Thursday, June 14, 2007

For all parents in all over the world!

Your children are not your children.

They are the sons and daughters of Life's longing for itself.

They come through you but not from you,

And though they are with you, yet they belong not to you.

You may give them your love but not your thoughts.

For they have their own thoughts.

You may house their bodies but not their souls,

For their souls dwell in the house of tomorrow, which you cannot visit, not even in your dreams.

You may strive to be like them, but seek not to make them like you.

For life goes not backward nor tarries with yesterday.

You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.

The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you with His might that His arrows may go swift and far.

Let your bending in the archer's hand be for gladness;

For even as he loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.


Taken from Kahlil Gibran's The Prophet

ps. Mom, dad, should I translate it into buginese? :)

Read More..

Saturday, June 02, 2007

Baba Kuli, Bahasa Inggris dan Khotbah Jumat

Salah seorang kerabat yang sekaligus menjadi role model ku adalah Baba Kuli, aku ga tahu nama aslinya, tapi begitulah beliau dipanggil diantara para kerabat lainnya. Beliau berumur sekitar 65 tahunan, meskipun demikian, pensiunan pegawai PKG (Pabrik Kertas Gowa) itu masih energik, bersemangat dan satu hal yang sangat aku kagumi darinya adalah keinginannya untuk terus belajar, terutama bahasa inggris. Semasa aku kuliah dulu, setiap kali aku bertemu dengannya, ia selalu bertanya tentang kosakata bahasa inggris. Pernah suatu kali aku diberikan list kata-kata bahasa indonesia sebanyak dua lembar folio bergaris untuk di translate ke bahasa inggris. Kata-katanya antara lain: dari mana, silahkan masuk, silahkan duduk, mau minum apa, dll. Ketika kutanyakan tentang kata-kata itu, ia berkata (accent makassar) "Mau ka hapal ki, sempat ada turis datang ke lingkungan sini, mau ka ajak ki kerumah" aku hanya tersenyum mendengar penjelasannya. Yah, demi menyenangkan beliau, meskipun tangan pegel, ku tulis lah arti kata-kata itu.

Sekitar dua minggu lalu, aku bertemu dengannya. Saat itu aku berada di pekarangan belakang rumah om ku, berbaring diatas hammock (jaring/net yang kedua ujungnya di ikat pada dua buah pohon). Tak butuh waktu lama untuk terlelap ketika sudah berada di atas net.

Aku baru saja akan memejamkan mataku ketika kulihat Baba Kuli berjalan kearahku.

Baba Kuli : Indra, kapan ko datang dari Balikpapan?
Aku :Minggu lalu baba
Baba Kuli : Selesai mi kuliahmu di’?
Aku : Iye’
Baba Kuli : Berapa lama mo ko di Balikpapan?
Aku : 3 tahun mi.
Baba Kuli : We....lama mi di? Tidak terasa. Jadi dimana ko kerja?
Aku : Mengajar ka’ di lembaga pendidikan bahasa inggris di Balikpapan
Baba Kuli : Ada yang mo ku tanyakang ko, tapi kulupai. Nanti pi di’?
Aku : Iye’ masih ada ja itu disini sampai besok.
Baba Kuli : Ooo ia, Indra..... ada khotbah jumat di rumah, ko artikan mi ke bahasa inggris na!
Aku :*gubrak*
Read More..

take me to the beach of Your soul


Yup, title diatas adalah kalimat favorite ku semenjak kelas 2 SMA. Entah mengapa kata-kata itu bisa muncul di benakku saat itu, aku lupa, yang jelas pertama kali aku menulis kalimat itu, pada dinding kamarku, tepat diatas tempat tidurku, kemudian aku sering menulisnya di halaman pertama setiap buku atau cover kaset yang aku beli.

Silahkan mengartikan sendiri maknanya! Adalah jawabanku bila teman-temanku menanyakan arti dari kalimat itu. Aku hanya ingin menikmati sendiri arti kata-kata dari kalimat itu, tak ingin berbagi atau sekedar menjelaskan. Egois? Who cares....

Bicara tentang the beach, (note: bukan the beach-nya Leonardo Di Caprio) hidupku takkan berwarna tanpanya. Akses ke pantai sangat mudah dari rumahku yang dulu (sebelum pindah ke rumah yang sekarang), hanya sekitar 2 menit berjalan kaki atau 1 menit jika berlari. Pernah menonton film Mengejar Matahari? Aku semasa kecil sering memainkan permainan itu, bedanya, kalo Udjo dan ketiga kawannya saling berlomba 'mengejar matahari' aku dan kawan-kawanku berlomba untuk 'mengejar pantai' siapapun yang pertama kali dapat menyentuh air laut, dialah pemenangnya. Mengingat aku adalah anak yang paling imut (note: aku lebih suka menggunakan kata 'imut' daripada 'kecil') diantara teman-temanku, tak bakat lari pula, so aku ga pernah menang...hehehe.

SD ku juga letaknya tak jauh dari pantai, terkadang aku bersama temanku yang tinggal berdekatan, pulang dari sekolah menuju rumah dengan menyusuri pantai, tidak melalui jalan raya, kami menyebutnya dengan istilah 'pulang lewat belakang.' Ibuku selalu memarahiku bila mendapati sepatuku penuh dengan pasir sepulang sekolah. Walaupun demikian tak mengurungkan keinginanku untuk pulang lewat belakang, triknya, sepatu taro di tas, ntar kalo dah mo nyampe rumah, sepatunya di pake lagi...hehehehe. Tapi tetap aja ketahuan kalo aku pulang lewat belakang, karena sampe rumah pasti telat. Pernah suatu hari karena aku terlalu asik bermain di pantai sepulang sekolah, ibuku lantas mencariku ke tepi pantai. Tiba di rumah trus dicubit sampe biru, wih perih euy.

Saat itu, hanya ada satu larangan ibuku yang tak pernah ku langgar, berenang di pantai. Tak heran diantara teman-temanku, cuma aku sendiri yang ga bisa renang. Aku hanya bisa menonton dari jauh bila temanku berenang atau sekadar bermain air di bagian pantai yang terdangkal...hiks..hiks.
Tapi semua terbayar ketika masa kuliah, hehehe, kebetulan teman-teman se kos juga senang ke pantai, kami sering weekend ke pantai ato kalo sudah bosan ke pantai, kami lantas pergi ke air terjun Bantimurung, yang jelas ga jauh-jauh dari air lah. So, sekarang dah bisa berenang, Elsa Manora Nasution? Lewaaat...lewat depan rumahnya maksudku.....hehehe....

Tanggal 17 Mei lalu aku bersama teman-temanku di Makassar berekreasi ke pulau Lae-lae, naik kapal sekitar 10 menit dari pelabuhan. Berangkat dari jam 9 pagi, pulang jam 5.30 sore. Asli puas, seneng dan enjoy banget, sampe lupa sama utang-utang yang sudah di bayar..hehehe..Oleh-olehnya ya foto diatas itu, ku ambil waktu di dermaga, nunggu kapal yang akan memberangkatkan kami kembali ke Makassar. See...my life is still beautiful...
Read More..