Wednesday, August 05, 2009

Au Marché

Tours, 03 AoÛt 4.25am

Slamat subuh!..Di Balikpapapan pasti dah agak siangan neh…barusan di telpon seorang kawan di Bandung. Tapi ku reject, karena roaming internasional dan pulsaku tak cukup banyak untuk menerima telpon. Segera saja ku sms dan mengabari bahwa komunikasi bisa dilanjutkan via FB atau Email karena aku sekarang berada di France…

Kemarin pagi sempat jalan-jalan ke pasar yang kebetulan letaknya ga jauh dari fammille d’accueil. Pasar tradisional di sini hanya buka setiap kamis dan minggu dari 0h-15h (jam 00.00-15.00). Tak terlalu besar, tapi semua kebutuhan sandang dan pangan bisa terpenuhi, dengan standar pasar tradisional tentunya.









Sebenarnya niat ke pasar untuk mencari sandal jepit. Tapi ternyata sandal jepit typical di indo atau smacam swallow gitu ga ada disini….hehe…yang ada juga crocks…pas keliling-keliling dan ngambil beberapa gambar, sampailah di penjual tas, si penjual ibu berkulit gelap. Aku tertarik pada sebuah tas bahu berwarna krem, cocok untuk di pakai ke sekolah, karna bisa memuat mininote, buku dan alat tulisku. Kebetulan sekali, karena aku tak membawa tas khusus untuk belajar, dan backpack ku kurasa sangat besar untuk di pakai ke sekolah… Setelah diperhatikan lebih rinci nampaknya tas ini setengah pakai, tapi masih terlihat baru. Not bad anyway.

“Pas cher” kata ibu penjual tas

“Combien madame?”

“Cinq euro”

Lima euro untuk tas bekas nampaknya terlalu mahal bagiku.

“C’est cher madame, trois euro, oui!” kataku mencoba untuk menawar.

Di Alliance Français, kami belajar bagaimana membeli sesuatu di pasar, di toko atau di loket tiket. Tapi tak pernah ada pelajaran tawar-menawar, jadi hal ini benar-benar spontan dan diluar rencana.

“Non, quatre” ibu itu hanya member potongan 1 euro, aku cukup surprise, ternyata dagangan ibu itu bisa ditawar…hehe…


“Trois, s’il vout plait” dengan muka memelas

“Non, quatre, c’est pas cher”

Aku lalu meletakkan tas itu ditempatnya, sungguh sayang, padahal aku sudah terlanjur suka dengan tas itu, sangat nyaman dibahu. Aku lalu bersiap untuk pergi, well…ga pergi beneran, ini adalah salah satu trik untuk membeli barang yang ‘tawarable’.

“Alors!” kata ibu itu…

Yesss…tampaknya aku berhasil.

“Trois?” kataku…


“Oui”….

Hohoho….senang banget, kemarin bisa beli tiket dan kartu telepon pake French aja bangganya minta ampun, apalagi sekarang dah bisa nawar. Pak Mustamin, guru ku di AF, pasti bangga kalo dengar cerita ini… ia kan pak :)

No comments: