Friday, December 28, 2007

I Wanna Get Closer With Them (Was Resolusi 2008)

Saya yang biasanya suka ngasih PR bejibun ke muridku tiba-tiba dapat PR dari seorang Kanda plus Idola, tentang resolusi untuk tahun 2008. Sebenarnya saya sudah susun sejak beberapa pekan yang lalu, cuma tak pernah terfikirkan untuk dipublikasikan di blog ini. Well, karna tak kuasa untuk menolak PR tulus itu, maka hadirlah postingan ini.

In 2008, All I wanna do is getting closer with:

1. My God
Dear Allah, please find me a perfect alarm to wake me up on time. Its been a big issue between us since several months ago. And You know what, even my mom’s knocking doesn’t work much now. I’m so sorry, bout that. I’ll try harder next time and wont let You down.

2. My Father
Dear Bapak, kapan mancing bareng lagi? Aku janji, ntar kalo kita mancing, aku bakalan pake topeng Luna Maya biar ikan-ikan pada mendekat, ga kaya dulu, mancingnya ga pernah dapet gara-gara ikannya pada takut sama aku.

3. My Friends
Dear Yuli, kapan ngobrol bareng lagi? teras mesjid Istiqomah pasti merindukan kita berdua. Kalau teras itu bisa bicara, dia pasti akan berkata ‘Mana tuh dua cewek centil yang suka cekikikan bareng? Kok ga pernah maen ke sini lagi ya? Alhamdulillah’

Dear Dian, Santi, Lily, Malik....miss u guys. Reunian yuks!


4. My Students

(Ki-ka: Claudya, Nisa, Syela, Della, Rifki, Farhan, Bryan)

Maafin miss ya, miss ga bisa nimbrung bareng kalian kalo kalian lagi ngobrol soal Avatar atawa Naruto. Miss ga kenal mereka, miss cuma kenal sama Doraemon, Candy-candy dan Megaloman. Next time miss usahakan bakalan pantengin tuh kartun, tapi ga janji yah....eits...dah hapalin vocabulary blum? Hayo hapalan ke depan kelas satu-satu!


5. My Own Self
Kadang suka ga ngerti maunya dia apa, suka bingung sendiri, suka aneh, suka makan sabun (ga ding, becanda). Semoga di tahun yang akan datang dia jadi lebih dewasa, lebih membahagiakan ayah & ibu, dan lebih sholehah tentunya...Amin

6. Him
‘Dia’ siapa yah? Gimana mo get closer kalo ketemu aja belum, ato mungkin dah pernah ketemu bahkan sering, tapi masih belum ketahuan apakah dia adalah ‘dia’....hehehe
Well, for My Future Husband. Just stay there until the time for us is made.
Ps. Jangan nakal yah!

I think thats all, wish me luck yah!

Dan teman saya yang mendapatkan anugerah PR ini adalah, tak lain dan tak bukan Acha dan Mhimhenk.

Have a smooth year!

Read More..

Wednesday, December 26, 2007

Aku dan Jin Flash Disk (The End)

Bagi yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca disini

‘My first wish is….aku pengen cantik kaya Luna Maya.’ Ucapku dengan lantang.

Jin itu mengerutkan dahinya, sedikit memicingkan matanya seakan tak yakin dengan apa yang ia dengar. Ia lalu bertanya ‘Trus wish yang ke dua?’
Aku lalu tersenyum dan berkata ‘Aku pengen cantik kaya Luna Maya’.
Sang Jin lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, ‘Sepertinya saya tak perlu menanyakan wish yang terakhir, pasti sama seperti yang pertama dan yang ke dua bukan?’
‘Bukan’ jawabku.
‘Jadi?’ Sang jin penasaran.
‘Wish yang ke tiga adalah,.....aku mau wish yang pertama dan wish yang kedua menjadi kenyataan’.
Kali ini giliran jin gendut itu yang tersenyum. Ia beranjak dari tempatnya lalu duduk tepat di sebelahku, sesaat ia menatap sunrise yang semakin meninggi. Kali ini mentari sudah mulai menampakkan bentuk utuhnya.

‘Tahukah Anda, mengapa sunrise itu begitu indahnya?’ tanyanya sambil tetap menatap sang surya.
Aku terdiam, entah karena tak ingin mencari jawaban dari pertanyan itu atau karena terlena akan sinar indah yang dipancarkan oleh sang surya saat itu.
Sang jin yang merasa dicuekin lalu berkata ‘Oi...jangan ngelamun donk...jawab!’
‘He...he, jin serius yah? sory, kirain tadi cuma iseng doang. Mmmm, jawabannya, karena mentari itu ciptaan Tuhan, dan semua ciptaanNya indah.’ jawabku sekenanya.
‘See... you got the point’ Ucapnya sambil menatap takjub kearah ku.
Ia lalu berkata ‘Tentu ada kekurangan dan kelebihan pada ciptaanNya, tak ada yang sempurna. Karena yang sempurna hanyalah diriNya. Tapi pada dasarnya, seperti Anda bilang tadi, semua ciptaanNya indah. Dan hal itu tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Contohnya Anda sendiri, Kenapa ingin jadi Luna Maya? Anda cantik kok.....’
‘Becanda ah...’ ucapku tak percaya.
‘Serius...coba Anda di jejerkan bareng Joko, Anto, Adi, Eko, Iwan, Anda pasti yang paling cantik diantara mereka.’
‘Geblek’ ucapku sambil menjitak kepalanya.
Ia lalu mengusap kepalanya yang mungkin terasa sakit ‘Selain itu, kalo Anda ingin jadi Luna Maya, lantas siapa nantinya yang ingin menjadi Anda?’
‘Ya Luna Maya, siapa lagi coba?’ jawabku.
‘Mana mungkin, dia tak sebodoh itu’ jawabnya dengan mata jahil sambil balik menjitak kepalaku. Aku saat itu hanya bisa pasrah menerima jitakannya.
Jin itu kemudian melanjutkan ‘kuliah subuhnya’ ‘Coba Anda bayangkan, seandainya mentari ingin jadi bulan, dan kebetulan bulan juga tak senang akan dirinya sendiri, akhirnya mereka bertukar tempat, lantas apa yang kira-kira akan terjadi?’
Aku lalu membayangkan sekilas tentang apa yang dikatakannya.
’Wah, kalo seandainya beneran terjadi, ga ada lagi sunset dan sunrise, yang ada moonset dan moonrise yang entah apakah sama indahnya. Trus kalo malam pasti panas banget ya, apalagi pas ada matahari purnama, wah ga bisa tidur dong’
‘Nah itu dia’ kata jin ‘Tuhan tuh maha cerdas, Ia menciptakan segala sesuatu dengan sebuah tujuan. Dan yakinlah bahwa sesuatu tersebut dapat melakukan tujuan itu lebih baik dari pada ciptaanNya yang lain yang tidak diciptakan untuk tujuan tersebut. Believe me, one thing to do is just be your self, and you’ll get thru it.’
Aku terhenyak, kata-kata itu seakan menamparku dengan keras lalu mengelus kepalaku selembut mungkin. Jin ada yang bijak juga ternyata.
‘So how bout my wishes?’ Tanyaku padanya.
Ia lalu menatap mataku dalam-dalam dan balik bertanya padaku ‘Yakin mau dikabulkan?’ tanyanya.
Aku sangat mengerti dengan maksud tatapan itu. ‘Ga usah lah, bisa gawat ntar, ibuku pasti kaget setengah idup kalo liat anak perempuan semata wayangnya tiba-tiba berubah jadi Luna Maya setelah pulang dari pantai’
‘Masa segitunya? Bukannya ibunya jadi senang, lantas selametan tujuh hari tujuh malem?’ Ledeknya.
Aku baru saja ingin menjitaknya untuk yang kedua kali ketika ia kemudian berubah menjadi asap tebal dan masuk kedalam flash disk yang tadi tergeletak diatas pasir di depanku.
‘Saya ingin kembali ke dalam flash disk, disini lebih baik karena tak ada manusia yang hobi jitak kepala jin, nice to meet you anyway.... flash disknya ditutup ya, please.’ Ucapnya dari dalam flash disk.
Aku bahkan belum sempat mengucap kata terima kasih kepadanya. Meskipun ia tak mengabulkan wishes bodoh itu, setidaknya ia telah mengajarkan aku tentang banyak hal dan menghiburku, dengan mengatakan kalau aku cantik. Hehehe.
Kutinggalkan flash disk itu setelah menguburnya ditempat dimana aku mendapatkannya, lalu beranjak meninggalkan pantai dengan federal merahku, back to the real life, to my-own-beautiful life.

*********
Take me to the beach of Your soul

Balikpapan, 26 December 2007, 00.15 am.
Read More..

Wednesday, December 12, 2007

Aku dan Jin Flash Disk

‘Pantai, aku ingin ke pantai...’ niat itu tersirat begitu saja ketika aku sedang melipat mukenah yang tadi kukenakan untuk sholat Shubuh. Kulirik jam dinding di kamarku, pukul 05.15. Masih banyak waktu untuk bersiap-siap. Segera ku kenakan jaket kaos biru dan sport pants hitamku, lalu menuju gudang tempat federal merah usang ku bersemayam. Debu yang melekat di badan sepeda itu lumayan tebal. Perlahan kuhapus dan kubersihkan dengan kain yang kutemukan tak jauh dari situ. Jika sepeda itu bisa berbicara, mungkin dia akan berkata ‘Ada angin apa nih non? Tumben mo make saya? Motornya ke mana?’
Dan dalam hati, aku pun berkata ‘Aku kangen kamu, jalan yuks...biasa, ke pantai’

Dulu, tiga tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya, sepeda itulah yang selalu setia menemaniku menyusuri pantai di minggu pagi atau sore. Tapi belakangan ini, kebiasaan itu mulai berubah, kini hari minggu adalah hari molor dan nonton nasional bagiku. Kesibukan dihari kerja membuatku merasa hari minggu adalah hari yang sangat istimewa hingga kuhabiskan sendiri di kamar, entah dengan tidur sepuasnya, nonton dvd atau bermain game di PC. Hingga tanpa sadar aku sempat melupakan tempat indah itu, tempat dimana dapat kutitipkan sejenak segala penat, letih, beban, seluruhnya, hingga yang tersisa hanyalah aku, aku saja.

‘Mau ke mana?’ tanya ibuku yang tiba-tiba telah berada di pintu depan. Tampaknya beliau mendengar bunyi pintu pagar yang tadi kubuka.
‘Ke pantai’ jawabku singkat, sambil menuntun sepedaku keluar teras.
‘Hati-hati...’ ucapnya.
Kata-kata itu terdengar biasa olehku. Namun andai saja aku tahu apa yang akan terjadi dipantai pagi itu, maka aku akan sangat berterima kasih telah diperingatkan oleh ibuku. Ur the best mom.

Langit pagi itu masih agak gelap. Lampu jalan raya masih menyala. Hanya beberapa kendaraan yang melintas. Saat itu, Somewhere I Belong-nya Linkin Park terdengar menghentak melalui headset yang kupasang dari hp, membuatku semakin bersemangat mengayuh sepedaku. Tak beberapa lama kemudian, aku pun sudah menyusuri jalan setapak menuju pantai. Dari kejauhan sudah dapat kucium aroma khas dan deburan ombaknya. Airnya sedang pasang.

My second sanctuary, adalah sebutan ku untuknya. Tempat dimana dapat kutemukan hembusan angin, ombak, karang, siput kecil, hingga garis horison tanpa batas yang sangat mempesona. Segala yang ada di pantai itu begitu menakjubkan hingga aku dapat merasakan kedekatanku padaNya, instantly.



Mentari sudah menampakkan sinar jingganya, meski tampak malu-malu karena berada di balik punggung sebongkah awan mungil. Buncahan temaram jingga yang terpecah oleh beberapa garis lurus dari tepi horison terlihat sangat indah, sehingga bagiku tampak bagai tangan Tuhan. Ingin rasanya berada di genggamanNya atau sekadar tersentuh oleh hangatnya tangan itu. Subhanallah.

Aku, lantas terduduk dan termangu menatap lukisan karya Sang Maestro Alam. Kakiku kubiarkan bertelanjang, tanganku meraba sejuknya pasir pantai. Lagu Sempurna dari Andra and the Backbone mengalun lirih di telingaku, what a perfect moment. Tanpa sadar, telunjuk kananku kemudian menulis sebuah nama diatas hamparan pasir di depanku. Lama kutatap nama itu, hingga kemudian kuhapus perlahan dengan telapak tanganku. Sempat kurasakan sebuah benda keras yang berada di dalam pasir. Dengan rasa penasaran kucoba menggalinya lebih dalam demi mendapatkan benda itu. Yang kutemukan kemudian adalah sebuah benda segi empat kecil, berwarna merah dan putih, yang ternyata adalah sebuah Flash Disk dengan merk Kingstore. Disisi lain dari flash disk itu terdapat tulisan 1 Gn. Aneh, fikirku, mengapa ada sebuah flash disk di tempat seperti ini. Akupun mencoba meyakinkan diriku dengan membuka tutupnya, berharap bahwa yang kutemukan adalah benar sebuah flash disk.

Seketika asap tebal menyembul dari dalam flash disk, mengeluarkan suara gemuruh yang memekikkan telinga. Flash disk itu kemudian terjatuh dari tanganku. Aku hanya dapat menutup kedua mataku, tak mampu berbuat apa-apa.

‘HAHAHAHAHA........thanks Your Highness, wait, dont be afraid, saya jin baik-baik kok, ganteng, bersahaja dan rajin menabung...HAHAHAHA’
Suara itu menggema di sekitarku. Perlahan kubuka mataku dan kulihat sebuah mahluk besar perambut pirang, berpakaian casual, mengenakan sunglasses lengkap dengan topi, melayang-layang diudara, tepat di depanku. Sesaat aku teringat dengan para bule yang berkeliaran di pulau Bali. Mirip, bedanya mahluk ini sepuluh kali lebih besar.

‘Jin? Kamu beneran jin?’ tanyaku sambil mencubit tanganku, berharap bahwa kejadian ini adalah mimpi, tapi ternyata sakit...berarti ini bukan mimpi. Astaghfirullah!

‘Yah, saya jin bule dari kerajaan Brisikh, saya pernah iseng meng-hack data kerajaan, hingga saya dikurung oleh raja saya di dalam flash disk ini, lalu di buang jauh-jauh dari negara saya. Sekarang saya sudah bertobat, syukurlah Tuhan mendengar doa saya, hingga saya diselamatkan oleh anda, Yang Mulia, terimakasih, dan sesuai dengan peraturan per-jin-an, undang-undang no.23, pasal 37, junto 85, Yang Mulia boleh mengutarakan three wishes dan kemudian akan saya kabulkan...

‘Three wishes? Beneran neh?’ ucapku hampir tak percaya.

‘Yes, no doubt...’ jawabnya kalem.

Sejenak aku berfikir keras untuk memilah-milah resolusi yang akhir-akhir ini kususun demi menghadapi tahun baru. Ada lebih dari lima, dan menyortirnya untuk menjadi tiga tidaklah mudah. Tapi aku harus cepat mengambil keputusan sebelum jin bule gendut itu keburu ngabur gara-gara nungguin aku yang kelamaan mikir.

‘Ok’ kata ku, lalu aku mengambil sebuah nafas panjang. Bismillah.

‘My first wish is......

( to be continued ) Read More..

Monday, November 26, 2007

Fortitudo

Your sweet touch

Brought her into a beautiful world


Your courage

Made her as tough as coral


Your dignity

Formed her to be the finest heroine


But your love

Killing her smoothly


For the more you love her

The more she suffers


Love her not


Then your sweet touch

Your strength

And your dignity

Keep her alive


(Take me to the beach of your soul, Balikpapan, 25 november, 11.24pm)


Read More..

Monday, November 19, 2007

Tentang Tante

Hallllooooo Duniaaaaa......Namaku M.Akbar Eka Anugerah, 30 Desember nanti, umurku 3 tahun. Aku tuh ponakannya tante yani, yang punya blog ini. Tante yani tuh adeknya ayah. Ayah cuma dua bersodara. Kasian ayah, adeknya cuma satu, gokil pula...sabar yah, tegarkan lah dirimu dalam menghadapi cobaan ini, aku akan selalu berada disisimu....halah...

Aku sekarang lagi maen ke rumah nenek. Tapi tante lagi gak ada di rumah. Tante akhir-akhir ini sibuk.Tadi kata nenek, tante lagi ngajar, biasanya pulang jam 11 ato 12 siang, trus makan, sholat, tiduran bentar, abis itu berangkat lagi, pulangnya jam 9 malem. Emangnya tante ngajar apa seh? Ngajar nyanyi yah? Aku kan sering tuh diajarin tante nyanyi lagu-lagunya Green Day. Kata tante mendingan nyanyi lagu itu, bisa sekalian belajar english, dari pada nyanyi lagu-lagu band indonesia yang kebanyakan isinya ga mendidik.

Eh, jangan bilang sama nenek yah, kalo aku sekarang lagi di kamarnya tante. Nenek tuh suka banget ngelarang aku. Banyak banget larangannya, kadang-kadang malah suka aneh.
‘Akbar, jangan maenin komputernya tante, ntar kesetrum!’
Lah, buktinya tante masih idup sampe sekarang, apa gokilnya tante gara-gara kesetrum komputer yah?
‘Akbar, buah di kulkas jangan diabisin semua, sisain buat tante!’
Tante kan dah gede, kalo buah di kulkas dah abis, tante bisa beli sendiri. Lagian masa ga tau seh kalo rakusnya aku tuh turunan dari tante.
‘Akbar, jangan maen aer di kamar mandi, ntar kamu basah, trus masuk angin!’
Kali ini nenek benar.

Kata tante, nenek emang suka gitu, suka ngelarang dan overprotective. Tante dulu waktu kecil juga suka sebel sama nenek. Dilarang maen sepeda lah, ga boleh maen lama-lama di pantai lah (dulu rumah nenek dekat pantai) ga boleh manjat pohon lah. Padahal tente tuh punya bakat terpendam loh, dia tuh jago manjat. Pernah tuh karena ingin menyalurkan bakatnya, dia sempet pengen nekat ikutan lomba panjat pinang di erte tetangga, katanya hadiahnya lumayan, bisa dapet handuk, tante yang aneh...

Beberapa hari yang lalu, tante tuh sempat sedih gara-gara nenek. Nenek nyuruh tante masukin lamaran di perusahaan asing dekat rumah nenek. Katanya mumpung ada lowongan, dari pada tante ngajar kesana-kemari naek motor, pulang malem segala, mendingan kerja di dekat rumah, aman dan terkendali. Tapi tante kekeuh ga mau kerja kantoran, nenek sempat marah tuh. Nenek ga salah, tapi dasar tante aja yang terlalu idealis, katanya hidupnya ga berwarna kalo tiap hari, dari senin sampe sabtu, ketemunya sama orang yang itu-itu aja, lagian tante masih pengen lanjut S2. Ya ampun tante...sadarlah...

Tapi walo gimanapun gokilnya tante, tante tetep asik tuh, ga suka ngelarang ini itu, aku malah suka ditemenin tante maen game di komputer, aku paling suka sama game bola warna-warni, paling asik kalo pas bolanya meledak, apa lagi kalo bolanya meledak semua...aku langsung teriak horeeeee. Aku juga suka ditemenin tante main ke pantai, main pasir sama main siput.

Eh tapi jangan coba-coba lompat diatas kursi balonnya tante, dia paling ga suka.


Dia pasti bilang

‘Akbar kalo mau duduk, ya duduk aja, jangan lompat-lompat gitu, ntar kursinya pecah’
sebel deh, tuh kursi bola kan memang didesain untuk anak-anak, ga akan semudah itu pecah. Beda kalo tante yang lompat di situ. Lagian dah gede masa dikamarnya ada kursi bola gitu, mendingan juga di kasih aku.

Kursi itu memang favoritnya tante. Kalo hari minggu, tante suka nonton dvd seharian di kamarnya, duduk di kursi itu sambil makan french fries trus minum soda...wuih...jadi lupa sama ponakannya yang keren ini.

Eh kenal Orlando Bloom ga? Katanya tante ngefans banget tuh sama dia. Emang si Orlando tuh preman pasar mana seh? Aku kok baru denger namanya yah? Biasalah tante, kalo ngefans sama orang tuh, ga jauh-jauh dari preman pasar, hansip setempat ato sama tukang ojek gang depan.

Ps. Oya tante, aku pengen apel neeehh…beliin yah…bukan...bukan apel washington, tapi Apple Macintosh, yang putih yah tante...!


Yani’s rock nephew


Akbar Bloom Mandy
Read More..

Thursday, November 01, 2007

The Same Old Gokilness

Weekend kemaren adalah salah satu weekend terbaik di tahun ini. Berawal dari sebuah sms yang kuterima dari Tibenk (my best fella) kalo pagi itu jam 10, temen-temen se- gank waktu SMU dulu pada mo kumpul di rumah salah seorang teman kami di wilayah Gunbak. Sempet kaget juga, karena acaranya mendadak, padahal pada hari yang sama jam 11 siang, temen sekantor ngadain acara akikahan anaknya di kompleks perusda. So sepulang dari acara akikahan, sekitar jam 12.30pm, aku langsung berangkat ke Gunbak. Siang itu cuacanya panas banget, sempat pake acara nyasar segala, syukurlah akhirnya sampai juga di tempat yang dituju.

Saat itu aku disambut oleh monster-monster cilik yang berkeliaran kesana-kemari. Ada 4 orang. Mereka pasti, tak lain dan tak bukan adalah keturunan dari teman-temanku itu. Dan detik berikutnya, para ibu-ibu itu akhirnya dapat kutemui di dapur.

The Menu
Udang bakar, Ayam bakar, Ikan bakar, Lalapan, Sambel, hmmmm.....yummy


Setelah kelulusan smu dulu, tepatnya 8 tahun lalu (8 years? Man...Where the hell was i?) hari itu adalah pertama kalinya aku bertemu lagi dengan mereka, kecuali Tibenk dan Susan, itupun cuma setiap lebaran. Ada rasa senang, kangen bercampur haru.


Atas, ki-ka: Dewi, Tibenk, Ica, Jumi, Susan. Bawah, ki-ka: Esa, Sugi (tuan rumah)

Ki-ka: Jumi, Haeriah, Sri, Esa


Tak banyak yang berubah, kalau boleh aku menyimpulkan. Hanya status dan kepemilikan monster-monster cilik itu. Selebihnya masih seperti yang dulu. We still have the same old gokilness. Kami masih saling memuji (baca: mencela) satu sama lain. Thats what friends are for, isnt it? hehe, karna teman yang baik adalah seorang yang bisa mencelamu sepuas-puasnya tanpa kita akan merasa sakit hati karenanya. Well sakit hati seh kagak, gondok iye..hehe.

Soal topik pembicaraan mungkin agak sedikit berubah, kalau dulu rumpian kami berkisar antara cowok dan bagaimana cara bolos sekolah yang baik dan benar. Kini, mereka yang sudah berkeluarga (Tibenk, Susan, Jumi, Sugi, Esa) membicarakan tentang popok, susu bayi dan hal-hal yang berhubungan dengan cara membuat anak, ups, merawat anak maksudku...hehe...sementara kami-kami yang masih single (Ica, Dewi, Haeriah, Sri dan aku) curhat tentang tips dan trik untuk mendapatkan pria idaman...hehe..

Mungkin ga ada salahnya kalo aku kenalin temen-temenku yang masih single. Here they are (foto bisa diliat diatas)

1. Nama: Ica
Pekerjaan: Karyawan swasta
Hobi: Menyanyi

2. Nama: Dewi
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Hobi: Membantu orang tua

3. Nama: Haeriah
Pekerjaan: PNS
Hobi: Makan (kalo pas laper)

4. Nama: Sri
Pekerjaan: Guru MI
Hobi: Nonton pilem kartun (serius, sempat nangis bombay waktu tau aku punya dvd Inuyasha tapi gak bisa pinjem gara-gara lagi di bawa sama temenku yang lain)

Bila anda pria, masih single dan berkepribadian (punya rumah pribadi, mobil pribadi) dan tertarik dengan salah satu, salah dua atau salah empat dari teman-temanku itu, maka mungkin andalah yang kami cari.

Segeralah hubungi yani via blog ini, bebas biaya pendaftaran, berhadiah payung cantik (selama persediaan masih ada).

Hehe, kalo mereka baca postingan ini, bisa di cium (baca: bogem) abiss.

The next generation
Ki-ka: Chandra (Sugi’s), Yusvi (Jumi’s), Naila Dayang (Tibenk’s), Sabina (Susan’s)

Hari itu adalah pertemuan pertama mereka, ajaibnya mereka langsung akrab, mungkin karena chemistry warisan mamanya. Asal jangan ngikut gokilnya mama kalian ya nak! Cukup kami sajah...

Chandra: Eh, liat tuh mama kita, kalo ketemu ribut amat yak, jadi bete deh ngeliatnya...

Yusvi: Ia tuh, mirip sama kumpulan dinosaurus di negeri yang hilang...hiii..takut ah...

Naila: badabadalalababa (artinya: Emang ada dinosaurus yang mirip mama kita yah?)

Sabina: Naila gak pernah nonton pilem kuntilanak 12 yah? kan disitu ada dinosaurusnya.

Chandra: Mana ada dinosaurus di pilem kuntilanak 12, Jurasic Park kaleeee....

Yusvi dan Sabina: *kompak* huuuuuuuu....

Dan kekhawatiranku menjadi kenyataan...hiks...

Rachmatiah aka Tibenk adalah seorang sahabat sekaligus pengunjung blog sejatiku. Kami sudah saling kenal sejak SMP, tapi mulai dekat saat SMA. Ia lalu melanjutkan kuliah di Poltek Negeri Samarinda. Setelah melalui pengembaraan yang panjang, ceile, akhirnya dia menemukan soulmate-nya yang ternyata adalah tetangganya sendiri (mank ga ada yang jauhan dikit ya benk?) Ibu dari seorang putri cantik itu sekarang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Rumah kami sebenarnya berdekatan (2 menit naik motor), tapi karena kesibukan masing-masing, ketemunya cuma pas lebaran doang.

Gimana rasanya setelah melihat wajahmu terpampang di blog ku ini benk? Hehehe bangga pastinya...ato malah jadi pengen bunuh diri, karena malu? Tenang, aku sudah menyediakan Baygon rasa strobery kalo-kalo kamu butuh....hehehe...

Friend, Amigos, Ami, Tomodachi, Pengyou, Sohibatun, Sibawa, Agang, Sola, Babaturan, Sahabat, apapun itu namanya, kalian adalah bagian dari sejarah hidupku, we've been thru some beautiful and bittersweet time together. Semoga kita masih bisa bertemu di 8 tahun berikutnya, 16 tahun berikutnya, 32 tahun berikutnya, 64 tahun berikutnya, kapanpun itu, and ya’ll meet the same old cindy.

Read More..

Wednesday, October 24, 2007

Ayamku yang hilang itu, ternyata......

‘Ayamnya hidup lagi! Trus lompat....’

‘Lompat ke mana yan?’

‘Ke piringnya Pak Is....’

-----------------------------------------

Cerita ini bukan mengisahkan tentang aku yang beralih profesi jadi juragan ayam, bukan,

Ini tentang acara buka puasa bersama di salah satu tempatku ngajar, di Lembaga A.

Dah lama seh, tapi ceritanya terlalu seru (menurutku) untuk dilewatkan. Hari itu tanggal 6 Oktober 2007, ada acara buka puasa bersama di Lembaga A. Aku sore itu sebenarnya ngajar di Lembaga B sampe jam 06.00 pm, tapi demi makanan enak yang sudah menunggu di Lembaga A..hehe ga ding, demi acara kekeluargaan itu dan sense of kebersamaan yang jarang kita alami di hari-hari biasa, aku bela-belain korupsi waktu 15 menit. Untungnya murid ku ga protes karena ku pulangin lebih awal. Jadilah aku meluncur dengan my-second-soulmate aka my motorbike. 10 menit kemudian aku dah sampai di Lembaga A. Lumayan rame, bisa ketemu sama teacher-teacher yang tadinya gak pernah ketemu karena jadwalnya beda. Ramadhan emang selalu membawa kesan tersendiri, karena cuma di bulan ramadhan ada acara ginian, buka puasa bersama. Memang seh ada acara rapat rutin plus lunch, tapi kesannya tetep aja beda sama acara buka puasa bersama.

Waktu yang dinantikan pun tiba, diluar kantor sudah terdengar suara adzan, kami pun secara tertib mengambil menu yang tersedia. Ada sop kimlo, sambal goreng kentang, ayam goreng kecap, dll. Aku meletakkan piringku diatas meja setelah mengambil menu secukupnya, eh ga kok, agak banyakan, hehe jujur ya..banyak banget, sampe piringnya penuh..hehe..sayang piring-piring yang ada cuma satu ukuran, aku tadinya mo nyari piring yang agak gedean dikit, biar muatnya banyak, ato kalo gak ada, wajan pun jadi...hehehe...

Sebelum makan, tak lupa aku mengambil teh botol dan lalu kembali ke tempat dimana piringku tadi ku letakkan dan mulai melahap semua yang ada dipiring, kecuali sendok tentunya. Tapi belum berapa lama, aku merasa ada yang janggal di piringku, something is missing, aku pun memperhatikan satu persatu lauk yang ada di piringku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (proklamasi kaleee)...ya ampun, AYAM GORENG KECAPKU GA ADA. Padahal aku tadi inget banget waktu ngambil sepotong ayam goreng kecap yang bagian dada, sampe sempat rebutan segala sama mbak mia, hehehe...

Kok bisa ilang ya? Otakku pun secara otomatis mengaktifkan Suspicious Alert ver 3.0. Yang terjadi kemudian adalah mataku mencari-cari wajah mencurigakan yang sekiranya berada diantara orang-orang yang sedang makan, wajah yang memancarkan ketakutan yang teramat sangat karena telah melakukan tindak kriminal tingkat tinggi, yaitu mencuri ayam goreng milik seorang perempuan imut bin ajaib yang sebenarnya adalah alien dari planet pluto yang sedang menyamar...hehehe...Mulai dari Mbak Aniek yang ada di samping kiriku, kemudian searah jarum jam, ada Nicholas Saputra, Dian Sastro, Cinta Laura, Luna Maya, Mulan Kwok, Ahmad Dhani, Maia Ahmad...halah...hingga yang terakhir, yang berada di sebelah kiriku, Pak Is. Sedikit info tentang pak is, nama lengkapnya R Iskandar GS. Umurnya sekitar 60an. Beliau adalah teacher paling senior di lembaga A yang sudah mengajar sejak lembaga A dibuka 14 tahun lalu. Meskipun sudah tak muda lagi, beliau tetap energik, selain itu, sikap ramah, terbuka dan homorisnya membuat kami, terutama aku tak segan-segan meminta pendapat atau sekedar curhat bila mendapat masalah seputar pekerjaan.

Kembali ke acara buka puasa bersama, pak is yang berada tepat di sebelah kiriku tampak senyum-senyum sendiri sambil tangan kirinya menutup sebagian piringnya. Sekilas aku melihat sepotong ayam goreng yang tampaknya kukenal. Sepotong ayam goreng kecap yang terlihat seksi, yang sisa separuh karena dah dimakan pak is. Gotcha! It must be him pikirku. Aku sempat beradu pandang dengannya. Sedetik...dua detik...tiga detik...dunia seakan berhenti...aku lalu memutuskan untuk melanjutkan makanku sambil ikutan senyum kaya pak is.

Pak is yang merasa ketangkap basah lalu bertanya kepadaku dengan mimik tak berdosa.

Pak Is: Kenapa yan? Kok senyum-senyum?

Aku: Ada yang lucu pak.

Pak Is: Apaan?

Aku: Tadi tuh aku ngambil ayam goreng kecap, trus pas aku tinggal sebentar, eee ayamnya ilang.

Pak Is: Kok bisa?

Aku: Ayamnya hidup lagi! Trus lompat....

Pak Is: Lompat ke mana yan?

Aku: Ke piringnya Pak Is....

Pak Is: hahahaha

(Orang-orang yang berada diruangan itu menengok sekilas kearah kami)

Pak Is: *setengah berbisik* Sory yan, tadi saya ga liat kalo di menunya ada ayam goreng, trus pas liat dipiringmu ada ayam, saya jadi pengen, tapi males balik ke meja sono cuma ngambil ayam doang, kebetulan kamu lagi ga ada, jadi... ayam mu jadi korban deh. Untung ga ada yang liat.

Aku: Kalo boleh ngasih tips nih pak, lain kali ayamnya ditelan bulat-bulat biar gak ketahuan kalo bapak yang ambil...

Pak Is: hahahaha

Dan sampai cerita ini ku posting, hanya Tuhan, aku dan Pak Is yang mengetahui tentang hal memilukan itu.

Read More..

Wednesday, October 10, 2007

Read More..

Sunday, September 30, 2007

Three In A Trunk

Sempat lupa kalo punya satu foto lucu, unik bin ajaib, sampe kemaren buka gallery di hp en nemu foto itu sambil senyum-senyum sendiri.

Sekitar tiga minggu lalu, sepulang dari kantorku di bilangan Ringroad, jam 12 siang, di lampu merah simpang empat Balikpapan Baru, aku kebetulan berpapasan dengan sebuah mobil sedan putih tahun 80an yang sarat penumpang, sampe-sampe dengan sukses bin tega meletakkan 3 (tiga) penumpang ciliknya di bagasi. Sungguh tak berperikepenumpangan...(emang ada gitu ya?) Kasian banget ngeliatnya, apalagi waktu itu siang bolong, udara panas plus debu jalanan yang semakin menebal dikala musim kemarau seperti sekarang ini.
Tapi tampaknya mereka tak merasakan hal itu, melihat rona muka mereka yang i-dont-care-selama-aku-bareng-temen-sejati. U r rockin kids!


Seketika muncullah ide jahil ku untuk memotret mereka. Aku lalu melihat count down di traffic light yang saat itu menunjukkan angka 36 berwarna merah, tak kusia-siakan waktu yang tersisa, segera ku rogoh tas ku untuk mengambil my-soul-mate-for-this-now-on-with-oxford-dictionary-in-it, aka my phonesel. Sejurus kemudian aku berseru kepada mereka ‘aku foto boleh yah!’ dan seperti yang terlihat di gambar, dua diantara mereka kemudian tersenyum lebar, dan yang satu lagi, lantas secepat kilat mengambil selembar kain hitam yang berada di bagasi lalu menutup seluruh tubuhnya.




Berikut kira-kira percakapan yang terjadi di antara mereka:

Bocah berkopiah: Eh liat tuh ada cewek mirip Luna Maya naik motor mo motret kita.
Bocah di tengah: Eh ia beneran, tapi bentar dulu, kalo di liat lama-lama, tu cewek jadi mirip Katie Holmes
Bocah di ujung: Eh kalian tuh buta ato rabun? ga ada mirip-miripnya lagi sama Luna Maya, apalagi sama Katie Holmes…tapi tau ga mirip sama sapa? Mirip hantu yang ada di pilem terowongan kasablacu. Hiiiiiiy syerem...jadi takut ngeliatnya...

Tuh bocah diujung sadis amat yak....secara imut gini dibilang mirip hantu dari film terowongan kasablangko, nasib oh nasib, but deep in my heart, i would do the same thing if i were u kid...gyahahaha....

Read More..

Tuesday, September 18, 2007

Jaimly Me on Balikpapaners AM Kopdar

I was totally jaim in that occasion, hehe, on September 14th 2007, at Pasifica Food Court, Balikpapan. Here the story goes...

Selesai ngajar, jam 05.30 pm aku langsung cabut ke Plaza Balikpapan yang jaraknya cuma 7 menit dari kantor, masuk ke PFC, trus duduk di tempat favoritku yang kebetulan lagi lowong, di pojokan dekat jendela kaca. Saat itu ku pikir Dg. Ruslee, Dg.Mappe, Adink aka Para-Senior-AM-Balikpapaners (PSAMB) belum datang, karna waktu saat itu masih 05.40 pm, sedangkan occasion yang telah di sepakati adalah pada pukul 06.05 pm, kita akan berkumpul di meja depan stand Gudeg Bu Harmen. Masih ada 25 menit waktu luang, kuputuskan untuk membaca novel The Adventures of Sherlock Holmes yang tadi kupinjam dari temanku. Tak selang beberapa menit setelah saling berkirim sms dengan PSAMB, akhirnya kami berkumpul di tempat yang telah di sepakati.

Kalimat pertama yang kusampaikan adalah ‘Wah, ada anak buah niih’ sambil melihat kearah kedua anak Dg. Mappe yang turut serta, fyi they’re really cute. ‘Ia, buat nemenin kamu yan’ sahut Dg. Mappe. Aku baru saja akan mengatakan ‘Wah, cocok tuh daeng, kebetulan, mereka sama imutnya sama saya, kalo tau gitu, tadi dari rumah aku bawa boneka Barbie buat main bareng, mumpung ada temennya.’ tapi alert dari Charming-Behaved-System ver 2.0 di otakku segera mensensor kalimat itu sambil mengirim pesan singkat berbunyi:

U gotta switch your normal mode into jaim mode
or ur gonna freak em out.

Hahahaha...ok lah *jaim mode on*

And everything was going smoothly. Walau baru pertama kali ketemu, aku bisa merasakan sense of brotherhood mereka yang begitu kuat, mungkin karena ikatan asal-usul dan budaya yang sama, ditambah dengan friendly, wisdom dan well-educated-nya mereka. Hal itu membuatku semakin respect dan tak ingin mengacaukan suasana. Cukup dengan duduk manis dan berbicara seadanya.....hehehehe, kalo ada Yuli (my best friend) di situ, ngeliat aku dengan behave seperti itu, pasti dia bakalan guling-guling di lantai, sambil tertawa terbahak-bahak (kaya emoticon yahoo, tapi lebih cantik yuli dikit) dan berkata “Kamu kesambet jin apa yan? Kok bisa anteng gitu?”hahhahaha...


dari kiri, searah jarum jam: Me, Adink, Dg. Ruslee, Sheva, Salsa, Dg. Mappe

Back to the story, setelah memesan makanan, kami pergi menuju mushola untuk sholat maghrib, lalu kembali ke Food Court untuk menyantap makanan yang telah tersedia, aku, tentu saja memesan Nasi Uduk kegemaranku. And you know what? hari itu adalah hari yang bersejarah bagiku, dimana aku berhasil memecahkan rekor atas diriku sendiri, rekor untuk TIDAK MENGHABISKAN 1 porsi nasi uduk, biasanya tu piring bersih..sih..sih, tak ada yang tersisa, kecuali sendok ma garpunya...hahahaha..thanks to jaimly me...

It’s nice to meet you temanGs, im honoured to be one of the member of this fabulous community. Viva Forever AngingMammiri. See yaa!

*jaim mode off*

Ps. To Adink, thanks for the pictures and the Dolstro, jadi strobery makan strobery neh..hehehe..

Read More..

Monday, September 17, 2007

02.12 am

02.12 am
Suatu malam di pinggiran kota Ampenan. Hening. Angin berdesir pelan. Binatang-binatang malam saling mendesis lembut, bersahutan, seakan-akan berbicara dengan satu sama lainnya, saling bertukar cerita tentang apa saja yang mereka lalui di siang hari tadi. Sang bulan memancarkan cahaya beningnya ke penjuru kota, tak terkecuali sudut-sudut kecil. Tak terkecuali kisi-kisi kamar Hany yang mungil.

02.12 am
Hany tertidur pulas, ia sedang bermimpi, tentang sang pujaan hati dan dirinya. Mimpi indah dimana mereka berjalan bergandengan tangan, beriringan menyisiri pantai Senggigi. Keindahan pasir putih, birunya langit, gemuruh ombak dan puluhan siput kecil warna-warni seakan menyaksikan bagaimana cinta mereka bersemi dengan indahnya, cinta yang diawali dari persahabatan semasa mereka kanak-kanak, hingga tumbuh benih-benih rindu, cemburu dan kasih yang akhirnya menyatu padu menjadi sebentuk cinta. Tidak, Hany tidak sedang bermimpi. Alam bawah sadarnya hanya membawanya kembali ke masa itu, masa-masa indah ketika mereka belum terpisahkan oleh jarak dan waktu.

02.12 am
Hany tersenyum dalam tidurnya. Ia tidak sadar bahwa di tangannya masih tergenggam sebuah pulpen dan secarik kertas. Beberapa jam yang lalu, sebelum sang malam membawanya larut kealam mimpi, ia sempat menuliskan beberapa bait puisi. Kata-kata yang ia rangkum menjadi rangkaian kalimat yang indah. Kata-kata yang ia ambil dari dalam bisikan hatinya, untuk ia lirihkan ke Sang Khalik.
-----
Kasih
Senyumanmu yang hangat
Suaramu nan merdu
Dan indahnya jiwamu

Membuatku memohon
Dan bertekuk lutut
Didepan Tuhanku

Agar berkenan
Memberikan seluruh sisa waktumu
Untuk kau habiskan bersamaku

02.12 am
Hany masih terlelap, ia tak mendengar dering di ponselnya. Dering tanda pesan telah terkirim untuknya.
-----
From: Dian
Han,maaf,ak br dpt kbr ni 5 mnt lalu
Alif kclakaan,psawatnya mledak d udara
pdhl dia bela2in dr aussie ke indo
cm mo ngsih surprise,ngerayain ultahnya
bareng km

02.12 am
Dalam tidurnya, Hany masih bersama sang kekasih. Tak terpisahkan.


***Balikpapan, 16 September 2007. take me to the beach of Your soul.

Read More..

Monday, September 10, 2007

Read More..

Monday, September 03, 2007

Eky, Andri dan Kaus Kaki

“Kau punya teman di Amerika rupanya?” kata Pelatih Joko seraya memberikan sebuah amplop coklat. Eky membuka amplop surat itu pelan-pelan.
Andri? Surat dari Andri? Setelah 3 tahun menghilang ternyata dia di Amerika? Apa yang dia kerjakan disana?


New Jersey, 20 Juli 2007


Sahabatku Eky..

Pertama kali aku ingin mengucapkan selamat atas kemenangan Timnas Sepakbola Indonesia melawan Korea. Bravo! Bagaimana rasanya mencetak gol saat itu ky? Pasti kau sangat bangga dan senang sekali, aku menonton pertandingan itu di sini bersama mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia lainnya di cafe tempat biasa kami berkumpul. Kami meloncat kegirangan, berteriak hingga para pengunjung lainnya merasa terusik. Sekali lagi selamat ya! Aku bangga memiliki seorang teman sepertimu.

Eky, masih ingat kah kau saat pertama kita berkenalan, di depan gerbang SMP kita? Waktu itu kau menepuk pundakku dan berkata “Hei, kamu nyadar ga sih? Kaus kakimu beda sebelah” lalu kau berlari menuju rumahmu yang berada tepat di depan sekolah, mengambil sepasang kaus kaki dan memberikannya pada ku, kemudian kau mengajakku bermain sepakbola di lapangan sekolah siang hari itu. Sejak itu, kita bersahabat hingga kita lulus SMU.
Maafkan aku yang tak pernah memberi kabar padamu setelah kelulusan itu, aku malu ky..kau tentunya telah mendengar berita tentang ayahku yang terlibat kasus korupsi hingga trilyunan rupiah. Saat itu aku keluar dari rumah, berpindah-pindah, kerja serabutan, hingga akhirnya aku bertemu dengan Pak Citro, mantan pembimbing Tim Olimpiade Matematika sewaktu SMU dulu, rupanya beliau masih mengenalku, beliau juga yang banyak membantuku mengurus beasiswa hingga akhirnya aku dapat berkuliah di Princeton University sampai sekarang.

Ky, tak pernahkah terbersit dalam fikiranmu mengapa hari itu aku sangat dungu hingga memakai kaus kaki yang berbeda? taukah kau mengapa selama seminggu setelah kita berkenalan, aku selalu mendatangi kelasmu hanya untuk mengatakan bahwa aku lupa membawa kaus kakimu? Hingga akhirnya karena bosan dengan topik itu, kau merelakan kaus kaki mu untukku.

Ketahuilah ky, semalam sebelum kejadian itu, aku berniat untuk bunuh diri dengan meminum sepuluh butir pil tidur, entah mengapa keesokan harinya aku masih hidup, rupanya Tuhan masih sayang padaku, dan ingin menunjukkan kuasaNya padaku. Walau badan serasa hancur dan kepala mau pecah, aku tetap pergi ke sekolah karena masih ingin melanjutkan keinginanku untuk bunuh diri, yaitu dengan melompat dari lantai tiga gedung sekolah kita, saat itu aku sangat yakin bahwa usaha itu akan berhasil. Lalu pagi itu kita bertemu, setelah itu aku berfikir, jika siang itu aku mati, maka aku akan kehilangan banyak waktu-waktu menyenangkan yang kulalui jika bermain sepak bola bersamamu. Hingga akhirnya aku membatalkan niat bodoh itu. Sebenarnya aku tak pernah lupa membawa kaus kaki itu ky, aku hanya tak punya alasan lain untuk bertemu denganmu lagi, aku takut bila mengembalikan kaus kaki itu padamu, maka pertemanan kita akan selesai sampai di situ. Alangkah lugunya aku saat itu, maklum saja, perceraian orang tua ku membuat hati dan fikiranku remuk redam.

Sebuah tepukan di bahu dan sepasang kaus kaki mungkin adalah dua hal yang sepele bagimu, bahkan mungkin kau telah melupakannya. Tapi tidak bagi ku ky, dua hal kecil itu telah menyelamatkan jiwaku dan menyadarkan ku bahwa betapapun perihnya masalah yang kuhadapi, aku masih memiliki hal-hal indah disekitarku, betapa aku sangat menyenangi matematika, betapa asiknya bermain sepakbola, terutama dikala hujan, dan yang terpenting lagi, aku memiliki seorang teman sejati, dirimu ky...

Terima kasih ky, semoga Allah membalas segala budi baikmu padaku, selalu membimbing dan melindungimu di jalanNya, karena saat ini aku tak dapat berbuat banyak selain berdoa dan menyemangatimu dari jauh. Cetaklah gol sebanyak-banyaknya teruslah bermain ky, aku bangga padamu.

Wassalam

Andry


***Balikpapan, 31 Agustus 2007. take me to the beach of Your soul.
Read More..

Wednesday, August 29, 2007

Dikira murid baru (lagi)

Hari itu, tanggal 27 agustus 2007, adalah hari yang indah, matahari bersinar terang, bunga-bunga bermekaran, burung-burung berkicau, halah...
Adalah hari dimana performance dan kredibilitasku sebagai seorang guru telah dipertaruhkan (hehehe bahasanya...) Here the story goes..

Hari itu seharusnya aku slesai ngajar jam 6.30 pm, trus pulang ke rumah (ya ia lah, masa pulang ke kantor polisi...hehehe) tapi karena harus menggantikan Mr.D (my boss) yang harus menghadiri acara di hotel Bintang, so aku mesti stay sampe jam 8.30 pm untuk mengajar di kelasnya. No problem sih, lagian muridnya anak SMU, 10 orang, mulai belajar sekitar 1 minggu yang lalu, I like fresh class..
Seperti biasa, setiap masuk kelas, hal pertama yang aku lakukan adalah tersenyum, yup, menyebarkan senyuman maut yang kata hansip setempat bisa membunuh nyamuk aedes aegepty se kota, hehehehe...(ga nyambung ah..)
Senyum dan menyapa “Hi class!” lalu menarik teacher’s chair yang biasanya bersandar di diding bawah white board, membawanya agak ke tengah ruangan, lalu duduk manis. Saat itu aku baru saja akan berkata “Good evening” ketika aku mendengar salah satu murid berkata setengah berbisik kepada temannya “Hah? Kirain tadi murid baru”
*gubrak*
Huhuhuhu, is it me or i dont have the ‘teacher look’? masih untung insiden kursi tahun lalu tak terulang. Mo tau critanya? Ga jauh beda sama cerita di atas, cuma kali ini muridnya lebih extreme. Aku baru aja duduk di depan kelas, ketika SalahSeorangMuridYangNgiraAkuMuridBaru (SSMYNAMB) *ngambil gayanya radith* menegurku dengan nada keras.

SSMYNAMB: Hei, thats Mr.D’s chair, you’re not suppose to sit there.
Me: (dengan tampang tak berdosa, lalu pindah duduk ke samping si SSMYNAMB yang kebetulan lagi kosong, speechless)
SSMYNAMB: You are a new student here aren’t you?
Me: Im afraid not, 30 minutes ago Mr.D asked me to substitute him cos he has something to do, so..here i am...
SSMYNAMB: WHAT? OH GOSH...IM SORRY...I....
Me: Its ok, its comfortable sitting next to you anyway...
SSMYNAMB: No miss, i thought you were a new student, it’s because you are so cute...
------------
Ehemmm...Aku yang tadinya sebel setengah idup jadi mesem-mesem sendiri, tu si SSMYNAMB jago ngeles juga...hehehe...
Ga heran juga sih, waktu itu aku emang ga ada tampang guru sama sekali (perasaan sampe sekarang masih gitu deh...hehehe) i mean, sekilas aku emang ga ada bedanya dengan murid2 yang lain, sporty look, pake jeans, baju kaos pembagian kantor, sneakers, Shoulder Bag Export, plus tampang dan body ‘hemat umur,’ lengkaplah sudah *sigh*....
Read More..

Saturday, August 18, 2007

Mien Siene Suyemen

Bahasa apa tuh yan?
Hehe, tuh bahasa Kazakhstan, yang arti english-nya ‘I love you’, ato dalam bahasa indonesia, artinya ‘Dilarang buang sampah sembarangan’, hihihi...
Aku bukan lagi fall in love sama orang kazakhstan, jangan kuatir..(idih, sapa juga yang kuatir..) kata-kata itu diajarin sama Maya (27), murid privat ku yang orang kazakh, selain itu, kata-kata yang diajarin sama dia tuh, ada Ya tibya lublu (bahasa rusia) Mien syane saverm (bahasa uzbekistan) artinya sama, I love you. Eh ada lagi, Mineng atem yani, arti english-nya my name is yani, ato bahasa indonesianya 'saya adalah alien dari saturnus yang menyamar menjadi manusia yang imut bin ajaib'..hihihi...

Ya gitu deh, aku tuh kalo ketemu sama orang asing, suka minta diajarin tentang bahasa mereka, pernah juga kenal dekat sama orang muslim Bosnia yang berkebangsaan Australia, namanya Mustafa (30an), dia sempat kerja jadi native speaker di kantorku. Nah, kalo I love you-nya bosnia tuh volim te.

Oia, ada lagi, Mere namke yani (my name is yani) tuh bahasa Urdu. Dapet dari Sana (6) dan Tariq (8) anak Pakistan. mereka tuh muridku yang paling spesial. Kenapa spesial? Karena pake keju dan telor...hehe ga lah, karena aku ga ngajar english untuk mereka, ga seperti murid-muridku yang lain, asal tau aja, kecil-kecil gitu, english-nya fasih banget euy. Jadi ngajar apa dong? Ngajar ngaji. Serius, ngajar ngaji, tapi bahasa pengantarnya pake bahasa inggris, soale mereka ga bisa ngomong indonesia. Tadinya seh sempet ragu mo ngajarin mereka baca alquran, apa bacaannya sama? Kalo ga salah kan bacaan alquran ada tujuh, trus yang kita pake di Indonesia kan namanya bacaan hafez, kuatirnya seh kalo bacaan di pakistan tuh bukan bacaan hafez. Ntar ortunya malah bingung, tu anaknya ngaji bahasa apaan? Dan lagian, hehe cara baca alquran ku kan datar-datar aja, ga pake irama merdu yang kaya di MTQ gitu...hehe...tapi lumayan lah, at least sesuai dengan EYD, ups maksudku tajwid yang baik dan benar.

Back to the topic, ada satu kalimat bahasa urdu yang masih aku inget, tum hari bari, artinya its your turn ato sekarang giliranmu. Trus aku juga sempat belajar berhitung 1-6 (kalo ga salah inget) ih, do, tin, car, pan, ce. Sayangnya aku ga sempat nanyain apa I love you-nya bahasa urdu, padahal aku ngajar mereka lumayan lama lo, hampir setahunan, dah sempat akrab kaya ade sendiri, jadi inget waktu nyeritain mereka cerita-cerita tentang nabi, ato dongeng tentang si kancil dan buaya kalo mereka dah selese ngaji. Mereka balik ke pakistan pas aku lagi di makassar, Juni lalu.. jadi ga sempat meluk mereka ato say gud bye. Sana, Tariq, Mien Siene Suyemen..hiks..hiks *hapus air mata*.

Read More..

Friday, August 10, 2007

Si (Mantan) Badung itu...

Yuni: Gag nyangka ya kamu bisa jadi guru

Me : Ga nyangka kenapa?

Yuni : Gag nyangka ajah, kamu dulu badung gitu...

Itulah sepenggal chat ku di YM! 2 hari lalu bersama sahabatku, Yunita (ntar aku ceritakan tentang sahabatku yang satu ini di lain posting). Trakhir ketemu waktu dia nikah 3 tahun lalu. Sempat lose contact hingga akhirnya bertemu di dunia maya, padahal kami masih berada di satu kota yang sama, Balikpapan.

Kata-kata ‘badung’ nya sempat membuat ku terhenyak, terkenang dan akhirnya termenung sejenak. Ia ya? emang aku dulu badung ya? Hayalanku kemudian terbang ke beberapa tahun silam, ke masa-masa itu, masa-masa SMU yang penuh kenangan, Walaupun saat itu tak ada semut merah yang berbaris di dinding menatapku curiga seakan penuh tanya ‘edang apa di sini? halah...

Entah parameter apa yang bisa digunakan untuk bisa mengukur apakah seseorang bisa di sebut badung ato ga, dan seberapa tinggi tingkat kebadungannya, tapi kalo murid yang sering di hukum setrap depan kelas ato depan lapangan upacara dibilang murid yang badung, well thats me...

Masalahnya sepele banget, aku males ikut upacara dan SKJ, so kalo pas malesnya kumat, aku senang ngajakin (baca: menghasut) temen-temen badung ku untuk tinggal dikelas aja, ga usah kelapangan, paling ngga kalo pas kepergok, terus di giring ke lapangan untuk di setrap kan malunya bisa di bagi rata..hehehe...dasar lu yan!

Trus pernah juga aku di setrap berdiri di depan kelas, ga tanggung-tanggung, 3 jam, varises deh tuh betis...hehehe...masalahnya gara-gara aku memprovokasi temanku untuk menggagalkan ujian harian, berhasil emang, ujiannya ga jadi, tapi guruku cukup cerdik untuk mengetahui situasi yang sebenarnya, usut punya usut, jadi ketahuan deh aku provokatornya. Nasib...

Bicara soal guru, aku juga inget salah satu pengalaman lucuku waktu masih jadi freshman di SMU dulu. Critanya tuh gini, aku lagi di perpus, pas lagi asik baca-baca buku, kebetulan di meja seberang ada seorang pria dengan kacamata hitam menegurku, didepannya tertumpuk buku-buku baru yang masih terikat dengan tali rafia. Ni orang pasti salesman buku, fikirku.

Salesman: De’ kamu murid baru kan?

Me: Ia, kenapa?

Salesman: Kok kecil banget ya? Kaya masih SMP?

Me: Emangnya kenapa? Lagian kan emang baru 1 bulan lalu aku lulus SMP (Suaraku agak ketus, lagian ni orang sapa sih? dah ga kenal, nanya ga penting gitu lagi)

Salesman: Wih gitu aja dah emosi (sambil senyum-senyum)

Me: Emosi nggak, sebel iya (segera kutinggalkan salesman itu, aku dulu jutek banget ya...hehe, sekarang gak kok, beneran asli, sumpah...hehe)

Beberapa menit kemudian, sewaktu jam pelajaran akuntansi, (semenjak hari pertama belajar akuntansi, gurunya belum pernah dateng, namanya Pak Asmarianto, katanya sih beliau sakit), eh tiba-tiba tuh salesman (masih dengan kacamata hitamnya) masuk ke ruang kelasku.

Mau apa dia disini? Ooo pasti mo promosi buku ya? Fikirku. Tapi tau ga sodara-sodara, ternyata dia tuh...

Salesman: Selamat siang anak-anak, saya Asmarianto, selama 1 semester kedepan, saya yang akan mengajar kalian pelajaran Dasar-dasar Akuntansi.

Me: *shock, takut, malu, smua campur jadi satu* (mampus lu yan!)

Salesman, ups, Pak Asmarianto: Hai, kamu di kelas sini ya? (melihat kearahku, kebetulan aku duduk di barisan ke-dua dari depan, tepat didepan podium guru)

Me: (aku ga tau gimana tampangku saat itu, kalo bisa mungkin kututup mukaku pake sarung, kaya maling ayam yang kepergok..hehe..Aku cuma bisa menunduk lesu ga berani ngeliat ke depan, just wondering, kira-kira bapak ini bakalan ngomong apa ya? Pasti marah besar deh)

Pak Asmarianto: Tau ga anak-anak, tadi dia nih (sambil nunjuk aku) sombong banget waktu di perpustakaan, ditanyain dikit aja dah langsung pergi, takut diculik ya nak? Maaf ya kalo bapak ada tampang penculik, bapak lagi sakit mata nih...

(anak sekelas pada rame ngakak)

Me: Permisi pak, saya mo minta ijin keluar sebentar, mo bunuh diri (hehehe, ngomongnya dalam hati aja kok)

Suka senyum sendiri kalo inget kejadian itu...Maafkan muridmu yang badung ini Pak...

Read More..

Friday, August 03, 2007

Buku mewarnai Smack Down



“Yuk mewarnai dan lihatlah betapa hebat, kuat dan gagahnya para 'pendekar' Smack Down, kamu mau jadi seperti mereka?” Kira-kira itulah pesan tak tersirat yang bisa kutangkap dari buku yang (maaf) murahan-kampungan-immoral-ga mendidik sama sekali. I just cant imagine this kind of book could ever published for KIDS. Malahan sampe dibuat 6 jilid segala. Betapapun aku mencoba untuk mencari sisi positif buku itu, tetep aja ga nemu. It doesnt make sense at all. Rasanya pengen banget ngeborong buku-buku itu trus sampe rumah kubakar habis, :D (calm down yan!). Aku mungkin ga bakalan se-shock ini kalo liat tuh buku di jual di emperan, but guess what? believe it or not, buku itu dijual di toko buku Kharisma yang notabene adalah satu toko buku terbesar, dengan belasan cabangnya di seluruh Indonesia. How pathetic, why cant they just sort the books! Masa sih ga bisa milah-milah mana buku-buku yang layak ato ga layak untuk dijual.

Mungkin buku itu dicetak pada saat Smack Down lagi booming, tapi setelah melihat dampaknya pada anak-anak terlebih ketika telah jatuh korban, seharusnya pencetakan dan pengedaran buku ini dihentikan. Bahkan menurut aku, buku ini lebih berbahaya dari pada tayangannya di TV. Gimana nggak, kalo di TV kan, anak-anak hanya bisa menonton pada hari dan jam tertentu. Tapi kalo dah berbentuk buku gitu (lengkap dengan nama gerakan dan segala detilnya) anak-anak bisa melihat & meniru kapanpun dan dimanapun mereka berada. Terlebih dengan harganya yang sangat murah (5 ribu perak, 2 kali lebih murah dibandingkan harga komik biasa).







Pesanku buat pembuat buku itu, Plis deh..seandainya pun kita dah ga bisa memperbaiki moral anak-anak jaman sekarang menjadi lebih baik, at least dont make it any worse....you i***t!.
Read More..