Showing posts with label Iseng. Show all posts
Showing posts with label Iseng. Show all posts

Wednesday, October 22, 2008

Waterpark Story

Sabtu 18 Oktober lalu, aku bareng sepupuku sekeluarga maen ke Waterpark di Balikpapan Regency. Kita emang dah niat mo ke situ dari lebaran lalu, tapi mengingat pengunjung area rekreasi biasanya membludak pada masa liburan, akhirnya rencana di postpone sampe minggu lalu.


Foto narsis dulu sebelum nyebur ke kolam


Dari arah belakang tiba-tiba terdengar suara lirih memanggil
“Sst...cewek imut jilbab pink, sini dunks....”
Aku refleks nengok ke belakang, berharap ada cowok ganteng yang lagi megang satu buket bunga mawar di tangan kirinya dan segepok uang dollar di tangan kanannya sedang menatap kearahku dengan tatapan mata syahdu.....

Ternyata oh ternyata, hanya ada sebuah patung Little Mermaid lagi megang ikan, tu patung seandainya manusia pastinya dah pegel setengah idup. Sungguh malang nasibmu hai patung..Btw, masa tu patung yang bicara? Emang bisa?


Patung: Ya ialah, gue bisa ngomong, tapi ga semua orang bisa mendengar ucapan gue, hanya orang-orang jelmaan Doraemon dan Pahlawan bertopeng yang bisa.

Aku: Maksud lo?

Patung: Hehe...becanda...Eh sini deh aku bisikin, ada rahasia penting buat lo.

Aku: Rahasia apaan?

Patung: Sebenarnya gue ga boleh membocorkan rahasia ini ke siapapun, tapi melihat lo yang rada udik gitu, gue jadi kasihan...

Aku: Tau dari mana aku udik? Perasaan aku ga ada tampang udik deh....(haha, mbela diri)

Patung: Kelakuan lo tuh yang udik, orang tuh kesini mo maen aer, refresing, nyobain water tunnel, na elo...pake acara poto-poto narsis segala.

Aku: Lah cuma poto-poto ini, kali aja ada pencari bakat yang kebetulan liat aku trus berminat ngontrak aku jadi model iklan sendal jepit swallow...kan lumayan tuh....(haha naujubilah)

Patung: Halah...mo dikasih tau rahasianya ga neh?

Aku: Ia deh...

Si patung lalu berbisik pelan.

Patung: Di sebelah situ, setiap beberapa menit sekali, ada air yang tumpah dari atas, naa...kalo lo ucapin mantra yang gue kasih entar, berikutnya yang keluar dari atas situ bukan air, tapi emas dan berlian....

Aku: Ih...hoax banget seh...

Patung: Beneran, sumprit di samber Brad Pitt...tapi untuk dapet mantra itu, ada syaratnya.

Aku: Apa syaratnya?

Si patung lalu berbisik pelan ke telingaku, seakan-akan ia memberitahu sebuah rahasia yang super duper besar, mengalahkan rahasia mengapa Dora rambutnya ga bisa panjang...Ato rahasia kenapa sampai sekarang Cinta Laura bahasa Indonesianya belum fasih-fasih juga..hehe, sory Cin, cyuma becyandah


Patung: Untuk ngedapetin mantra itu, simpel banget....garukin punggung gue dong...gatel banget neh...dah dari bulan lalu, panu kali yak....

Aku: GUBRAK


Satu jam kemudian....


Aku: Mana emasnya neh? Dah nunggu dari tadi sampe gosong gini, dasar patung pembohoooong! Tunggu pembalasanku!


PS: Nama dan tempat emang bener ada, tapi ceritanya nyampah abis...haha...
Read More..

Monday, October 13, 2008

Posting Lagi...

Wah…hampir lupa gimana caranya posting, hehe...hampir lupa juga kalo punya blog...kayanya templatenya mesti diganti deh, aku dah ngerasa bosan gitu kalo ngeliat tampilannya. Tapi untuk ngeganti template, bakalan makan waktu lama dan belum tentu hasilnya sebagus yang diinginkan, secara akunya gaptek gini. Well, harus nunggu waktu lowong buat bikin template baru atau ada yang secara sukarela mo buatin? Monggo..silahkeun, dengan senang hati..sebagai kompensasinya akan saya doakan semoga semua amalan anda diterima di sisiNya..

Beidewey, eniwei, baswey, ada yang pernah denger ga, lagu melayu yang judulnya Apa Nak Jadi, yang dinyanyiin sama S.M.Salim. Sumpah lucu abis, Project Pop mah lewaaat...a must listen, buddy. Terutama bagi anda para HQJ (High Quality Jomblo), u might relate to this song. Silahkan browse dan download sendiri, semoga dapet. Aku dapet tu lagu lewat bluetooth dari hape sepupuku, dia dapet dari suaminya yang kemaren mudik dari singapur, dan konon kabarnya waktu dia dengar lagu itu, dia ingat aku...haha...how pathetic...

Ngomong-ngomong soal HQJ, aku kemaren juga sempat nemu artikel menarik dari blog temen, dia juga kopas dari blog orang lain. Well, mungkin pretty inspiring.

Sahabat-sahabat, ketika Allah
menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menikah
dan menyegerakannya.

Ketika Allah menjadi alasan
paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah.
Aku tidak banyak bertanya tentang calon istriku, aku jemput dia di tempat
yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri
ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah. Sehingga aku nikahi
seorang wanita tegar dan begitu berbakti kepada suami.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga
untuk tidak melihat segala kekurangan istriku. Dan sekuat tenaga pula,
aku mencoba membahagiakan dia.

Ketika Allah menjadi alasan
paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan
kelebihan istriku, yang rasanya sulit aku tandingi.

Ketika Allah menjadi alasan
paling utama, maka akupun berdoa, Yaa Allah, jadikan dia, seorang wanita,
istri dan ibu anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surgamu.
Amin.

Sahabat-sahabat, kalau Allah
menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada
lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati,
yang menentramkan jiwa, yang…..yang.

…yang……dan 1000 “yang”……lainnya…..Karena
semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan.
Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu
segalanya.

Sahabat-sahabat, ketika usiaku
25 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar
niat, tanpa keilmuan yang cukup. Karena itu, aku meminta jodoh kepada
Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.

Ketika usiaku 30 tahun, semua
orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya
pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Maukah aku
segera menikah atau mampukah aku menikah? Dalam doaku, aku kurangi permintaanku
tentang jodoh kepada Allah. Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun
belum mengabulkan niatku.

Ketika usiaku 35 tahun, aku
bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku
menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang
aku inginkan. Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat
niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.

Ketika aku minta yang cantik,
aku berpikir sudah tampankah aku?
Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?
Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?
Bahkan ketika aku minta yang solehah, bergetar seluruh tubuhku sambil
berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehkah aku?

Ketika aku meminta sedikit…..
Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima
aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.

Dan ketika aku meminta sedikit…sedikit.
..sedikit. ..lebih sedikit….. Ya Allah, siapapun wanita yang langsung
menerima ajakanku untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku.
Dan Allahpun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk
segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan.
Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih
banyak. Kini, aku menjadi suami dari seorang istri yang melahirkan dua
orang anakku.

Sahabatku, 10 tahun harus aku
lewati dengan sia-sia hanya karena permintaanku yang terlalu banyak.
Aku yakin, sahabat-sahabat jauh lebih mampu dan lebih baik daripada
yang suadh aku jalani. Aku yakin, sahabat-sahabat tidak perlu waktu
10 tahun untuk mengurangi kriteria soal jodoh. Harus lebih cepat!!!
Terus berjuang saudaraku, semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua.

Amin.

Read More..

Thursday, July 03, 2008

Six Days With Lex Luthor

Kalo serial Smallville punya Lex Luthor, aku juga punya neh....


Namanya Abiyyu Amar Ismail. Anak kakakku yang kedua, umurnya baru sebelas bulan. Jumat minggu lalu masuk RSPB gara-gara Bronchitis plus Demam Berdarah. Karena bapaknya lagi di site, maka sebagai tante yang baik, imut, dan tidak sombong, aku nemenin ibunya jagain si Lex ini, itung-itung ngecengin dokter cowok muda yang masih single (kalo ada...)

Enam hari di pediatric ward, ngeliat teman seruangan Abi pas lagi step, kejang-kejang sampe mukanya membiru, ada juga yang sampe meninggal gara-gara DB, cukup memberiku pelajaran berharga bahwa Punya anak tuh, ga gampang, gila! Apalagi kalo pas si anak lagi sakit, harus punya stok sabar segudang, plus awareness yang tinggi. Well, namanya juga ngejaga titipan Tuhan ya...


Lepasiiiin! Abi ga suka....




Kata mama ini Fisiotherapy, tapi kata Tante, ini Alien Inspection...




Abi dah cembuh tanteeeee, ke mall yuks!

Meanwhile, Akbar, kakaknya Abi, dititipin di rumah. Enam hari adalah rekor terlama dirinya tinggal bareng kakek neneknya. Sebelum-sebelumnya dia cuma bisa survive selama tiga hari...gimana enggak, anak hiperaktif gitu ga bakalan bisa bertahan lama tinggal bareng nenek yang overprotektif. Yang ada, siang-siang bolong pintu pagar digembok demi mencegah si cucu maen keliaran, dan si cucu sukses membuat encok si nenek kambuh...

Read More..

Monday, March 03, 2008

Pictures on Jalan Santai and English Club

Date: 2nd March 2008
Time: 08.00-12.00
Place: Lapangan Pantai Angkasa Pura Sepinggan, Balikpapan

On The Way





On The Spot









Meet my historical tree. My old friends and I used to spend our childhood there, playing hide and seek, lying, reading comics, hanging, climbing, jumping, we had great time with it. People said it's haunted, but we said it's gorgeous.

Where am I?



Yummy…





keep up the spirit kiddo!

Smile!

(ki-ka) Mbak Mia, Miss Mars 2008, Mbak Nissa


Hmmm.....
(ki-ka) A Student and a teacher; which one is cuter?


Tentukan pilihan anda dalam polling SMS!

ketik: student(spasi)cute
atau
ketik: teacher(spasi)cute
kirim ke 666
menangkan hadiah utama sebuah mobil(mobilan) BMW seri terbaru!
buruan yah! :P
Read More..

Friday, February 29, 2008

Gombal Ala India

Pukul 9.30 malam, dua hari lalu, seorang teman se kos waktu di Makassar menelponku, ia kini bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di belantara Kalimantan Selatan.

Jum: Sibuk ko kah?
Aku: Nda ji, kenapa?
Jum: Ada teman kerja ku orang India mo bicara, ko terima nah!

Aku belum sempat menjawab, tiba-tiba terdengar suara Seorang Lelaki-Berbahasa-Inggris-Dengan-Aksen-Urdu disingkat jadi “SLBIDAU” berbicara.

SLBIDAU: Hallo, how are you?
Aku: Im good, thanks, how bout you?
SLBIDAU: Im fine. Whats your name?
Aku: Im yani. You?
SLBIDAU: Im Mahendran. Im from india.

Dan kami pun berbicara sejenak hingga akhirnya handphone di serahkan kembali kepada Jum.

Aku: We, di mana ko dapat itu orang India?
Jum: Hehehe...dia sub contractor di perusahaan, tadi dia tanya ka, adakah temanku yang yang pintar english, soalnya katanya susah nyari orang Indonesia yang bisa english. Trus ku ingat ko.
Aku: Edede, lain kali suruh saja telpon Cinta Laura deh...
Jum: Hehe....Mo na telpon ko lagi besok, nda papa ji toh!
Aku: Bisa ji, asal bukan jam ngajar.

Kemarin siang, Mahendran di singkat jadi “Mandra” menelponku.

Mandra: Hallo yani, are you busy?
Aku: Nope, whazz up?
Mandra: Hmm...yani sudah makan?

Hehe...kirain cuma cowok indonesia aja yang bisa basa basi kaya gitu, klise banget, ga kreatif, mbok ya diganti, jadi ‘Hai, punya pulsa ga? Kalo ga, ntar aku kirimin pulsa 200 ribu yah...’ *lari ke laut*

Aku: No, belum laper. Ntar jam 1 baru makan. Do you speak Bahasa?
Mandra: A little.
Aku: I know Urdu a little.
Mandra: Oh ya?
Aku: Mere namke yani.
Mandra: Thats good. What else?
Aku: Ih, do, tin, car, pan, ce....
Mandra: Where do you learn Urdu?

Aku lalu menjelaskan padanya, kalo mau tau, bisa dibaca di sini.

Mandra: Yani, do you like India?
Aku: I’ve seen some Indian movies, I think India has some beautiful places, like Indonesia.
Mandra: Do you want to go to India?
Aku: Me? Well, if i had fortune, why not?
Mandra: If you have passport, you can go with me to India this July for fifteen days, dont worry, i will pay for everything.
Aku: Thanks for your kindness, I’ll think about it later.

Which means “kagak la yau”....Hehe, aku tau kalo dia ga serius, tapi sempat kepikiran juga, gimana kalo ternyata beneran, waduh, ga kebayang gimana emak ku di rumah bisa loncat kegirangan anaknya yang imut ini bisa jalan-jalan ke India, trus pasti minta dibelikan oleh-oleh gelang warna-warni kaya yang di pake artis pilem Bollywood ituh *plak, di timpuk emak pake kompor*

Mandra: yani, your english is very good. your voice is also very good.
Aku: Hehe, thanks.
Mandra: I can guess your age by listening your voice. You must be arround 21 or 22 years old. Arent you?
Aku: Yeah...sort of..

Wah, korupsi berapa tahun tuh....Ni dia neh, salah satu korban dari kecemprengan suara ku. Memang konon kabarnya suara ku bisa menipu bahkan menghipnotis pendengarnya...hehe...waspadalah-waspadalah *ada bang napi lewat*

Mandra: Yani, I have an office in Balikpapan too. Maybe i’ll go there in the next few weeks. Can we meet?
Aku: Ok
Mandra: Thanks yani. I have to work now, i’ll call you again tonight.
Bye, take care!

Beberapa menit kemudian si Mandra mengirim sms:

Please take launch. You not take launch hear i am hungry.

Butuh beberapa detik untuk paham maksud dari pesan itu, ternyata spellingnya si Mandra neh ga sebagus speakingnya...hehe...Secara tulisan ga rapi gitu hehe...mungkin kamsudnya, “Kamu makan siang ya! Kalo kamu ga makan siang, aku yang ngerasa lapar di sini”
Kekekeke...dasar gombalan India...

*ngutak-ngatik hape, masukin no hape Mandra di daftar blacklist*
Read More..

Friday, January 11, 2008

Sengsara Membawa Nikmat (Bukan Sinetron)

Kemarin siang aku dan rekan kerja sekantor berencana mengunjungi Pak Is yang baru saja tiba dari menunaikan ibadah Haji. Bagi yang belum kenal pak is, bisa dibaca di sini.

Sekitar jam 10.30 pagi aku berangkat menjemput Mbak Aniek, seorang rekan, di Gn.Guntur dengan mengendarai motor. Dan dari sinilah cerita ini bermula.

Sengsara #1 Motor Mogok

Lingkungan tempat Mbak Anek tinggal berbukit-bukit. Lebaran lalu adalah kali pertama aku mengunjunginya.
Ketika melalui sebuah tanjakan yang lumayan tinggi (sekitar 40 derajat) motorku mendadak mogok di tengah tanjakan, sempat panik juga, karena tempat itu sangat SEPI. Setelah 2 menit stuck diatas motor (untung rem depan masih ‘makan’), tak bisa maju karena mesin mati ataupun mundur karena takut tergelincir, datanglah sebuah pertolongan dari seorang bapak tua yang tinggal dekat dari situ, membawakan sebilah kayu untuk mengganjal ban belakang motor. Motorku akhirnya bisa dinyalakan setelah beberapa kali di starter. Fiuh..Makasih ya pak...

Sengsara #2 Nyasar

Yups...aku nyasar...hehehe...ternyata aku melalui tanjakan yang salah...

Sengsara #3 Nyumplek di Pickup

Setelah bertemu Mbak Aniek, aku lalu menceritakan tentang sengsara #1. Ia lalu memutuskan untuk ke rumah Pak Is tidak dengan mengendarai motorku. Alasannya adalah karena Rumah Pak Is berada di KM. 8 yang merupakan areal perbukitan yang tingginya malah lebih nyeremin dibanding rumah Mbak Aniek. Takut mogok lagi euy...

Kami lalu menghubungi Mbak Vero, rekan kami yang lain, yang sedang on the way menuju rumah Pak Is bareng suami dan anaknya dengan menggunakan mobil pick up. Aku dan Mbak Aniek lalu memutuskan untuk nebeng di pickup itu. Tadi rencananya kami mau nekat duduk di bak belakang, serius hehe...ternyata baknya ditutup terpal, entah apa isinya. So kami berlima (Aku, Mbak Aniek, Mbak Vero,suami dan anaknya) nyumplek-plek di mobil itu. Yang ada aku di pangku sama Mbak Aniek, trus Mbak Vero mangku anaknya. Fyi, Mbak Vero dan suaminya adalah pasangan extra big, hampir mirip dengan Dewi Hughes dan suaminya, ditambah lagi anaknya, Vigo (3 tahun) yang body nya dua kali lebih besar dibanding anak seusianya. like son like parents. Tanpa aku dan mbak Aniek, sebenarnya mereka bertiga sudah kesempitan di mobil itu, trus di tambah kami berdua.....hehe kebayang ga seh...

Here comes the best part

Nikmat #1 Minum Air zam-zam

Setiba di rumah Pak Is, kami disuguhkan air yang katanya dapat memberi berkah itu. Tak lupa aku menyisipkan beberapa doa sebelum meminumya dan berharap agar dikabulkan.

Nikmat #2 Dapat oleh-oleh Jam tangan cantik


Selain kurma, kismis, kacang dan coklat arab, kami semua dapat oleh-oleh spesial berupa jam tangan. And you know what? the one for me is the most beautiful. Hehe, cocok sama orangnya..Pak Is pinter banget yah milihnya. Makasih ya Pak Is...Luv ya!

Nikmat #3 Makan Kapurung

The Menu: Kapurung, Lawa, Pacco, Ikan Patin rebus, Ikan tembang bakar, dll...yummy

Sepulang dari rumah Pak Is, kami mampir di rumah salah seorang kerabat Mas Robert (Suami Mbak Vero), ada acara makan kapurung bareng, dan aku adalah tamu dadakan yang beruntung. Kapurung adalah makanan khas asal Luwu, Sulbar. Dulu satu-satunya penjual kapurung di Balikpapan ada di daerah sepinggan. Tapi sekarang dah ga ada lagi. Entah pindah atau gulung tikar. Bahan utama pembuat kapurung (sagu) juga agak sulit ditemukan di pasar. So karena sulitnya mendapatkan kapurung, maka makan kapurung di Balikpapan adalah sama seperti makan kue onde-onde di kutub utara....hehehe.....


Selamat Tahun Baru 1429 Hijriyah!
Semoga setelah segala kesengsaraan di tahun lalu (kalo ada), kita dapat menuai nikmatnya di tahun ini!... Amin

Read More..

Wednesday, December 12, 2007

Aku dan Jin Flash Disk

‘Pantai, aku ingin ke pantai...’ niat itu tersirat begitu saja ketika aku sedang melipat mukenah yang tadi kukenakan untuk sholat Shubuh. Kulirik jam dinding di kamarku, pukul 05.15. Masih banyak waktu untuk bersiap-siap. Segera ku kenakan jaket kaos biru dan sport pants hitamku, lalu menuju gudang tempat federal merah usang ku bersemayam. Debu yang melekat di badan sepeda itu lumayan tebal. Perlahan kuhapus dan kubersihkan dengan kain yang kutemukan tak jauh dari situ. Jika sepeda itu bisa berbicara, mungkin dia akan berkata ‘Ada angin apa nih non? Tumben mo make saya? Motornya ke mana?’
Dan dalam hati, aku pun berkata ‘Aku kangen kamu, jalan yuks...biasa, ke pantai’

Dulu, tiga tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya, sepeda itulah yang selalu setia menemaniku menyusuri pantai di minggu pagi atau sore. Tapi belakangan ini, kebiasaan itu mulai berubah, kini hari minggu adalah hari molor dan nonton nasional bagiku. Kesibukan dihari kerja membuatku merasa hari minggu adalah hari yang sangat istimewa hingga kuhabiskan sendiri di kamar, entah dengan tidur sepuasnya, nonton dvd atau bermain game di PC. Hingga tanpa sadar aku sempat melupakan tempat indah itu, tempat dimana dapat kutitipkan sejenak segala penat, letih, beban, seluruhnya, hingga yang tersisa hanyalah aku, aku saja.

‘Mau ke mana?’ tanya ibuku yang tiba-tiba telah berada di pintu depan. Tampaknya beliau mendengar bunyi pintu pagar yang tadi kubuka.
‘Ke pantai’ jawabku singkat, sambil menuntun sepedaku keluar teras.
‘Hati-hati...’ ucapnya.
Kata-kata itu terdengar biasa olehku. Namun andai saja aku tahu apa yang akan terjadi dipantai pagi itu, maka aku akan sangat berterima kasih telah diperingatkan oleh ibuku. Ur the best mom.

Langit pagi itu masih agak gelap. Lampu jalan raya masih menyala. Hanya beberapa kendaraan yang melintas. Saat itu, Somewhere I Belong-nya Linkin Park terdengar menghentak melalui headset yang kupasang dari hp, membuatku semakin bersemangat mengayuh sepedaku. Tak beberapa lama kemudian, aku pun sudah menyusuri jalan setapak menuju pantai. Dari kejauhan sudah dapat kucium aroma khas dan deburan ombaknya. Airnya sedang pasang.

My second sanctuary, adalah sebutan ku untuknya. Tempat dimana dapat kutemukan hembusan angin, ombak, karang, siput kecil, hingga garis horison tanpa batas yang sangat mempesona. Segala yang ada di pantai itu begitu menakjubkan hingga aku dapat merasakan kedekatanku padaNya, instantly.



Mentari sudah menampakkan sinar jingganya, meski tampak malu-malu karena berada di balik punggung sebongkah awan mungil. Buncahan temaram jingga yang terpecah oleh beberapa garis lurus dari tepi horison terlihat sangat indah, sehingga bagiku tampak bagai tangan Tuhan. Ingin rasanya berada di genggamanNya atau sekadar tersentuh oleh hangatnya tangan itu. Subhanallah.

Aku, lantas terduduk dan termangu menatap lukisan karya Sang Maestro Alam. Kakiku kubiarkan bertelanjang, tanganku meraba sejuknya pasir pantai. Lagu Sempurna dari Andra and the Backbone mengalun lirih di telingaku, what a perfect moment. Tanpa sadar, telunjuk kananku kemudian menulis sebuah nama diatas hamparan pasir di depanku. Lama kutatap nama itu, hingga kemudian kuhapus perlahan dengan telapak tanganku. Sempat kurasakan sebuah benda keras yang berada di dalam pasir. Dengan rasa penasaran kucoba menggalinya lebih dalam demi mendapatkan benda itu. Yang kutemukan kemudian adalah sebuah benda segi empat kecil, berwarna merah dan putih, yang ternyata adalah sebuah Flash Disk dengan merk Kingstore. Disisi lain dari flash disk itu terdapat tulisan 1 Gn. Aneh, fikirku, mengapa ada sebuah flash disk di tempat seperti ini. Akupun mencoba meyakinkan diriku dengan membuka tutupnya, berharap bahwa yang kutemukan adalah benar sebuah flash disk.

Seketika asap tebal menyembul dari dalam flash disk, mengeluarkan suara gemuruh yang memekikkan telinga. Flash disk itu kemudian terjatuh dari tanganku. Aku hanya dapat menutup kedua mataku, tak mampu berbuat apa-apa.

‘HAHAHAHAHA........thanks Your Highness, wait, dont be afraid, saya jin baik-baik kok, ganteng, bersahaja dan rajin menabung...HAHAHAHA’
Suara itu menggema di sekitarku. Perlahan kubuka mataku dan kulihat sebuah mahluk besar perambut pirang, berpakaian casual, mengenakan sunglasses lengkap dengan topi, melayang-layang diudara, tepat di depanku. Sesaat aku teringat dengan para bule yang berkeliaran di pulau Bali. Mirip, bedanya mahluk ini sepuluh kali lebih besar.

‘Jin? Kamu beneran jin?’ tanyaku sambil mencubit tanganku, berharap bahwa kejadian ini adalah mimpi, tapi ternyata sakit...berarti ini bukan mimpi. Astaghfirullah!

‘Yah, saya jin bule dari kerajaan Brisikh, saya pernah iseng meng-hack data kerajaan, hingga saya dikurung oleh raja saya di dalam flash disk ini, lalu di buang jauh-jauh dari negara saya. Sekarang saya sudah bertobat, syukurlah Tuhan mendengar doa saya, hingga saya diselamatkan oleh anda, Yang Mulia, terimakasih, dan sesuai dengan peraturan per-jin-an, undang-undang no.23, pasal 37, junto 85, Yang Mulia boleh mengutarakan three wishes dan kemudian akan saya kabulkan...

‘Three wishes? Beneran neh?’ ucapku hampir tak percaya.

‘Yes, no doubt...’ jawabnya kalem.

Sejenak aku berfikir keras untuk memilah-milah resolusi yang akhir-akhir ini kususun demi menghadapi tahun baru. Ada lebih dari lima, dan menyortirnya untuk menjadi tiga tidaklah mudah. Tapi aku harus cepat mengambil keputusan sebelum jin bule gendut itu keburu ngabur gara-gara nungguin aku yang kelamaan mikir.

‘Ok’ kata ku, lalu aku mengambil sebuah nafas panjang. Bismillah.

‘My first wish is......

( to be continued ) Read More..

Monday, November 19, 2007

Tentang Tante

Hallllooooo Duniaaaaa......Namaku M.Akbar Eka Anugerah, 30 Desember nanti, umurku 3 tahun. Aku tuh ponakannya tante yani, yang punya blog ini. Tante yani tuh adeknya ayah. Ayah cuma dua bersodara. Kasian ayah, adeknya cuma satu, gokil pula...sabar yah, tegarkan lah dirimu dalam menghadapi cobaan ini, aku akan selalu berada disisimu....halah...

Aku sekarang lagi maen ke rumah nenek. Tapi tante lagi gak ada di rumah. Tante akhir-akhir ini sibuk.Tadi kata nenek, tante lagi ngajar, biasanya pulang jam 11 ato 12 siang, trus makan, sholat, tiduran bentar, abis itu berangkat lagi, pulangnya jam 9 malem. Emangnya tante ngajar apa seh? Ngajar nyanyi yah? Aku kan sering tuh diajarin tante nyanyi lagu-lagunya Green Day. Kata tante mendingan nyanyi lagu itu, bisa sekalian belajar english, dari pada nyanyi lagu-lagu band indonesia yang kebanyakan isinya ga mendidik.

Eh, jangan bilang sama nenek yah, kalo aku sekarang lagi di kamarnya tante. Nenek tuh suka banget ngelarang aku. Banyak banget larangannya, kadang-kadang malah suka aneh.
‘Akbar, jangan maenin komputernya tante, ntar kesetrum!’
Lah, buktinya tante masih idup sampe sekarang, apa gokilnya tante gara-gara kesetrum komputer yah?
‘Akbar, buah di kulkas jangan diabisin semua, sisain buat tante!’
Tante kan dah gede, kalo buah di kulkas dah abis, tante bisa beli sendiri. Lagian masa ga tau seh kalo rakusnya aku tuh turunan dari tante.
‘Akbar, jangan maen aer di kamar mandi, ntar kamu basah, trus masuk angin!’
Kali ini nenek benar.

Kata tante, nenek emang suka gitu, suka ngelarang dan overprotective. Tante dulu waktu kecil juga suka sebel sama nenek. Dilarang maen sepeda lah, ga boleh maen lama-lama di pantai lah (dulu rumah nenek dekat pantai) ga boleh manjat pohon lah. Padahal tente tuh punya bakat terpendam loh, dia tuh jago manjat. Pernah tuh karena ingin menyalurkan bakatnya, dia sempet pengen nekat ikutan lomba panjat pinang di erte tetangga, katanya hadiahnya lumayan, bisa dapet handuk, tante yang aneh...

Beberapa hari yang lalu, tante tuh sempat sedih gara-gara nenek. Nenek nyuruh tante masukin lamaran di perusahaan asing dekat rumah nenek. Katanya mumpung ada lowongan, dari pada tante ngajar kesana-kemari naek motor, pulang malem segala, mendingan kerja di dekat rumah, aman dan terkendali. Tapi tante kekeuh ga mau kerja kantoran, nenek sempat marah tuh. Nenek ga salah, tapi dasar tante aja yang terlalu idealis, katanya hidupnya ga berwarna kalo tiap hari, dari senin sampe sabtu, ketemunya sama orang yang itu-itu aja, lagian tante masih pengen lanjut S2. Ya ampun tante...sadarlah...

Tapi walo gimanapun gokilnya tante, tante tetep asik tuh, ga suka ngelarang ini itu, aku malah suka ditemenin tante maen game di komputer, aku paling suka sama game bola warna-warni, paling asik kalo pas bolanya meledak, apa lagi kalo bolanya meledak semua...aku langsung teriak horeeeee. Aku juga suka ditemenin tante main ke pantai, main pasir sama main siput.

Eh tapi jangan coba-coba lompat diatas kursi balonnya tante, dia paling ga suka.


Dia pasti bilang

‘Akbar kalo mau duduk, ya duduk aja, jangan lompat-lompat gitu, ntar kursinya pecah’
sebel deh, tuh kursi bola kan memang didesain untuk anak-anak, ga akan semudah itu pecah. Beda kalo tante yang lompat di situ. Lagian dah gede masa dikamarnya ada kursi bola gitu, mendingan juga di kasih aku.

Kursi itu memang favoritnya tante. Kalo hari minggu, tante suka nonton dvd seharian di kamarnya, duduk di kursi itu sambil makan french fries trus minum soda...wuih...jadi lupa sama ponakannya yang keren ini.

Eh kenal Orlando Bloom ga? Katanya tante ngefans banget tuh sama dia. Emang si Orlando tuh preman pasar mana seh? Aku kok baru denger namanya yah? Biasalah tante, kalo ngefans sama orang tuh, ga jauh-jauh dari preman pasar, hansip setempat ato sama tukang ojek gang depan.

Ps. Oya tante, aku pengen apel neeehh…beliin yah…bukan...bukan apel washington, tapi Apple Macintosh, yang putih yah tante...!


Yani’s rock nephew


Akbar Bloom Mandy
Read More..

Thursday, November 01, 2007

The Same Old Gokilness

Weekend kemaren adalah salah satu weekend terbaik di tahun ini. Berawal dari sebuah sms yang kuterima dari Tibenk (my best fella) kalo pagi itu jam 10, temen-temen se- gank waktu SMU dulu pada mo kumpul di rumah salah seorang teman kami di wilayah Gunbak. Sempet kaget juga, karena acaranya mendadak, padahal pada hari yang sama jam 11 siang, temen sekantor ngadain acara akikahan anaknya di kompleks perusda. So sepulang dari acara akikahan, sekitar jam 12.30pm, aku langsung berangkat ke Gunbak. Siang itu cuacanya panas banget, sempat pake acara nyasar segala, syukurlah akhirnya sampai juga di tempat yang dituju.

Saat itu aku disambut oleh monster-monster cilik yang berkeliaran kesana-kemari. Ada 4 orang. Mereka pasti, tak lain dan tak bukan adalah keturunan dari teman-temanku itu. Dan detik berikutnya, para ibu-ibu itu akhirnya dapat kutemui di dapur.

The Menu
Udang bakar, Ayam bakar, Ikan bakar, Lalapan, Sambel, hmmmm.....yummy


Setelah kelulusan smu dulu, tepatnya 8 tahun lalu (8 years? Man...Where the hell was i?) hari itu adalah pertama kalinya aku bertemu lagi dengan mereka, kecuali Tibenk dan Susan, itupun cuma setiap lebaran. Ada rasa senang, kangen bercampur haru.


Atas, ki-ka: Dewi, Tibenk, Ica, Jumi, Susan. Bawah, ki-ka: Esa, Sugi (tuan rumah)

Ki-ka: Jumi, Haeriah, Sri, Esa


Tak banyak yang berubah, kalau boleh aku menyimpulkan. Hanya status dan kepemilikan monster-monster cilik itu. Selebihnya masih seperti yang dulu. We still have the same old gokilness. Kami masih saling memuji (baca: mencela) satu sama lain. Thats what friends are for, isnt it? hehe, karna teman yang baik adalah seorang yang bisa mencelamu sepuas-puasnya tanpa kita akan merasa sakit hati karenanya. Well sakit hati seh kagak, gondok iye..hehe.

Soal topik pembicaraan mungkin agak sedikit berubah, kalau dulu rumpian kami berkisar antara cowok dan bagaimana cara bolos sekolah yang baik dan benar. Kini, mereka yang sudah berkeluarga (Tibenk, Susan, Jumi, Sugi, Esa) membicarakan tentang popok, susu bayi dan hal-hal yang berhubungan dengan cara membuat anak, ups, merawat anak maksudku...hehe...sementara kami-kami yang masih single (Ica, Dewi, Haeriah, Sri dan aku) curhat tentang tips dan trik untuk mendapatkan pria idaman...hehe..

Mungkin ga ada salahnya kalo aku kenalin temen-temenku yang masih single. Here they are (foto bisa diliat diatas)

1. Nama: Ica
Pekerjaan: Karyawan swasta
Hobi: Menyanyi

2. Nama: Dewi
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Hobi: Membantu orang tua

3. Nama: Haeriah
Pekerjaan: PNS
Hobi: Makan (kalo pas laper)

4. Nama: Sri
Pekerjaan: Guru MI
Hobi: Nonton pilem kartun (serius, sempat nangis bombay waktu tau aku punya dvd Inuyasha tapi gak bisa pinjem gara-gara lagi di bawa sama temenku yang lain)

Bila anda pria, masih single dan berkepribadian (punya rumah pribadi, mobil pribadi) dan tertarik dengan salah satu, salah dua atau salah empat dari teman-temanku itu, maka mungkin andalah yang kami cari.

Segeralah hubungi yani via blog ini, bebas biaya pendaftaran, berhadiah payung cantik (selama persediaan masih ada).

Hehe, kalo mereka baca postingan ini, bisa di cium (baca: bogem) abiss.

The next generation
Ki-ka: Chandra (Sugi’s), Yusvi (Jumi’s), Naila Dayang (Tibenk’s), Sabina (Susan’s)

Hari itu adalah pertemuan pertama mereka, ajaibnya mereka langsung akrab, mungkin karena chemistry warisan mamanya. Asal jangan ngikut gokilnya mama kalian ya nak! Cukup kami sajah...

Chandra: Eh, liat tuh mama kita, kalo ketemu ribut amat yak, jadi bete deh ngeliatnya...

Yusvi: Ia tuh, mirip sama kumpulan dinosaurus di negeri yang hilang...hiii..takut ah...

Naila: badabadalalababa (artinya: Emang ada dinosaurus yang mirip mama kita yah?)

Sabina: Naila gak pernah nonton pilem kuntilanak 12 yah? kan disitu ada dinosaurusnya.

Chandra: Mana ada dinosaurus di pilem kuntilanak 12, Jurasic Park kaleeee....

Yusvi dan Sabina: *kompak* huuuuuuuu....

Dan kekhawatiranku menjadi kenyataan...hiks...

Rachmatiah aka Tibenk adalah seorang sahabat sekaligus pengunjung blog sejatiku. Kami sudah saling kenal sejak SMP, tapi mulai dekat saat SMA. Ia lalu melanjutkan kuliah di Poltek Negeri Samarinda. Setelah melalui pengembaraan yang panjang, ceile, akhirnya dia menemukan soulmate-nya yang ternyata adalah tetangganya sendiri (mank ga ada yang jauhan dikit ya benk?) Ibu dari seorang putri cantik itu sekarang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Rumah kami sebenarnya berdekatan (2 menit naik motor), tapi karena kesibukan masing-masing, ketemunya cuma pas lebaran doang.

Gimana rasanya setelah melihat wajahmu terpampang di blog ku ini benk? Hehehe bangga pastinya...ato malah jadi pengen bunuh diri, karena malu? Tenang, aku sudah menyediakan Baygon rasa strobery kalo-kalo kamu butuh....hehehe...

Friend, Amigos, Ami, Tomodachi, Pengyou, Sohibatun, Sibawa, Agang, Sola, Babaturan, Sahabat, apapun itu namanya, kalian adalah bagian dari sejarah hidupku, we've been thru some beautiful and bittersweet time together. Semoga kita masih bisa bertemu di 8 tahun berikutnya, 16 tahun berikutnya, 32 tahun berikutnya, 64 tahun berikutnya, kapanpun itu, and ya’ll meet the same old cindy.

Read More..

Wednesday, October 24, 2007

Ayamku yang hilang itu, ternyata......

‘Ayamnya hidup lagi! Trus lompat....’

‘Lompat ke mana yan?’

‘Ke piringnya Pak Is....’

-----------------------------------------

Cerita ini bukan mengisahkan tentang aku yang beralih profesi jadi juragan ayam, bukan,

Ini tentang acara buka puasa bersama di salah satu tempatku ngajar, di Lembaga A.

Dah lama seh, tapi ceritanya terlalu seru (menurutku) untuk dilewatkan. Hari itu tanggal 6 Oktober 2007, ada acara buka puasa bersama di Lembaga A. Aku sore itu sebenarnya ngajar di Lembaga B sampe jam 06.00 pm, tapi demi makanan enak yang sudah menunggu di Lembaga A..hehe ga ding, demi acara kekeluargaan itu dan sense of kebersamaan yang jarang kita alami di hari-hari biasa, aku bela-belain korupsi waktu 15 menit. Untungnya murid ku ga protes karena ku pulangin lebih awal. Jadilah aku meluncur dengan my-second-soulmate aka my motorbike. 10 menit kemudian aku dah sampai di Lembaga A. Lumayan rame, bisa ketemu sama teacher-teacher yang tadinya gak pernah ketemu karena jadwalnya beda. Ramadhan emang selalu membawa kesan tersendiri, karena cuma di bulan ramadhan ada acara ginian, buka puasa bersama. Memang seh ada acara rapat rutin plus lunch, tapi kesannya tetep aja beda sama acara buka puasa bersama.

Waktu yang dinantikan pun tiba, diluar kantor sudah terdengar suara adzan, kami pun secara tertib mengambil menu yang tersedia. Ada sop kimlo, sambal goreng kentang, ayam goreng kecap, dll. Aku meletakkan piringku diatas meja setelah mengambil menu secukupnya, eh ga kok, agak banyakan, hehe jujur ya..banyak banget, sampe piringnya penuh..hehe..sayang piring-piring yang ada cuma satu ukuran, aku tadinya mo nyari piring yang agak gedean dikit, biar muatnya banyak, ato kalo gak ada, wajan pun jadi...hehehe...

Sebelum makan, tak lupa aku mengambil teh botol dan lalu kembali ke tempat dimana piringku tadi ku letakkan dan mulai melahap semua yang ada dipiring, kecuali sendok tentunya. Tapi belum berapa lama, aku merasa ada yang janggal di piringku, something is missing, aku pun memperhatikan satu persatu lauk yang ada di piringku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (proklamasi kaleee)...ya ampun, AYAM GORENG KECAPKU GA ADA. Padahal aku tadi inget banget waktu ngambil sepotong ayam goreng kecap yang bagian dada, sampe sempat rebutan segala sama mbak mia, hehehe...

Kok bisa ilang ya? Otakku pun secara otomatis mengaktifkan Suspicious Alert ver 3.0. Yang terjadi kemudian adalah mataku mencari-cari wajah mencurigakan yang sekiranya berada diantara orang-orang yang sedang makan, wajah yang memancarkan ketakutan yang teramat sangat karena telah melakukan tindak kriminal tingkat tinggi, yaitu mencuri ayam goreng milik seorang perempuan imut bin ajaib yang sebenarnya adalah alien dari planet pluto yang sedang menyamar...hehehe...Mulai dari Mbak Aniek yang ada di samping kiriku, kemudian searah jarum jam, ada Nicholas Saputra, Dian Sastro, Cinta Laura, Luna Maya, Mulan Kwok, Ahmad Dhani, Maia Ahmad...halah...hingga yang terakhir, yang berada di sebelah kiriku, Pak Is. Sedikit info tentang pak is, nama lengkapnya R Iskandar GS. Umurnya sekitar 60an. Beliau adalah teacher paling senior di lembaga A yang sudah mengajar sejak lembaga A dibuka 14 tahun lalu. Meskipun sudah tak muda lagi, beliau tetap energik, selain itu, sikap ramah, terbuka dan homorisnya membuat kami, terutama aku tak segan-segan meminta pendapat atau sekedar curhat bila mendapat masalah seputar pekerjaan.

Kembali ke acara buka puasa bersama, pak is yang berada tepat di sebelah kiriku tampak senyum-senyum sendiri sambil tangan kirinya menutup sebagian piringnya. Sekilas aku melihat sepotong ayam goreng yang tampaknya kukenal. Sepotong ayam goreng kecap yang terlihat seksi, yang sisa separuh karena dah dimakan pak is. Gotcha! It must be him pikirku. Aku sempat beradu pandang dengannya. Sedetik...dua detik...tiga detik...dunia seakan berhenti...aku lalu memutuskan untuk melanjutkan makanku sambil ikutan senyum kaya pak is.

Pak is yang merasa ketangkap basah lalu bertanya kepadaku dengan mimik tak berdosa.

Pak Is: Kenapa yan? Kok senyum-senyum?

Aku: Ada yang lucu pak.

Pak Is: Apaan?

Aku: Tadi tuh aku ngambil ayam goreng kecap, trus pas aku tinggal sebentar, eee ayamnya ilang.

Pak Is: Kok bisa?

Aku: Ayamnya hidup lagi! Trus lompat....

Pak Is: Lompat ke mana yan?

Aku: Ke piringnya Pak Is....

Pak Is: hahahaha

(Orang-orang yang berada diruangan itu menengok sekilas kearah kami)

Pak Is: *setengah berbisik* Sory yan, tadi saya ga liat kalo di menunya ada ayam goreng, trus pas liat dipiringmu ada ayam, saya jadi pengen, tapi males balik ke meja sono cuma ngambil ayam doang, kebetulan kamu lagi ga ada, jadi... ayam mu jadi korban deh. Untung ga ada yang liat.

Aku: Kalo boleh ngasih tips nih pak, lain kali ayamnya ditelan bulat-bulat biar gak ketahuan kalo bapak yang ambil...

Pak Is: hahahaha

Dan sampai cerita ini ku posting, hanya Tuhan, aku dan Pak Is yang mengetahui tentang hal memilukan itu.

Read More..

Sunday, September 30, 2007

Three In A Trunk

Sempat lupa kalo punya satu foto lucu, unik bin ajaib, sampe kemaren buka gallery di hp en nemu foto itu sambil senyum-senyum sendiri.

Sekitar tiga minggu lalu, sepulang dari kantorku di bilangan Ringroad, jam 12 siang, di lampu merah simpang empat Balikpapan Baru, aku kebetulan berpapasan dengan sebuah mobil sedan putih tahun 80an yang sarat penumpang, sampe-sampe dengan sukses bin tega meletakkan 3 (tiga) penumpang ciliknya di bagasi. Sungguh tak berperikepenumpangan...(emang ada gitu ya?) Kasian banget ngeliatnya, apalagi waktu itu siang bolong, udara panas plus debu jalanan yang semakin menebal dikala musim kemarau seperti sekarang ini.
Tapi tampaknya mereka tak merasakan hal itu, melihat rona muka mereka yang i-dont-care-selama-aku-bareng-temen-sejati. U r rockin kids!


Seketika muncullah ide jahil ku untuk memotret mereka. Aku lalu melihat count down di traffic light yang saat itu menunjukkan angka 36 berwarna merah, tak kusia-siakan waktu yang tersisa, segera ku rogoh tas ku untuk mengambil my-soul-mate-for-this-now-on-with-oxford-dictionary-in-it, aka my phonesel. Sejurus kemudian aku berseru kepada mereka ‘aku foto boleh yah!’ dan seperti yang terlihat di gambar, dua diantara mereka kemudian tersenyum lebar, dan yang satu lagi, lantas secepat kilat mengambil selembar kain hitam yang berada di bagasi lalu menutup seluruh tubuhnya.




Berikut kira-kira percakapan yang terjadi di antara mereka:

Bocah berkopiah: Eh liat tuh ada cewek mirip Luna Maya naik motor mo motret kita.
Bocah di tengah: Eh ia beneran, tapi bentar dulu, kalo di liat lama-lama, tu cewek jadi mirip Katie Holmes
Bocah di ujung: Eh kalian tuh buta ato rabun? ga ada mirip-miripnya lagi sama Luna Maya, apalagi sama Katie Holmes…tapi tau ga mirip sama sapa? Mirip hantu yang ada di pilem terowongan kasablacu. Hiiiiiiy syerem...jadi takut ngeliatnya...

Tuh bocah diujung sadis amat yak....secara imut gini dibilang mirip hantu dari film terowongan kasablangko, nasib oh nasib, but deep in my heart, i would do the same thing if i were u kid...gyahahaha....

Read More..

Wednesday, August 29, 2007

Dikira murid baru (lagi)

Hari itu, tanggal 27 agustus 2007, adalah hari yang indah, matahari bersinar terang, bunga-bunga bermekaran, burung-burung berkicau, halah...
Adalah hari dimana performance dan kredibilitasku sebagai seorang guru telah dipertaruhkan (hehehe bahasanya...) Here the story goes..

Hari itu seharusnya aku slesai ngajar jam 6.30 pm, trus pulang ke rumah (ya ia lah, masa pulang ke kantor polisi...hehehe) tapi karena harus menggantikan Mr.D (my boss) yang harus menghadiri acara di hotel Bintang, so aku mesti stay sampe jam 8.30 pm untuk mengajar di kelasnya. No problem sih, lagian muridnya anak SMU, 10 orang, mulai belajar sekitar 1 minggu yang lalu, I like fresh class..
Seperti biasa, setiap masuk kelas, hal pertama yang aku lakukan adalah tersenyum, yup, menyebarkan senyuman maut yang kata hansip setempat bisa membunuh nyamuk aedes aegepty se kota, hehehehe...(ga nyambung ah..)
Senyum dan menyapa “Hi class!” lalu menarik teacher’s chair yang biasanya bersandar di diding bawah white board, membawanya agak ke tengah ruangan, lalu duduk manis. Saat itu aku baru saja akan berkata “Good evening” ketika aku mendengar salah satu murid berkata setengah berbisik kepada temannya “Hah? Kirain tadi murid baru”
*gubrak*
Huhuhuhu, is it me or i dont have the ‘teacher look’? masih untung insiden kursi tahun lalu tak terulang. Mo tau critanya? Ga jauh beda sama cerita di atas, cuma kali ini muridnya lebih extreme. Aku baru aja duduk di depan kelas, ketika SalahSeorangMuridYangNgiraAkuMuridBaru (SSMYNAMB) *ngambil gayanya radith* menegurku dengan nada keras.

SSMYNAMB: Hei, thats Mr.D’s chair, you’re not suppose to sit there.
Me: (dengan tampang tak berdosa, lalu pindah duduk ke samping si SSMYNAMB yang kebetulan lagi kosong, speechless)
SSMYNAMB: You are a new student here aren’t you?
Me: Im afraid not, 30 minutes ago Mr.D asked me to substitute him cos he has something to do, so..here i am...
SSMYNAMB: WHAT? OH GOSH...IM SORRY...I....
Me: Its ok, its comfortable sitting next to you anyway...
SSMYNAMB: No miss, i thought you were a new student, it’s because you are so cute...
------------
Ehemmm...Aku yang tadinya sebel setengah idup jadi mesem-mesem sendiri, tu si SSMYNAMB jago ngeles juga...hehehe...
Ga heran juga sih, waktu itu aku emang ga ada tampang guru sama sekali (perasaan sampe sekarang masih gitu deh...hehehe) i mean, sekilas aku emang ga ada bedanya dengan murid2 yang lain, sporty look, pake jeans, baju kaos pembagian kantor, sneakers, Shoulder Bag Export, plus tampang dan body ‘hemat umur,’ lengkaplah sudah *sigh*....
Read More..

Friday, August 10, 2007

Si (Mantan) Badung itu...

Yuni: Gag nyangka ya kamu bisa jadi guru

Me : Ga nyangka kenapa?

Yuni : Gag nyangka ajah, kamu dulu badung gitu...

Itulah sepenggal chat ku di YM! 2 hari lalu bersama sahabatku, Yunita (ntar aku ceritakan tentang sahabatku yang satu ini di lain posting). Trakhir ketemu waktu dia nikah 3 tahun lalu. Sempat lose contact hingga akhirnya bertemu di dunia maya, padahal kami masih berada di satu kota yang sama, Balikpapan.

Kata-kata ‘badung’ nya sempat membuat ku terhenyak, terkenang dan akhirnya termenung sejenak. Ia ya? emang aku dulu badung ya? Hayalanku kemudian terbang ke beberapa tahun silam, ke masa-masa itu, masa-masa SMU yang penuh kenangan, Walaupun saat itu tak ada semut merah yang berbaris di dinding menatapku curiga seakan penuh tanya ‘edang apa di sini? halah...

Entah parameter apa yang bisa digunakan untuk bisa mengukur apakah seseorang bisa di sebut badung ato ga, dan seberapa tinggi tingkat kebadungannya, tapi kalo murid yang sering di hukum setrap depan kelas ato depan lapangan upacara dibilang murid yang badung, well thats me...

Masalahnya sepele banget, aku males ikut upacara dan SKJ, so kalo pas malesnya kumat, aku senang ngajakin (baca: menghasut) temen-temen badung ku untuk tinggal dikelas aja, ga usah kelapangan, paling ngga kalo pas kepergok, terus di giring ke lapangan untuk di setrap kan malunya bisa di bagi rata..hehehe...dasar lu yan!

Trus pernah juga aku di setrap berdiri di depan kelas, ga tanggung-tanggung, 3 jam, varises deh tuh betis...hehehe...masalahnya gara-gara aku memprovokasi temanku untuk menggagalkan ujian harian, berhasil emang, ujiannya ga jadi, tapi guruku cukup cerdik untuk mengetahui situasi yang sebenarnya, usut punya usut, jadi ketahuan deh aku provokatornya. Nasib...

Bicara soal guru, aku juga inget salah satu pengalaman lucuku waktu masih jadi freshman di SMU dulu. Critanya tuh gini, aku lagi di perpus, pas lagi asik baca-baca buku, kebetulan di meja seberang ada seorang pria dengan kacamata hitam menegurku, didepannya tertumpuk buku-buku baru yang masih terikat dengan tali rafia. Ni orang pasti salesman buku, fikirku.

Salesman: De’ kamu murid baru kan?

Me: Ia, kenapa?

Salesman: Kok kecil banget ya? Kaya masih SMP?

Me: Emangnya kenapa? Lagian kan emang baru 1 bulan lalu aku lulus SMP (Suaraku agak ketus, lagian ni orang sapa sih? dah ga kenal, nanya ga penting gitu lagi)

Salesman: Wih gitu aja dah emosi (sambil senyum-senyum)

Me: Emosi nggak, sebel iya (segera kutinggalkan salesman itu, aku dulu jutek banget ya...hehe, sekarang gak kok, beneran asli, sumpah...hehe)

Beberapa menit kemudian, sewaktu jam pelajaran akuntansi, (semenjak hari pertama belajar akuntansi, gurunya belum pernah dateng, namanya Pak Asmarianto, katanya sih beliau sakit), eh tiba-tiba tuh salesman (masih dengan kacamata hitamnya) masuk ke ruang kelasku.

Mau apa dia disini? Ooo pasti mo promosi buku ya? Fikirku. Tapi tau ga sodara-sodara, ternyata dia tuh...

Salesman: Selamat siang anak-anak, saya Asmarianto, selama 1 semester kedepan, saya yang akan mengajar kalian pelajaran Dasar-dasar Akuntansi.

Me: *shock, takut, malu, smua campur jadi satu* (mampus lu yan!)

Salesman, ups, Pak Asmarianto: Hai, kamu di kelas sini ya? (melihat kearahku, kebetulan aku duduk di barisan ke-dua dari depan, tepat didepan podium guru)

Me: (aku ga tau gimana tampangku saat itu, kalo bisa mungkin kututup mukaku pake sarung, kaya maling ayam yang kepergok..hehe..Aku cuma bisa menunduk lesu ga berani ngeliat ke depan, just wondering, kira-kira bapak ini bakalan ngomong apa ya? Pasti marah besar deh)

Pak Asmarianto: Tau ga anak-anak, tadi dia nih (sambil nunjuk aku) sombong banget waktu di perpustakaan, ditanyain dikit aja dah langsung pergi, takut diculik ya nak? Maaf ya kalo bapak ada tampang penculik, bapak lagi sakit mata nih...

(anak sekelas pada rame ngakak)

Me: Permisi pak, saya mo minta ijin keluar sebentar, mo bunuh diri (hehehe, ngomongnya dalam hati aja kok)

Suka senyum sendiri kalo inget kejadian itu...Maafkan muridmu yang badung ini Pak...

Read More..