Wednesday, October 22, 2008

Waterpark Story

Sabtu 18 Oktober lalu, aku bareng sepupuku sekeluarga maen ke Waterpark di Balikpapan Regency. Kita emang dah niat mo ke situ dari lebaran lalu, tapi mengingat pengunjung area rekreasi biasanya membludak pada masa liburan, akhirnya rencana di postpone sampe minggu lalu.


Foto narsis dulu sebelum nyebur ke kolam


Dari arah belakang tiba-tiba terdengar suara lirih memanggil
“Sst...cewek imut jilbab pink, sini dunks....”
Aku refleks nengok ke belakang, berharap ada cowok ganteng yang lagi megang satu buket bunga mawar di tangan kirinya dan segepok uang dollar di tangan kanannya sedang menatap kearahku dengan tatapan mata syahdu.....

Ternyata oh ternyata, hanya ada sebuah patung Little Mermaid lagi megang ikan, tu patung seandainya manusia pastinya dah pegel setengah idup. Sungguh malang nasibmu hai patung..Btw, masa tu patung yang bicara? Emang bisa?


Patung: Ya ialah, gue bisa ngomong, tapi ga semua orang bisa mendengar ucapan gue, hanya orang-orang jelmaan Doraemon dan Pahlawan bertopeng yang bisa.

Aku: Maksud lo?

Patung: Hehe...becanda...Eh sini deh aku bisikin, ada rahasia penting buat lo.

Aku: Rahasia apaan?

Patung: Sebenarnya gue ga boleh membocorkan rahasia ini ke siapapun, tapi melihat lo yang rada udik gitu, gue jadi kasihan...

Aku: Tau dari mana aku udik? Perasaan aku ga ada tampang udik deh....(haha, mbela diri)

Patung: Kelakuan lo tuh yang udik, orang tuh kesini mo maen aer, refresing, nyobain water tunnel, na elo...pake acara poto-poto narsis segala.

Aku: Lah cuma poto-poto ini, kali aja ada pencari bakat yang kebetulan liat aku trus berminat ngontrak aku jadi model iklan sendal jepit swallow...kan lumayan tuh....(haha naujubilah)

Patung: Halah...mo dikasih tau rahasianya ga neh?

Aku: Ia deh...

Si patung lalu berbisik pelan.

Patung: Di sebelah situ, setiap beberapa menit sekali, ada air yang tumpah dari atas, naa...kalo lo ucapin mantra yang gue kasih entar, berikutnya yang keluar dari atas situ bukan air, tapi emas dan berlian....

Aku: Ih...hoax banget seh...

Patung: Beneran, sumprit di samber Brad Pitt...tapi untuk dapet mantra itu, ada syaratnya.

Aku: Apa syaratnya?

Si patung lalu berbisik pelan ke telingaku, seakan-akan ia memberitahu sebuah rahasia yang super duper besar, mengalahkan rahasia mengapa Dora rambutnya ga bisa panjang...Ato rahasia kenapa sampai sekarang Cinta Laura bahasa Indonesianya belum fasih-fasih juga..hehe, sory Cin, cyuma becyandah


Patung: Untuk ngedapetin mantra itu, simpel banget....garukin punggung gue dong...gatel banget neh...dah dari bulan lalu, panu kali yak....

Aku: GUBRAK


Satu jam kemudian....


Aku: Mana emasnya neh? Dah nunggu dari tadi sampe gosong gini, dasar patung pembohoooong! Tunggu pembalasanku!


PS: Nama dan tempat emang bener ada, tapi ceritanya nyampah abis...haha...
Read More..

Monday, October 13, 2008

Posting Lagi...

Wah…hampir lupa gimana caranya posting, hehe...hampir lupa juga kalo punya blog...kayanya templatenya mesti diganti deh, aku dah ngerasa bosan gitu kalo ngeliat tampilannya. Tapi untuk ngeganti template, bakalan makan waktu lama dan belum tentu hasilnya sebagus yang diinginkan, secara akunya gaptek gini. Well, harus nunggu waktu lowong buat bikin template baru atau ada yang secara sukarela mo buatin? Monggo..silahkeun, dengan senang hati..sebagai kompensasinya akan saya doakan semoga semua amalan anda diterima di sisiNya..

Beidewey, eniwei, baswey, ada yang pernah denger ga, lagu melayu yang judulnya Apa Nak Jadi, yang dinyanyiin sama S.M.Salim. Sumpah lucu abis, Project Pop mah lewaaat...a must listen, buddy. Terutama bagi anda para HQJ (High Quality Jomblo), u might relate to this song. Silahkan browse dan download sendiri, semoga dapet. Aku dapet tu lagu lewat bluetooth dari hape sepupuku, dia dapet dari suaminya yang kemaren mudik dari singapur, dan konon kabarnya waktu dia dengar lagu itu, dia ingat aku...haha...how pathetic...

Ngomong-ngomong soal HQJ, aku kemaren juga sempat nemu artikel menarik dari blog temen, dia juga kopas dari blog orang lain. Well, mungkin pretty inspiring.

Sahabat-sahabat, ketika Allah
menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menikah
dan menyegerakannya.

Ketika Allah menjadi alasan
paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah.
Aku tidak banyak bertanya tentang calon istriku, aku jemput dia di tempat
yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri
ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah. Sehingga aku nikahi
seorang wanita tegar dan begitu berbakti kepada suami.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga
untuk tidak melihat segala kekurangan istriku. Dan sekuat tenaga pula,
aku mencoba membahagiakan dia.

Ketika Allah menjadi alasan
paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan
kelebihan istriku, yang rasanya sulit aku tandingi.

Ketika Allah menjadi alasan
paling utama, maka akupun berdoa, Yaa Allah, jadikan dia, seorang wanita,
istri dan ibu anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surgamu.
Amin.

Sahabat-sahabat, kalau Allah
menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada
lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati,
yang menentramkan jiwa, yang…..yang.

…yang……dan 1000 “yang”……lainnya…..Karena
semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan.
Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu
segalanya.

Sahabat-sahabat, ketika usiaku
25 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar
niat, tanpa keilmuan yang cukup. Karena itu, aku meminta jodoh kepada
Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.

Ketika usiaku 30 tahun, semua
orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya
pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Maukah aku
segera menikah atau mampukah aku menikah? Dalam doaku, aku kurangi permintaanku
tentang jodoh kepada Allah. Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun
belum mengabulkan niatku.

Ketika usiaku 35 tahun, aku
bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku
menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang
aku inginkan. Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat
niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.

Ketika aku minta yang cantik,
aku berpikir sudah tampankah aku?
Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?
Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?
Bahkan ketika aku minta yang solehah, bergetar seluruh tubuhku sambil
berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehkah aku?

Ketika aku meminta sedikit…..
Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima
aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.

Dan ketika aku meminta sedikit…sedikit.
..sedikit. ..lebih sedikit….. Ya Allah, siapapun wanita yang langsung
menerima ajakanku untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku.
Dan Allahpun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk
segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan.
Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih
banyak. Kini, aku menjadi suami dari seorang istri yang melahirkan dua
orang anakku.

Sahabatku, 10 tahun harus aku
lewati dengan sia-sia hanya karena permintaanku yang terlalu banyak.
Aku yakin, sahabat-sahabat jauh lebih mampu dan lebih baik daripada
yang suadh aku jalani. Aku yakin, sahabat-sahabat tidak perlu waktu
10 tahun untuk mengurangi kriteria soal jodoh. Harus lebih cepat!!!
Terus berjuang saudaraku, semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua.

Amin.

Read More..