Sayangku,
Setapak yang tadi kulalui...
Ada banyak kerikil dan bebatuan
Terkadang licin dan menanjak
Ketika terasa penat dan lelah
Kadangkala aku harus berhenti sejenak
Menghela nafas
Sambil bersandar
Seperti yang kulakukan sekarang
Dan kini aku menengok ke belakang
Menatap ke jalan yang tadi kulalui
Aku tertegun dan terhenyak
Tahukah Kau Sayang,
Ternyata jalan yang penuh kerikil dan bebatuan itu
Yang sesekali membuatku tergelincir
Terlihat begitu indah dari tempat ini
Dan tanjakan yang menjulang itu...
Bisa kutempuh
Hingga sampai di tempat ini
Mungkin
Tanjakan di depan akan lebih tinggi
Kerikil dan bebatuan akan semakin banyak
Tapi aku yakin dapat melewatinya
Seperti tadi, kemarin, dan waktu lalu
Walau meski harus berhenti sejenak
Dan mencari sandaran baru
Sayangku
Kini aku harus melanjutkan perjalananku
Dengan langkah tegar dan senyum
Terima kasih Sayangku
Untuk tetap bersamaku
Dari awal perjalananku
Hingga akhirnya nanti kita bertemu
**Tangkuban Perahu, 17 Maret 2008
No comments:
Post a Comment