10tT4kTYQCAYQMnHB9IvcyTazBVKFzFdhviG17eh83Sr29ZvemJ4mQ/s320/DSC01258.JPG" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdDZs32uxUSweRSYQwrqGgWEVuUmELMHIvFH66JyBQ_FXu31aYrMU_s7ylDNS_1PAG2BxOCqhoqadWgG28YkmpStdy9u_AEoI41_QYmI91BAt-beSL7vulD_Jq5L5X4_fqrMy1TgJUFi8m/s1600-h/DSC01268.JPG"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 240px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366449474258532530" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdDZs32uxUSweRSYQwrqGgWEVuUmELMHIvFH66JyBQ_FXu31aYrMU_s7ylDNS_1PAG2BxOCqhoqadWgG28YkmpStdy9u_AEoI41_QYmI91BAt-beSL7vulD_Jq5L5X4_fqrMy1TgJUFi8m/s320/DSC01268.JPG" /><br /><p align="center"></a><br />di bawah cermin itu ada boneka yang sengaja kubalik...nyeremin euy</p></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-59540728365588447302009-08-05T18:52:00.004+07:002009-08-05T19:38:51.736+07:00Un Voyage L’arc-en-ciel<span style="font-size:85%;">1re AoÛt 2009</span><br /><p style="LINE-HEIGHT: 115%; MARGIN-BOTTOM: 0.35cm"><span style="font-size:85%;">Saat menulis catatan ini, saya berada pada ketinggian 12191m diatas permukaan laut, diatas Malaysian Airlines, dari Kuala Lumpur menuju Paris, yang tingal 654 km lagi. Co pilot barusaja mengumumkan bahwa 25 menit lagi, kami akan tiba di tujuan.</span></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 115%; MARGIN-BOTTOM: 0.35cm"><span style="font-size:85%;">Paris…yups…kota romantis itu, ibukota Negara Perancis, kota wisata terfavorit di Eropa. Tak kurang dari sejam lagi, aku akan menginjakkan kakiku di Negara anggur itu. C’est mon voyage, Un Voyage L’arc-en-ciel.</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABwErBsHqg0FBRZchemFbTmaIOweohNrIR5TaY6dIdwpCzult9xtRC6nejUad1ejMOKD5gkaIf1QWvdCSuumiH5L3IgernbnuWCZlXaHyJxMTFzmGmfav96eQGvJfgXx8lLew_0KZOWxS/s1600-h/375px-France_map.png"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; DISPLAY: block; HEIGHT: 291px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366457980569410066" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABwErBsHqg0FBRZchemFbTmaIOweohNrIR5TaY6dIdwpCzult9xtRC6nejUad1ejMOKD5gkaIf1QWvdCSuumiH5L3IgernbnuWCZlXaHyJxMTFzmGmfav96eQGvJfgXx8lLew_0KZOWxS/s320/375px-France_map.png" /></a><br /><span style="font-size:85%;">Au Revoir!</span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-54531663411737166892009-03-06T11:16:00.007+07:002009-03-06T11:53:57.105+07:00Posto (Postingan poto)<span style="font-family:verdana;">Kalo ada yang bertanya-tanya kemana saja saya selama ini, kok ga pernah posting (kayanya ga ada yang nanya deh ya ...) maka foto-foto dibawah ini mungkin bisa bercerita sedikit.</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-TzjLJK38p4xZLxw3kA_A_IeKZK3C8lm1LKQfK1GxS-xFhoUPWjJjsnDa9IPMaBYb6xxtt3rF0OY4p0XbiwsgzUdKhJ2OBNRMLIvtOb3HkCs3VI0-st8z3ryOF5-ItsJWtWqWu25Mmubp/s1600-h/Aren't+they+cute.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 185px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-TzjLJK38p4xZLxw3kA_A_IeKZK3C8lm1LKQfK1GxS-xFhoUPWjJjsnDa9IPMaBYb6xxtt3rF0OY4p0XbiwsgzUdKhJ2OBNRMLIvtOb3HkCs3VI0-st8z3ryOF5-ItsJWtWqWu25Mmubp/s320/Aren't+they+cute.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309925636773443026" border="0" /></a>Yang di tengah itu bukan badut....sekali lagi saya tekankan bahwa yang di tengah itu BUKAN BADUT... (btw ternyata badut harus di sawer yak?.....baru tau...hehehe)<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF3fxKtC0tPxqaELAUBrr1x50tT-bRvY_XtfLM3kGdn5i_rNuXuUcELBI-l5q6OgK7to_jT1OC_nHMWhoD6XOJSP6lEusmubBubzAJ-9_9VZl-DsapVacQXDf_71iLpYD51C3VEYcA6VI8/s1600-h/who+r+u+waving+at.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF3fxKtC0tPxqaELAUBrr1x50tT-bRvY_XtfLM3kGdn5i_rNuXuUcELBI-l5q6OgK7to_jT1OC_nHMWhoD6XOJSP6lEusmubBubzAJ-9_9VZl-DsapVacQXDf_71iLpYD51C3VEYcA6VI8/s320/who+r+u+waving+at.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309926442456353794" border="0" /></a><br />Kalo lewat daerah sini, 'hawa' Jakartanya berasa banget.....<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5HlMyJmDeXGYl60DuLLso2qWcUdOBFzEHlJ04-Ivm-x_AHk9IOyJOIl7VTFF2P01C4DNmMMvU0sVIx9UyMML0zRJ4YmMzZOy5pBRsi6oricW9dbvCnDE3RhpcRJtAbM6FtpCHddZwx8Ww/s1600-h/imoetzilla.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5HlMyJmDeXGYl60DuLLso2qWcUdOBFzEHlJ04-Ivm-x_AHk9IOyJOIl7VTFF2P01C4DNmMMvU0sVIx9UyMML0zRJ4YmMzZOy5pBRsi6oricW9dbvCnDE3RhpcRJtAbM6FtpCHddZwx8Ww/s320/imoetzilla.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309926055069213266" border="0" /></a><br />Watch out guys....imoetzilla is gonna crush it!<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieFBxLSP1_9qfThqICOw_hYdmdwmEWpJa319ilbuvUBaIsLVTRhQBSSvvhyphenhyphen-AofX6TBwe_rBTbsSg6MNzHoqSiIL78at-7hcPnpkhom10DrWtYR_Oytj7Ko4qBBTqoYUU8bYebP7wUD0G6/s1600-h/Laura+n+me.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieFBxLSP1_9qfThqICOw_hYdmdwmEWpJa319ilbuvUBaIsLVTRhQBSSvvhyphenhyphen-AofX6TBwe_rBTbsSg6MNzHoqSiIL78at-7hcPnpkhom10DrWtYR_Oytj7Ko4qBBTqoYUU8bYebP7wUD0G6/s320/Laura+n+me.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309926262938435442" border="0" /></a><br />Laura, 25, Journalist, Australian. She and I only have one thing in common. We both love Airasia.<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDeDDDVUsfhhxx20HRBoNaqpPT6VaAdG-dfrs1YmBvhtfKGjgLLivn0PTyCVvVKRB0Xgok6fq1xqi7T0VnNRx1-u61RpvJUB1KKZkSeqzTqGXg28AcumH9Ko6V1Ahb_1pv_fEnl7Mm6Jiv/s1600-h/airasia.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDeDDDVUsfhhxx20HRBoNaqpPT6VaAdG-dfrs1YmBvhtfKGjgLLivn0PTyCVvVKRB0Xgok6fq1xqi7T0VnNRx1-u61RpvJUB1KKZkSeqzTqGXg28AcumH9Ko6V1Ahb_1pv_fEnl7Mm6Jiv/s320/airasia.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309926716763420754" border="0" /></a><br />Ga peduli capek, ngantuk, dingin, sekali narsis tetep aja narsis.... :)<br /><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-family: verdana;">Well, sekianlah laporan dari orang udik yang masih berasa excited meskipun dah beberapa kali dateng ke Jakarta...not to mention the Nasi Uduk yang available di mana-mana...I miss it...huhuhu....</span><br /></div></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-37764909709732099592008-12-30T12:50:00.004+07:002008-12-30T12:57:20.731+07:00Postingan awal tahun (1430H) dan akhir tahun (2008M)<div style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;">Apa yang biasanya anda lakukan pada malam pergantian tahun? Berkumpul bersama teman, kerabat, atau tetangga sambil ber-barbekyu ria, pergi ke tempat-tempat hiburan, menyewa sebuah kamar di hotel, bergabung dengan keramaian di tengah kota, atau menghabiskan malam pergantian tahun di puncak gunung yang seketika itu dipenuhi sesak oleh para pendaki dadakan hingga tukang bakso. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati detik-detik yang sangat spesial itu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Saya dulu sempat berhayal, andai saja semua umat manusia dapat merayakan detik-detik pergantian tahun secara bersama-sama, pasti sangat indah, gemerlap, dan riuh tentunya. Bayangkan, segala bunyi-bunyian beradu menjadi satu, kembang api dimana-mana, orang-orang sedunia saling berseru dalam satu waktu secara bersama. Mungkinkah hal itu terjadi? Dengan perbedaan waktu dari satu wilayah dengan wilayah lainnya, jawabannya pastilah tidak mungkin, kecuali ada sebuah sistem perwaktuan baru yang telah disepakati oleh seluruh umat manusia, yang menyatukan semua perbedaan waktu, hingga waktu dimanapun akan sama. Contohnya jam A di Balikpapan adalah jam A pula di Washington DC, di Berlin, dan kota-kota lainnya dibelahan bumi manapun. Saya dulu pernah mendengar ada sebuah sistem waktu seperti itu, bahkan perusahaan jam Casio pernah memproduksi penunjuk waktunya. <span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Maka apakah yang kira-kira terjadi bila kita menggunakan satuan waktu baru itu? Ya, kita dapat merayakan pergantian tahun secara bersama-sama. Tapi tunggu dulu, itu bisa saja terjadi bila sistem itu juga memiliki bagian-bagian waktu seperti bilangan detik, jam, hari, bulan, dan tahun. Tapi bila ternyata tidak, maka pergantian apa yang kemudian akan kita rayakan? <i style="">Well</i>, Apapun itu, pastilah kita merayakannya juga tetap di waktu yang berbeda, contohnya kita yang di Balikpapan merayakanya di tengah malam, sedangkan orang-orang di Washington merayakannya di tengah hari dan warga Moskow merayakannya pada saat petang.<o:p></o:p> Dan pada saat itu, mereka yang tinggal di Washington tentunya tidak dapat menikmati keindahan kembang api.<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Maka adakah satu waktu dimana semua orang di bagian bumi manapun dapat merasakan hal yang sama, udara yang sama, matahari yang sama, pada waktu yang bersamaan? jawabannya pastilah ada (bila anda seagama dengan saya). Hari akhir, hari yang pasti tiba. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Saya terkadang lupa dengan hari itu, hingga hal-hal yang saya rencanakan, saya lakukan dan saya nikmati <span style=""> </span>jauh dari orientasi agar saya dapat melewati pergantian hari itu dengan tenang dan <i style="">smooth</i>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Maka seperti orang-orang yang menyusun resolusinya disetiap pergantian tahun, kali ini saya berharap dan berdoa agar kelak saya lebih sering mengingat hari itu, sehingga disetiap saya bangun dan membuka mata di kala pagi menjelang, hal pertama yang saya lakukan adalah bersyukur kepadaNya karena masih diberikan kesempatan dan waktu untuk dapat berbuat lebih banyak dan lebih baik demi hari itu. Amin.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> </div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-55168704596194941322008-12-20T14:42:00.002+07:002008-12-20T15:05:27.180+07:00Failure Immunity<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ga terasa ya…dah desember aja…2 minggu lagi tahun 2009. Man...TAHUN DUA RIBU SEMBILAN. Seandainya saja <span style="font-style: italic;">life map</span> yang dulu kususun seusai aku lulus kuliah berjalan mulus, maka aku mungkin sekarang sudah berada di Europe sana, melanjutkan studi S3 ku, <span style="font-style: italic;">with my better half</span>...huhuhuhu...<span style="font-style: italic;">What a dream!</span></span><br /><span style="font-family: verdana;">Kenyatannya rencana-rencana indah itu hanya sekedar catatan diary usang. Eh, ga usang ding, diary itu masih terawat dengan baik, masih tersimpan rapi dalam <span style="font-style: italic;">hard case</span> nya. Diary pink Forever-FriendsTM yang kubeli di toko Agung, Makassar 5 tahun lalu, masih wangi. Kadang kalo aku kangen makassar, aku hanya tinggal membuka diary itu lalu menghirup wanginya, dan yang kemudian terlintas di benakku adalah Toko Agung....</span><br /><span style="font-family: verdana;"></span><br /><span style="font-family: verdana;"><span style="font-style: italic;">Back to business</span>...tentang rencana-rencana itu, emang Gatot alias gagal total. <span style="font-style: italic;">Scholarship</span> misalnya, dah beberapa kali ngirim, tapi yang ada surat balasan “Maaf anda belum beruntung” yang terakhir malah lebih parah, disitu tertulis “Maaf anda belum beruntung (Lagi), mendingan lo married aja gih sono!, ingat umur tuh!” <span style="font-style: italic;">somehow it sounds like my mom</span>...</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jadi ingat Einstein, dia pernah bilang, <span style="font-weight: bold;">insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results</span>. Tapi apakah dengan mengirim aplikasi beasiswa hingga berkali-kali dengan satu harapan yang sama, maka kemudian aku termasuk dari orang-orang <span style="font-style: italic;">foolish</span> itu hai pak tua? Jawaaaaab!</span><br /><span style="font-family: verdana;"></span><br /><span style="font-family: verdana;">“<span style="font-style: italic;">Maybe it’s just not your way, maybe there’s something bigger that you deserve</span>......” kata <a href="http://profiles.friendster.com/6913395">sahabatku </a>yang nasibnya jauh lebih beruntung. Trus dia juga bilang “Tapi ada tuh temenku di Melbourne, dia berhasil dapet Scholarship setelah gagal 7 kali, kalo nasibmu sama kaya dia, at least kamu masih punya 4 kesempatan untuk ngirim lagi”....<span style="font-style: italic;">And suddenly my life turns into a mathematical order. :) </span></span><br /><span style="font-family: verdana;"></span><br /><span style="font-family: verdana;">Yeah, mungkin masih perlu mengevaluasi lagi hal-hal yang sekiranya membuat aku gagal atau mungkin usahaku emang masih belum maksimal, atau mungkin doa-doa ku masih nyangkut di awan karena ga khusyu...atau mungkin <span style="font-style: italic;">I do deserve something bigger, its just a matter of time</span>....atau....atau yang lainnya...dan seperti yang aku bilang tempo hari di <a href="http://meet-yani.blogspot.com/2008/09/passionate-confession.html">sini</a>, <span style="font-style: italic;">I’ll give another shot</span>. InsyaAllah semangat itu masih ada, I called it ‘<span style="font-weight: bold;">failure immunity’</span>....<span style="font-style: italic;">beat that Einstein! </span></span><br /><span style="font-family: verdana;"></span></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-88923586222726656922008-11-05T08:55:00.001+07:002008-11-05T08:59:55.810+07:00A Beautiful Feeling<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL9OrLTzGe1vBP51o53NlEUhyYuyqryN87ua8zJJL0cCRralEFfZtK4neTjDEVdZb_JdJw5zxtyxIvvQdASPHirsfwiFbv_enmwGaO2UKfPbfb32ZMi_GvclW7RsoKzNnaTqVePZOckRVz/s1600-h/So+sweet.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 183px; height: 278px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL9OrLTzGe1vBP51o53NlEUhyYuyqryN87ua8zJJL0cCRralEFfZtK4neTjDEVdZb_JdJw5zxtyxIvvQdASPHirsfwiFbv_enmwGaO2UKfPbfb32ZMi_GvclW7RsoKzNnaTqVePZOckRVz/s320/So+sweet.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264986825983439618" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-family: verdana;">It feels like strawberry :D</span><br /></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-52378651797483215122008-10-22T18:05:00.005+07:002008-10-22T18:25:02.142+07:00Waterpark Story<span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Sabtu 18 Oktober lalu, aku bareng sepupuku sekeluarga maen ke Waterpark di Balikpapan Regency. Kita emang dah niat mo ke situ dari lebaran lalu, tapi mengingat pengunjung area rekreasi biasanya membludak pada masa liburan, akhirnya rencana di postpone sampe minggu lalu.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd89JMQLRhtPKIyOFGZTKZSY7YrWwCvP-VrnbCOMfIBCn4jp-0szDJRfmD945wDv5hgqunbt9dEUj4bwOtOnUlUaSk8oc-9CFvM-Bf35guA6Nsn0owHw6EDgxXIq_viCYikaKcHrxLpiQI/s1600-h/Waterboom.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd89JMQLRhtPKIyOFGZTKZSY7YrWwCvP-VrnbCOMfIBCn4jp-0szDJRfmD945wDv5hgqunbt9dEUj4bwOtOnUlUaSk8oc-9CFvM-Bf35guA6Nsn0owHw6EDgxXIq_viCYikaKcHrxLpiQI/s320/Waterboom.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259933629725562914" border="0" /></a><br /></span><div style="text-align: center; font-family: times new roman;"><span style="font-family: arial;font-size:100%;" >Foto narsis dulu sebelum nyebur ke kolam</span><br /></div><span style="font-size:100%;"><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Dari arah belakang tiba-tiba terdengar suara lirih memanggil</span><br /><span style="font-family:verdana;">“Sst...cewek imut jilbab pink, sini dunks....”</span><br /><span style="font-family:verdana;">Aku refleks nengok ke belakang, berharap ada cowok ganteng yang lagi megang satu buket bunga mawar di tangan kirinya dan segepok uang dollar di tangan kanannya sedang menatap kearahku dengan tatapan mata syahdu.....</span><br /><span style="font-family:verdana;"><br />Ternyata oh ternyata, hanya ada sebuah patung Little Mermaid lagi megang ikan, tu patung seandainya manusia pastinya dah pegel setengah idup. Sungguh malang nasibmu hai patung..Btw, masa tu patung yang bicara? Emang bisa?</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Ya ialah, gue bisa ngomong, tapi ga semua orang bisa mendengar ucapan gue, hanya orang-orang jelmaan Doraemon dan Pahlawan bertopeng yang bisa.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Maksud lo?</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Hehe...becanda...Eh sini deh aku bisikin, ada rahasia penting buat lo.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Rahasia apaan?</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Sebenarnya gue ga boleh membocorkan rahasia ini ke siapapun, tapi melihat lo yang rada udik gitu, gue jadi kasihan...</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Tau dari mana aku udik? Perasaan aku ga ada tampang udik deh....(haha, mbela diri)</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Kelakuan lo tuh yang udik, orang tuh kesini mo maen aer, refresing, nyobain water tunnel, na elo...pake acara poto-poto narsis segala.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Lah cuma poto-poto ini, kali aja ada pencari bakat yang kebetulan liat aku trus berminat ngontrak aku jadi model iklan sendal jepit swallow...kan lumayan tuh....(haha naujubilah)</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Halah...mo dikasih tau rahasianya ga neh? </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Ia deh...</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Si patung lalu berbisik pelan.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Di sebelah situ, setiap beberapa menit sekali, ada air yang tumpah dari atas, naa...kalo lo ucapin mantra yang gue kasih entar, berikutnya yang keluar dari atas situ bukan air, tapi emas dan berlian....</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Ih...hoax banget seh...</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Beneran, sumprit di samber Brad Pitt...tapi untuk dapet mantra itu, ada syaratnya.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: Apa syaratnya? </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Si patung lalu berbisik pelan ke telingaku, seakan-akan ia memberitahu sebuah rahasia yang super duper besar, mengalahkan rahasia mengapa Dora rambutnya ga bisa panjang...Ato rahasia kenapa sampai sekarang Cinta Laura bahasa Indonesianya belum fasih-fasih juga..hehe, sory Cin, cyuma becyandah</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0lroTeYvzQhkjkX7ulXnEYE5XPzhCSKSCWlsdnvLvpIg5MwPBkMZ7c-G-HDJqGN5ya-c2abSbcNKuHaBd_n9SGNoJXW4_y09-izEJgvsnq7i5mDEMABHUC3DQwtxaspQcXDhgFoEqNTeu/s1600-h/Whispering+mermaid.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0lroTeYvzQhkjkX7ulXnEYE5XPzhCSKSCWlsdnvLvpIg5MwPBkMZ7c-G-HDJqGN5ya-c2abSbcNKuHaBd_n9SGNoJXW4_y09-izEJgvsnq7i5mDEMABHUC3DQwtxaspQcXDhgFoEqNTeu/s320/Whispering+mermaid.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259933954524602594" border="0" /></a><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Patung</span>: Untuk ngedapetin mantra itu, simpel banget....garukin punggung gue dong...gatel banget neh...dah dari bulan lalu, panu kali yak....</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku</span>: GUBRAK</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"> </span><br /><span style="font-family:verdana;">Satu jam kemudian....</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1iVl1S3C4XxFsEyF8g1AepjBxcNoV8ipPqDSgx1QiBjc8OKS17p3lDwBPhcym_fwhXFMkZgMkpY0bgZd9g9vi1KW8DS9jquumu-n-L5ym-tagTlNmfWjE3Cys_t9hfHVhWKddrkjkcYhy/s1600-h/air+tumpah.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1iVl1S3C4XxFsEyF8g1AepjBxcNoV8ipPqDSgx1QiBjc8OKS17p3lDwBPhcym_fwhXFMkZgMkpY0bgZd9g9vi1KW8DS9jquumu-n-L5ym-tagTlNmfWjE3Cys_t9hfHVhWKddrkjkcYhy/s320/air+tumpah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259934247168631394" border="0" /></a><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Aku:</span> Mana emasnya neh? Dah nunggu dari tadi sampe gosong gini, dasar patung pembohoooong! Tunggu pembalasanku!</span><br /><br /><br />PS: Nama dan tempat emang bener ada, tapi ceritanya nyampah abis...haha...<br /></span>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-81440702534367219562008-10-13T08:47:00.002+07:002008-10-13T09:25:15.536+07:00Posting Lagi...<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";" lang="IN">Wah…hampir lupa gimana caranya posting, hehe...hampir lupa juga kalo punya blog...kayanya templatenya mesti diganti deh, aku dah ngerasa bosan gitu kalo ngeliat tampilannya. Tapi untuk ngeganti template, bakalan makan waktu lama dan belum tentu hasilnya sebagus yang diinginkan, secara akunya gaptek gini. Well, harus nunggu waktu lowong buat bikin template baru atau ada yang secara sukarela mo buatin? Monggo..silahkeun, dengan senang hati..sebagai kompensasinya akan saya doakan semoga semua amalan anda diterima di sisiNya..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";" lang="IN"><o:p></o:p>Beidewey, eniwei, baswey, ada yang pernah denger ga, lagu melayu yang judulnya Apa Nak Jadi, yang dinyanyiin sama S.M.Salim. Sumpah lucu abis, Project Pop mah lewaaat...a must listen, buddy. Terutama bagi anda para HQJ (High Quality Jomblo), u might relate to this song. Silahkan browse dan download sendiri, semoga dapet. Aku dapet tu lagu lewat bluetooth dari hape sepupuku, dia dapet dari suaminya yang kemaren mudik dari singapur, dan konon kabarnya waktu dia dengar lagu itu, dia ingat aku...haha...how pathetic... <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";" lang="IN"><o:p></o:p>Ngomong-ngomong soal HQJ, aku kemaren juga sempat nemu artikel menarik dari blog temen, dia juga kopas dari blog orang lain. Well, mungkin pretty inspiring. <span style=""><br /></span></span></p><p style="font-style: italic;"><span>Sahabat-sahabat, ketika Allah<br />menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menikah<br />dan menyegerakannya.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika Allah menjadi alasan<br />paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah.<br />Aku tidak banyak bertanya tentang calon istriku, aku jemput dia di tempat<br />yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri<br />ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah. Sehingga aku nikahi<br />seorang wanita tegar dan begitu berbakti kepada suami.<br />Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga<br />untuk tidak melihat segala kekurangan istriku. Dan sekuat tenaga pula,<br />aku mencoba membahagiakan dia.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika Allah menjadi alasan<br />paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan<br />kelebihan istriku, yang rasanya sulit aku tandingi.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika Allah menjadi alasan<br />paling utama, maka akupun berdoa, Yaa Allah, jadikan dia, seorang wanita,<br />istri dan ibu anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surgamu.<br />Amin.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Sahabat-sahabat, kalau Allah<br />menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada<br />lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati,<br />yang menentramkan jiwa, yang…..yang.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>…yang……dan 1000 “yang”……lainnya…..Karena<br />semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan.<br />Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu<br />segalanya.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Sahabat-sahabat, ketika usiaku<br />25 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar<br />niat, tanpa keilmuan yang cukup. Karena itu, aku meminta jodoh kepada<br />Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika usiaku 30 tahun, semua<br />orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya<br />pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Maukah aku<br />segera menikah atau mampukah aku menikah? Dalam doaku, aku kurangi permintaanku<br />tentang jodoh kepada Allah. Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun<br />belum mengabulkan niatku.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika usiaku 35 tahun, aku<br />bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku<br />menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang<br />aku inginkan. Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat<br />niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika aku minta yang cantik,<br />aku berpikir sudah tampankah aku?<br />Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?<br />Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?<br />Bahkan ketika aku minta yang solehah, bergetar seluruh tubuhku sambil<br />berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehkah aku?</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Ketika aku meminta sedikit…..<br />Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima<br />aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Dan ketika aku meminta sedikit…sedikit.<br />..sedikit. ..lebih sedikit….. Ya Allah, siapapun wanita yang langsung<br />menerima ajakanku untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku.<br />Dan Allahpun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk<br />segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan.<br />Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih<br />banyak. Kini, aku menjadi suami dari seorang istri yang melahirkan dua<br />orang anakku.</span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Sahabatku, 10 tahun harus aku<br />lewati dengan sia-sia hanya karena permintaanku yang terlalu banyak.<br />Aku yakin, sahabat-sahabat jauh lebih mampu dan lebih baik daripada<br />yang suadh aku jalani. Aku yakin, sahabat-sahabat tidak perlu waktu<br />10 tahun untuk mengurangi kriteria soal jodoh. Harus lebih cepat!!!<br />Terus berjuang saudaraku, semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua.<br /></span></p> <p style="font-style: italic;"><span>Amin.</span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-16166940250548627342008-09-07T15:41:00.006+07:002008-12-30T12:58:42.639+07:00Whinyani<div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“</span><span style="" lang="IN">Apaan tuh di motormu? Kangkung?”<o:p></o:p><br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Ia”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Kamu beli kangkung? Tumben?”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Bukan cuma beli doang, masaknya juga”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Ha? Emang bisa masak?”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Bisa, akhirnya....hehe”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=""><o:p></o:p><br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="">That was a small talk with my friend at my office’s parking space days ago. We were off to home when my friend saw that plastic bag hung in my motorbike, and those questions popped up. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FR"><o:p></o:p>“Jadi sebelum ke sini, kamu mampir ke pasar?”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Gitu deh”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Jadi IRT neh ceritanya?”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">“Ya, itung-itung latian sebelum jadi IRT beneran”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><br /><span style=""><o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=""><o:p></o:p>Yeah guys, I’ve been a house wife like since last month. Something bad happened to my mom. She had an acute appendix infection which made her had a surgery, and barely can do anything ever since. Poor her, and poor me too. For I’m the only daughter and my parents have no one else to depend on. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=""><o:p></o:p>In the last four years, I only had responsibilities to both my bedroom and my job. I didn’t give a damn on anything else. My father was still working at that time and my mother took care of the house.<span style=""> </span>Everything went on until my father retirement couple months ago and a calamity cropped up, my mom’s illness. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=""><o:p></o:p>It could be happened to anyone else, or even worse. However I did doubt my self could overcome it, sounds weak huh. I was the most independent woman that I’ve known for my whole life, but taking over the family is another thing. My life was turned up side down at the very first moment. Whether I must cook and serve the meal instead of having morning classes, drop in a market before or after work, or deal with the house chores. Man, frankly speaking, it certainly new kinda thing for me. I even never imagine of having such a situation, but there’s always the first time of anything right? And thanks God, so far I can get by in that stuff. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=""><o:p></o:p>This Ramadhan is the hardest for me since I handle the kitchen. <span style=""> </span>My awaking problem is the only matter which maybe I have to sleep in the kitchen so my father can easily drag me to prepare the supper. But you know what? He’s always the one who gets up first, and he his self who warms the meal, then he wakes me up. Luv ya dad! :) <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=""><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><div style="text-align: center; font-family: verdana;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXh5Ww_FhsIetmpN0Wk4WzRjZQZw-Iosl61O2VMXWPu45rJ_mWqmRdtU1-DazCL2pXZF4hIrO0GaENzv7EK7L-N-h_Se9PiDJaQDA4qRaDTqv5BgDG2OSX3DL0eFlcKmqwjxxQvnwVgk84/s1600-h/fave+market.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXh5Ww_FhsIetmpN0Wk4WzRjZQZw-Iosl61O2VMXWPu45rJ_mWqmRdtU1-DazCL2pXZF4hIrO0GaENzv7EK7L-N-h_Se9PiDJaQDA4qRaDTqv5BgDG2OSX3DL0eFlcKmqwjxxQvnwVgk84/s320/fave+market.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5243198122417860386" border="0" /></a><br />Pasar Butun: Tempat hangout baru..gyahaha..<br /><br /></div><br /><div style="text-align: center; font-family: verdana;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3z5Ju2Vz1kYpo5hvTPi3xowUmYNxof5_oKgWo5aqUlyHzQI-I-Zxu4lvWNflb6sGY_tppGkhRRq2cISI406pq0GQ2T9PdNEK0bF7gaR0_vTLPt8vTxaIv6AYeqOR2IMubDyOEPfcI9Ehs/s1600-h/maksud+lo%21.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3z5Ju2Vz1kYpo5hvTPi3xowUmYNxof5_oKgWo5aqUlyHzQI-I-Zxu4lvWNflb6sGY_tppGkhRRq2cISI406pq0GQ2T9PdNEK0bF7gaR0_vTLPt8vTxaIv6AYeqOR2IMubDyOEPfcI9Ehs/s320/maksud+lo%21.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5243198508504768034" border="0" /></a><br />Ada sawi di WARNET? ck..ck..ck..kiamat sudah dekat sodara2! :P<br /></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-24774470391951176752008-09-04T12:29:00.005+07:002009-06-06T18:45:11.117+07:00A Passionate Confession<p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Baby,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Here I am<o:p></o:p><br />In a jail of my own desire<o:p></o:p><br />To have you<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Cant really take you out of my mind<o:p></o:p><br />For your shadow dancing in my brain<o:p></o:p><br />Guide me to the dreams<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Maybe you don’t know<o:p></o:p><br />That I’ve been falling in love<o:p></o:p><br />Since the first time I saw you<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>All you have<o:p></o:p><br />The things that you give<o:p></o:p><br />Is nothing but a small heaven<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>You might forgot <o:p></o:p><br />The love letters that I sent<o:p></o:p><br />Since three years ago<o:p></o:p><br />Showed you how much I want you<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>But you rejected me<o:p></o:p><br />twice<o:p></o:p><br />With no reasons at all<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>It hurts, but…<o:p></o:p><br />Baby, you should know<o:p></o:p><br />Im not a quitter<o:p></o:p><br />No matter what<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>I wont stop <o:p></o:p><br />Struggling to achieve you<o:p></o:p><br />Until you finally realize<o:p></o:p><br />That I do deserve it<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>I have given everything that you wanted<o:p></o:p><br />The best thing that I could do for you<o:p></o:p><br />So don’t let me down this time, <a href="http://www.adsindonesia.or.id/">baby</a></span></p><p class="MsoNormal"><br /><span style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><span style=""></span><span style=""></span><o:p><br /></o:p>Ps. To the <a href="http://www.adsindonesia.or.id/">ADS committee</a>, you might have got my application<o:p></o:p><br />That I sent two days ago, please put me in the short list, otherwise I’ll give another shot next year…. :) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><o:p> </o:p></span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-37759721351354574852008-07-23T14:38:00.003+07:002009-06-06T18:51:04.466+07:00Cita-cita Mereka...<span style="font-size:100%;"><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My name is Resdika</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I am nine years old</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I want be a pilot</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >If I be a pilot</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I will fly tall in on sky </span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >And bring father and mother</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My name is Kurnia</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I am nine years old</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I want to be a teacher</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >If I be a teacher</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I will teach girl in house</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >And I teach in school</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My name is Ayu</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My old is ten years</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I want to be a artist</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >If I be a artist</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I will make new album</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My name is Julian</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I am ten years old</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I want to be a doctor</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >If I be a doctor</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I will seek people sick</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >And I will cure people</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My name is Safitri</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I am ten years Old</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I want to be a pilot</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >If I be a pilot</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I will fly to sky</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >My name is Waode Nur Hazni Rida</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I am 9 years old</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I want to be a teacher</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >If I be a teacher</span><br /><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >I will teach children</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">***Diambil dari <span style="font-style: italic;">Writing task</span> murid-murid <span style="font-style: italic;">children class</span> ku</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Jangan ragu untuk bercita-cita nak!</span><br /><span style="font-family:verdana;">Dan jangan khawatir tentang <span style="font-style: italic;">grammar</span> nya, nanti miss jelaskan lagi ya.. :)</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >SELAMAT HARI ANAK NASIONAL, 23 JULI 2008</span><br /></span>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-23231301317602731442008-07-03T09:25:00.012+07:002008-07-07T09:53:55.033+07:00Six Days With Lex Luthor<span style=";font-family:verdana;font-size:100%;" lang="IN" >Kalo serial Smallville punya Lex Luthor, aku juga punya neh....<br /><o:p></o:p></span><span style="font-size:100%;"><br /><a style="font-family: verdana;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkjFzidINvedOI46rgLmQyWnR-FKYJ5fkmWUIZknNAPJBGFMQX5VIyIt0zBOZ4okXpUzSV10JLzEd15KUjVLOhkwL36PLciLDLgwZkLvZgRtlzh9fh3OAbcTVs-gmwF04iNkbz4OIpJPVb/s1600-h/Apa+lo+liat-liat%21.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkjFzidINvedOI46rgLmQyWnR-FKYJ5fkmWUIZknNAPJBGFMQX5VIyIt0zBOZ4okXpUzSV10JLzEd15KUjVLOhkwL36PLciLDLgwZkLvZgRtlzh9fh3OAbcTVs-gmwF04iNkbz4OIpJPVb/s320/Apa+lo+liat-liat%21.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5218610967458009570" border="0" /></a><br /></span><p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size:100%;">N<span style="font-family:verdana;">amanya Abiyyu Amar Ismail. Anak kakakku yang kedua, umurnya baru sebelas bulan. Jumat minggu lalu masuk RSPB gara-gara Bronchitis plus Demam Berdarah. Karena bapaknya lagi di </span><i style="font-family: verdana;">site</i><span style="font-family:verdana;">, maka sebagai tante yang baik, imut, dan tidak sombong, aku nemenin ibunya jagain si Lex ini, itung-itung ngecengin dokter cowok muda yang masih single (kalo ada...)</span><o:p style="font-family: verdana;"></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Enam hari di </span><span style="font-style: italic;font-family:verdana;" >pediatric ward</span><span style="font-family:verdana;">, ngeliat teman seruangan Abi pas lagi step, kejang-kejang sampe mukanya membiru, ada juga yang sampe meninggal gara-gara DB, cukup memberiku pelajaran berharga bahwa </span><b style="font-family: verdana;">Punya anak tuh, ga gampang, gila!</b><span style="font-family:verdana;"> Apalagi kalo pas si</span><span style="font-family:verdana;"> </span><span style="font-family:verdana;">anak lagi sakit, harus punya stok sabar segudang, plus </span><i style="font-family: verdana;">awareness</i><span style="font-family:verdana;"> yang tinggi. Well, namanya juga ngejaga titipan Tuhan ya...</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <span style="font-size:100%;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><a style="font-family: verdana;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRUAdSLzedknlxamI1dXrzSEgRT0Ovp-xSxHQvdfW5aqiQ8Ney61nIClhF0n_noX1RnxI2pQHGUryiYWa5ShRH7V_5JAh2TXDVm2x5CD62SfJIO9ExuxyEkM4CV1tSVrevsq_bXyltRu7X/s1600-h/Lepasiiiiin!.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRUAdSLzedknlxamI1dXrzSEgRT0Ovp-xSxHQvdfW5aqiQ8Ney61nIClhF0n_noX1RnxI2pQHGUryiYWa5ShRH7V_5JAh2TXDVm2x5CD62SfJIO9ExuxyEkM4CV1tSVrevsq_bXyltRu7X/s320/Lepasiiiiin!.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5218611469876238370" border="0" /></a></span><span lang="IN" style="font-size:100%;">Lepasiiiin! Abi ga suka....<o:p></o:p></span></div> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p><span style="font-size:100%;"><br /><br /><a style="font-family: verdana;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDvQrx1_-VNh4CZ1gOrz-FawC60tBT9WrA2t66jBwTZ1aMmgy5Xa5E9_2iTrxYrGLi50qIARyEP1L3kiXq-1_EzNQh7Y6ZvY-xoKwbzbdkxG-ZU5HGVA42xu_CfCnqP_vZy1uSB2YAid8/s1600-h/Aku+bukan+alien...tolong%21.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDvQrx1_-VNh4CZ1gOrz-FawC60tBT9WrA2t66jBwTZ1aMmgy5Xa5E9_2iTrxYrGLi50qIARyEP1L3kiXq-1_EzNQh7Y6ZvY-xoKwbzbdkxG-ZU5HGVA42xu_CfCnqP_vZy1uSB2YAid8/s320/Aku+bukan+alien...tolong%21.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5218610447413291298" border="0" /></a><br /></span><div style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Kata mama ini Fisiotherapy, tapi kata Tante, ini Alien Inspection...<o:p></o:p></span></div> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixmaEIrDU3IfFXUFMaHBYsarwPEbMMQOuCYD09jgRMJd2WPHXHrZlYja3tHO7utLb2bA375j7mErVT0MRnEt0Hf5ThMrWZ0cmDGCQ-PkeAth1UlJeMtWI7Fd38GR5mgr5QMPoQlWMwI_dY/s1600-h/Abi+dah+cembuh+tante%21.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixmaEIrDU3IfFXUFMaHBYsarwPEbMMQOuCYD09jgRMJd2WPHXHrZlYja3tHO7utLb2bA375j7mErVT0MRnEt0Hf5ThMrWZ0cmDGCQ-PkeAth1UlJeMtWI7Fd38GR5mgr5QMPoQlWMwI_dY/s320/Abi+dah+cembuh+tante%21.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5218609683644490146" border="0" /></a><br /></span></p><div style="text-align: center;font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Abi dah cembuh tanteeeee, ke mall yuks!<span style=""> </span><o:p></o:p></span></div> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:verdana;" class="MsoNormal"><span style=";font-family:verdana;font-size:100%;" ><i style=""><span style="" lang="IN">Meanwhile</span></i></span><span lang="IN" style="font-size:100%;"><span style="text-decoration: underline;"></span><span style="font-family:verdana;">, <a href="http://www.meet-yani.blogspot.com/2007/11/tentang-tante.html">Akbar</a>, kakaknya Abi, dititipin di rumah. Enam hari adalah rekor terlama dirinya tinggal bareng kakek neneknya. Sebelum-sebelumnya dia cuma bisa </span><i style="font-family: verdana;">survive</i><span style="font-family:verdana;"> selama tiga hari...gimana enggak, anak hiperaktif gitu ga bakalan bisa bertahan lama tinggal bareng nenek yang overprotektif. Yang ada, siang-siang bolong pintu pagar digembok demi mencegah si cucu maen keliaran, dan si cucu sukses membuat encok si nenek kambuh...</span><b style=""><o:p></o:p></b></span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-26527834844836296502008-06-25T09:35:00.003+07:002008-06-25T09:40:25.043+07:00Rush and Jane<p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);"><span style=";font-family:Verdana,sans-serif;font-size:100%;" >Things come and go so fast<br />Time, thought, mind<br />Much to do<br />Less time left</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);"><span style=";font-family:Verdana,sans-serif;font-size:100%;" >Dream can sometimes be the most intimidating thing to have<br />While all you wanna do is to sit calmly<br />The rest of your mind drags you to walk on the path, chasing the dream<br />Even the path is just as blurry as the dream itself</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);"><span style=";font-family:Verdana,sans-serif;font-size:100%;" >Still<br />The more I wanna give it up<br />The more that stubborn-irrational-naïve mind<br />Forces me to death</span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-7728516026045621382008-06-24T10:23:00.003+07:002008-06-25T09:41:14.166+07:00C'est La Vie<p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);font-family:verdana;" lang="id-ID"><span style="font-size:100%;">Ombak itu tak akan berhenti menghempas<br />Selalu menyambutmu dengan derunya<br />Tak kan dibiarkannya kau bertahan terlalu lama<br />Hingga nafas itu lepas</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);font-family:verdana;" lang="id-ID"><span style="font-size:100%;">Dan terik mentari akan membakarmu<br />Tak disisakannya kesejukan barang sesaat<br />Kau sendiri tenggelam dalam lelehan peluhmu<br />Hingga kau lupa pada penat</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);font-family:verdana;" lang="id-ID"><span style="font-size:100%;">Kemarin kau bilang<br />Ombak itu mampu membawamu menyebrang ke ujung sana<br />Dan terik itu akan menguatkan jiwamu</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm; color: rgb(0, 0, 153);font-family:verdana;" lang="id-ID"><span style="font-size:100%;">Aku bilang kau gila<br />Tapi kau bilang<br />‘karna aku percaya’</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;font-family:verdana;" lang="id-ID"><span style="font-size:100%;"><br /></span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;font-family:verdana;" lang="id-ID"><span style="font-size:100%;">Balikpapan, 230608, 10.06pm<br />take me to the beach of Your soul</span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-10853670602183970932008-06-23T08:43:00.003+07:002008-06-23T08:51:56.035+07:00Ki Joko Bodo dan Euro 2008<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Beberapa hari lalu saya sempat menonton infotainment Silet di RCTI. Siang itu Silet membahas tentang para selebritis dan Euro 2008. Saya kebetulan hanya menonton tayangan terakhir dimana reporter silet sedang mewawancarai Ki Joko Bodo.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Siapa yang tak kenal Ki Joko Bodo, seorang dukun semi-selebritis yang <span style="font-style: italic;">well-known</span> dengan image rambut gondrong acak-acakannya plus kemampuan supra naturalnya yang terkadang menimbulkan kontroversi. Atas kelebihannya itulah ia kemudian ditanya oleh reporter silet tentang ‘penerawangannya’ pada pemenang Euro 2008. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-style: italic;">Surprisingly</span>, Ki Joko Bodo yang biasanya menjawab semua pertanyaan dengan penerawangan magisnya, kini enggan memberi komentar. Alasannya adalah karena beliau, maaf, dia, ingin melindungi para bandar judi yang telah datang padanya lebih dulu untuk mendapatkan ‘<span style="font-style: italic;">advance information</span>’ itu, dan kini mereka sedang bertaruh atas informasi itu hingga angka fantastis, satu juta dollar. Para bandar judi itu tak hanya berasal dari Indonesia, beberapa dari mereka berasal dari negara-negara asing yang cukup terkenal dengan permainan judinya.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Alangkah hebatnya profesi perdukunan di masa ini, dua puluh tahun lalu, ketika orang mesti sembunyi-sembunyi bilamana mendatangi dukun atau sejenisnya, kini dukun malah jadi <span style="font-style: italic;">public figure</span>. Kalau dulu dukun hanya didatangi karena alasan penyakit aneh, barang yang hilang hingga masalah jodoh, kini dukun juga bisa ditanyai mengenai apapun, tak terkecuali tentang kompetisi berskala internasional. <span style="font-style: italic;">Visitor</span>nya pun tak tanggung-tanggung, semakin terkenal dukun itu, semakin beragam pula orang yang datang padanya, mulai dari pedagang, pejabat sekelas menteri hingga bandar judi manca negara. Dan uang pun mengalir deras dari harta mereka menuju kantong dan (karena dukunnya sudah profesional) rekening si dukun. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:verdana;">Menurut penerawangan saya :) dan melihat fenomena yang nampak berkembang akhir-akhir ini, profesi ini (dukun) cukup menjanjikan hingga dua puluh tahun mendatang. Anda ingin beralih profesi menjadi seorang dukun? Masih belum terlambat untuk itu :D</span></span><br /></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-76288354880511165962008-06-04T09:37:00.003+07:002008-06-04T09:48:15.965+07:00Sayang Itu Ambigu<div align="justify"><span style="font-family:verdana;">Postingan ini sebenarnya adalah jawaban dari komentar <a href="http://daenggassing.com/">Dg.Ipul</a> dari postingan <a href="http://meet-yani.blogspot.com/2008/05/berhentilah-merokok-sayang.html">sebelumnya</a> yang menanyakan tentang kata ‘sayang’. Rasa penasaran beliau akan kata ‘sayang’ itu membuat saya ingin menjelaskan panjang lebar. Karena saya rasa terlalu panjang untuk di <em>entry</em> di haloscan, maka ada baiknya jika saya buatkan posting khusus, yaa..hitung-hitung <em>ngapdet</em> blog. Sebelum menjelaskan lebih lanjut, saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman lucu atau bisa dibilang semi-bodoh (yang mestinya jadi pelajaran) saya yang juga berhubungan dengan kata ‘sayang’ itu.<br /><br />Suatu hari saya pernah mengirim sebuah pesan singkat ke seorang kawan dengan bunyi:<br /><br /><strong><span style="font-family:courier new;">Sayang, besok saya sudah pulang ke balikpapan</span></strong><br /><br />Tanpa saya duga sebelumnya, kawan itu lalu membalas:<br /><br /><span style="font-family:courier new;"><strong>Tolong jelaskan arti kata ‘sayang’ itu, jangan sampai saya salah duga</strong></span><br /><br /><em>See.</em>..kata ‘sayang’ memang ambigu, dalam kalimat singkat seperti pesan saya tadi dan judul postingan saya sebelumnya (yang membuat Dg.Ipul penasaran), makna kata sayang itu bisa saja menjadi bias, hingga terjadi misinterpretasi. <em>Well</em>, saya tak menyalahkan kawan saya itu, karena kami memang dekat sebelumnya, sama halnya dengan Dg.Ipul, dimana kami sempat berbincang di YM tentang kebiasaannya merokok, hingga timbullah niat saya untuk membuat posting dan menyertakan tips dari beliau.<br /><br />Pada kasus pesan singkat diatas, mungkin ada baiknya jika saya menulis: <strong>Sayang sekali, besok saya sudah pulang ke Balikpapan</strong>. Dengan menambahkan kata ‘sekali’ setelah kata sayang, maka jelaslah bahwa kata sayang yang saya maksud adalah merasa rugi, tidak rela, menyesal dan atau kasihan. Bukan arti sayang yang ‘itu.’<br /><br />Sama halnya dengan judul postingan di bawah, seandainya saja saya tulis: <strong>Berhentilah Merokok, Sayang Uang Kok Dibakar</strong><br />atau <strong>Berhentilah Merokok, Sayang Tubuhnya Diracuni</strong> atau <strong>Berhentilah Merokok, Sayang Cuma Satu Hari</strong>. Bisa dipastikan bahwa tak ada lagi misinterpretasi dari pembaca, terutama Dg.Ipul.<br /><em>Otherwise</em>, bila disimak lebih lanjut, sebenarnya kata sayang yang saya tulis pada paragrap terakhir di postingan tersebut bisa saja menjadi rujukan makna dari kata sayang di judul.<br /><br />Sebenarnya mudah saja menginterpretasi kata ‘sayang’ bila kita mendengarnya dalam pelafalan dan <em>stressing</em> yang berbeda. Tapi dalam tulisan, dalam hal ini, membacanya, apalagi dalam kalimat singkat, kata ‘sayang’ bisa saja menipu.<br /><br /><em>Enyway</em>, Hal ini adalah sebuah pembelajaran kedua bagi saya pribadi (setelah pesan singkat itu)<br />saya akui, mungkin lain kali saya harus lebih berhati-hati dan teliti dalam menulis. Atau lebih baik menyewa seorang <em>proof reader</em> sebelum saya mem-<em>publish</em> tulisan di blog, halah...<br /><br />Untuk Dg.Ipul, semoga postingan ini bisa memuaskan rasa penasaran anda. Juga tak menutup kemungkinan bagi orang lain yang ‘senasib’ dengan anda...hehe...jangan kapok blogwalking ke sini yah!... </span></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-37443019375695106082008-05-31T09:40:00.005+07:002008-05-31T17:35:58.642+07:00Berhentilah Merokok, Sayang!<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4joSJ6FeRF6E1YJgaMr1e3bAiuywd8Ek_ihyeqBddZFpl8fR5W_6VH0FjQ4tbq2C2nEgU55_lwICAdH-VQAOdW1dK5mfiDJL-uMb6nQ1LNTjwJddHq2FMSRfynGT6BKy2Ywa6KK7lqkau/s1600-h/OS31109.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5206368018092347986" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4joSJ6FeRF6E1YJgaMr1e3bAiuywd8Ek_ihyeqBddZFpl8fR5W_6VH0FjQ4tbq2C2nEgU55_lwICAdH-VQAOdW1dK5mfiDJL-uMb6nQ1LNTjwJddHq2FMSRfynGT6BKy2Ywa6KK7lqkau/s320/OS31109.JPG" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;">Sebagian orang mati karenanya, sebagian orang tak dapat hidup tanpanya, dan sebagian orang sangat membencinya, termasuk saya. Itulah rokok. Lintingan tembakau yang mengandung ratusan racun yang dengan efektif dapat mempercepat kematian. “Merokoklah, maka anda tak akan melihat rambut anda beruban, karena umur anda tak akan sampai di fase itu” kata orang bijak.<br /><br />Bagi saya, perokok adalah setali tiga uang dengan pemadat dan peminum, mereka sama-sama <span style="font-style: italic;">addicted</span> dengan barang yang tak berguna dan merusak diri mereka sendiri. Dari ketiganya, perokok adalah yang terburuk, karena orang sekitarnya (perokok pasif atau dalam istilahnya disebut <em>secondhand smoke</em>) pun tak luput dari racun rokok tersebut.<br /><br />Rokok dengan segala pro-kontranya dari segi kesehatan, agama, ekonomi, dan lain sebagainya, adalah sebuah fenomena yang ajaib menurut saya. Bagaimana mungkin, manusia yang dikenal sebagai mahluk tercerdas di muka bumi ini dengan rela merogoh kocek mereka demi memasukkan racun kedalam tubuhnya sendiri. Ironis. Binatang sebodoh apapun tak akan berani mencoba bahkan mendekati sesuatu yang mereka kenal sebagai racun. Kalau mau ditarik kesimpulan, maka perokok,...ah, silahkan anda simpulkan sendiri.<br /><br />Saya pernah mendengar sebuah pendapat, mungkin lebih tepat disebut pledoi dari seorang perokok, bahwa merokok adalah bukan tindakan kriminal, jadi sah-sah saja bila mereka ingin merokok. Benarkah? Kalau mau diteliti lebih jauh, bukankah membahayakan orang lain adalah tindakan kriminal? <em>Secondhand smoke</em> bahkan terkena resiko lebih fatal dari si perokok itu sendiri. Oleh karenanya saya merasa salut dengan negara yang menerapkan <em>smoking ban</em> di tempat umum, restoran atau <em>night club</em>.<br /><br />Merokok atau tidak adalah pilihan, memang. Dan para perokok mungkin memiliki alasan tertentu untuk merokok. Saya sepenuhnya <span style="font-style: italic;">respect</span> dengan hal itu. Tapi jikalau ada manfaatnya bagi tubuh, mungkin hanya satu dari seratus kerugian yang bisa didapatkan dari barang bodoh itu. <span style="font-style: italic;">Please consider</span>!<br /><br />Berikut adalah sebuah tips berhenti merokok dari seorang <a href="http://daenggassing.com/">bapak</a> yang mengaku seorang perokok aktif (AKTIF meminta rokok pada kawannya) dan perokok berat (memBERATkan kawannya karena sering meminta rokok). Itu sih namanya hemat pangkal merokok pak!..hehe...<br /><br /><strong>Tips berhenti merokok ala <a href="http://www.daenggassing.com/">Dg.Ipul</a></strong><br /><br />Ada 3 tahap,<br />-Tahap 1, berhenti membeli..<br />(tapi masih meminta kawan setiap kali pengen merokok..)<br />-Tahap 2, berhenti meminta..<br />(jadi hanya menerima kalo ditawari...)<br />-Tahap 3, berhenti total..<br />(berhenti meminta, berhenti menerima, pokoknya berhenti total merokok)<br /><br />Hari ini, tanggal 31 Mei, adalah hari tanpa tembakau sedunia. Sayang cuma sehari, <span style="font-style: italic;">but its ok</span>, tips diatas bisa dicoba bagi anda para perokok. Semoga berhasil! </span></div>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2892359989465771596.post-88221927458431116662008-05-26T08:51:00.001+07:002008-05-26T08:56:34.801+07:00Pak, Jangan Beli Kami Dengan Lampu Jalan dan Semen Itu<p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">“Tuh, 50 sack </span><span lang="IN" style="font-family:Verdana;">semen untuk memperbaiki jalan dari Pak XX sudah datang”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;">Kata ibuku seraya menunjuk ke sebuah rumah yang letaknya persis di depan rumah kami, rumah Pak RT. Sebuah mobil pick up butut tampak sedang parkir di tepi gang dan beberapa orang termasuk Pak RT sedang menurunkan muatan berupa semen dari bak mobil tersebut. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Bukan hanya semen, Pak XX juga menyumbang empat buah lampu jalan demi menerangi gang kecil kami. Di RT lain, beliau bahkan membagi-bagikan warga sejumlah uang dan selembar baju kaos bergambar dirinya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><span style=""></span>Kami memang membutuhkan lampu jalan dan semen itu, tapi sekolah di pedalaman yang hampir rubuh jauh lebih membutuhkannya daripada kami. Bila saja pak XX dapat menggunakan akal sehat dan hati nuraninya maka mungkin ia akan menyumbangkan hadiah itu kepada yang lebih membutuhkan.<span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Pak XX yang dimaksud ibuku adalah salah seorang Cagub kaltim yang bersama ketiga kandidat lainnya akan bersaing demi mendapatkan kursi tertinggi di provinsi kami. Provinsi yang terkenal kaya energi tapi juga kaya akan korupsi. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Sudah bukan rahasia lagi jika beberapa dari pimpinan daerah di Kaltim dengan terpaksa meninggalkan kursi empuk mereka karena harus menjalani pemeriksaan KPK, bahkan ada yang telah sukses <i style="">endup</i> di hotel prodeo karena terbukti menyalah gunakan uang rakyat.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Juga bukan rahasia lagi jika kami yang tinggal di surga energi ini malah telah merasakan krisis listrik sejak empat tahun silam. Pemadaman bergiliran sudah terasa seperti keadaan normal bagi kami. Bahkan kami merasa aneh jika dalam empat hari, kami tak mendapatkan giliran mati lampu. Dan selama empat tahun itu, tak ada satupun solusi konkret yang dilakukan oleh pemimpin kami demi mengeluarkan kami dari krisis yang entah sampai kapan ini. <i style="">How pathetic!</i><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Hal itu nampaknya sudah lebih dari cukup untuk membuat saya atau mungkin beberapa rakyat lainnya tak lagi percaya dengan pemimpin kami. Kami sudah terlalu jengah, apatis tingkat akut, hingga akhirnya tak lagi peduli dengan keadaan politik di provinsi ini. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Saya memang tak pernah tertarik dan tak ingin terlibat dalam dunia politik, tapi saya juga tak terlalu bodoh melihat keyataan bahwa kami berusaha di ‘beli’ oleh pak XX dengan semen dan lampu jalan itu. Bahwa nasib kami selama lima tahun mendatang telah kami bayar mahal dengan menerima hadiah tersebut. Dalam hati, Pak XX mungkin berkata “Terimalah barang-barang murahan itu hai rakyat bodoh! Pilihlah aku di pilkada nanti, dan jika aku menang, segala jerih payahku akan terbayar lunas dalam setahun pemerintahanku, dengan korupsi tentunya.” Dan ia pun menyeringai bak serigala yang hendak menerkam calon mangsanya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family:Verdana;"><o:p></o:p>Hari ini adalah hari H itu, hari dimana para kandidat gubernur dan calonnya dipilih secara langsung oleh warga kaltim untuk pertama kalinya. Ibuku pagi tadi sudah berangkat menuju TPS, aku sudah dapat menebak siapa cagub yang dipilih ibuku. Dan aku, memilih untuk tidak memilih. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p>yanihttp://www.blogger.com/profile/08070480500581109334noreply@blogger.com0