Showing posts with label Excited. Show all posts
Showing posts with label Excited. Show all posts

Wednesday, May 12, 2010

24 Jam di Brussels

Mengunjungi negara Belgia adalah sebuah ide yang muncul ketika aku melihat peta Eropa, beberapa saat sebelum aku berangkat ke Perancis. Negara ini hanya berjarak 2 jam dari Paris dengan menggunakan transportasi kereta cepat. Bahasa yang digunakan adalah bahasa perancis. Hanya Belgia lah satu-satunya negara di Eropa yang menggunakan bahasa perancis selain negara perancis itu sendiri. Brussels adalah ibukota negara ini, sekaligus juga ibukota Eropa dimana di kota inilah terletak pusat pemerintahan Perserikatan Eropa. Negara yang terkenal dengan coklat dan Tintin, ini nampaknya memang layak untuk dikunjungi.



Dengan kereta api Thalys, tanggal 18 agustus 2009 pukul 8.55am aku berangkat dari Paris menuju Brussels. Setiba di Gare Centrale, aku lalu membeli satu tiket metro day pass untuk berkeliling seharian dan satu tiket one way untuk kupergunakan keesokan harinya. Setelah itu langsung menuju hostel Jaques Brel. Perjalanan ke hostel ini ternyata tak semulus dugaanku, berbeda dengan pengalaman dengan hostel di paris. Bekal bahasa perancisku yang pas-pasan ditambah dengan instruksi dari beberapa orang penduduk setempat yang (maaf) sok tau, memperburuk perjalananku dalam mencari hostel yang sudah kureservasi dari jauh-jauh hari ini. Selama kurang lebih dua jam berkeliling kota dengan sekali naik metro, sekali naik tram, dua kali naik bus, dan berjalan kaki yang lumayan bikin pegel, akhirnya kutemukan juga hostel itu. Dan ternyata letaknya tak jauh dari stasiun metro tempat pertama kali aku tiba. Ya, pada saat traveling kebodohan anda memang bisa saja tiba-tiba tampak dengan jelasnya.

Hanya lima menit berada didalamnya aku sudah bisa menilai bahwa hostel ini jauh lebih baik dari hostel tempatku menginap di Paris. Dari segi pelayanan, fasilitas dan suasana. Padahal tarif keduanya tak berbeda. Selesai menaruh backpack dan mandi, aku kemudian menuju ke pusat kota untuk mengunjungi land mark negara itu, diantaranya adalah La Maison du Roi, Hotel de Ville, dan Grand Place yang ketiganya berada di kompleks yang sama. Anda akan disuguhi nuansa gothic dan sedikit perasaan magis ketika berada diantara gedung-gudung ini. Ada juga ikon kota, berupa patung anak kecil yang tak henti-hentinya pipis dari tahun 1619 hingga sekarang. Kasian patung itu, ia pasti sedang mengalami penyakit saluran kandung kemih yang sangat parah. Namanya Manneken Pis. Lucunya ia menggunakan kostum khas dari negara di seluruh dunia, ia memiliki koleksi sebanyak lebih dari 650 pasang yang bisa diliat di Musee de la Ville, tak jauh dari tempatnya pipis. Ada kostum khas suku Inuit, hingga kostum Elvis presley. Aku cukup beruntung ketika itu ia sedang menggunakan kostum daerah Riau, mungkin karena menghormati hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh sehari sebelumnya.







Sebelum mengunjungi tempat tersebut, aku menyempatkan diri masuk ke salah satu kedai makan yang menjual menu-menu khas arab, menu yang kupilih adalah kebab, menu yang menjadi langgananku sejak aku menginjakkan kaki di Eropa. Tak lupa pula aku membeli beberapa oleh-oleh khas belgia, yang tak lain dan tak bukan adalah coklat. Kata orang, coklat belgia adalah salah satu coklat terbaik di dunia, tapi ketika aku mencoba merasakan salah satu produk coklat terkenalnya, bagi ku tak ada bedanya rasa coklat itu dengan coklat-coklat produksi indonesia. Entah mungkin memang benar adanya atau lidah ini yang perlu di ‘sekolahkan’ supaya bisa membedakan coklat kualitas dunia dan coklat kualitas lokal.

Lelah mengitari kompleks Grand Place, aku lalu mengunjungi Musee de la Ville, kebetulan ada harga khusus untuk pengunjung yang memiliki kartu pelajar. Pada dasarnya tujuan utama mengunjungi museum ini adalah karna kebelet pipis, dari pada nyari toilet umum mendingan masuk ke museum, yang sudah pasti ada toiletnya, lagi pula toilet umum juga biasanya bayar.

Berbicara tentang museum di Eropa, jangan harap anda bisa mendapatkan debu, bau apek tak sedap dan hal-hal tak menyenangkan lainnya yang biasa kita temui di beberapa museum di Indonesia. Pengelolaan benda-benda seni dan bersejarah yang sangat baik dan didukung oleh teknologi yang sangat maju membuat di Museum di Eropa menjadi sangat layak untuk dikunjungi meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Entah kapan museum-museum di Indonesia bisa seperti itu.

Kembali ke hostel di sore hari, aku langsung menuju dapur umumnya, dan memasak mie instan yang tadi kubeli di supermarket dekat stasiun metro. Aku sempat berkenalan dengan penghuni lain yaitu sepasang suami istri dari inggris yang kebetulan juga sedang menikmati makan malamnya. Mereka sangat ramah dan terbuka, kami sempat bertukar fikiran tentang pendidikan di negeri masing-masing karena ternyata kami memiliki profesi yang sama yaitu pengajar. Sebuah percakapan yang sangat menyenangkan dan menginspirasi bagiku.

Selesai makan malam, aku lalu berniat beristirahat di kamar, tapi perkenalan dengan Cynthia dan Kate, teman sekamarku, membuat rencana istirahatku gagal total. Hanya dengan perkenalan singkat, kami bertiga yang baru bertemu satu sama lain satu jam sebelumnya lalu memutuskan untuk menghabiskan malam mengitari pusat kota Brussels bersama-sama. Kami menuju Grand Palace, menikmati video mapping yang spektakuler di dinding-dinding La Maison du Roi, mencoba waffel coklat, berjalan kaki menikmati suasana malam kota Brussels hingga pulang tengah malam. Perjalanan yang sangat berkesan, teman baru yang menyenangkan, kota yang ramah, menjadikannya sebuah momen yang tak terlupakan seumur hidup.



Read More..

Wednesday, September 30, 2009

Backpacking (bukan) yang pertama

“So what will you do after finishing your study here?”


“I’m going to travel to Paris, Belgium and Netherlands for couple of days before I return to my country”


“That’s great, have you been there before?”

“Nope, it’s my first time of going abroad”


“And you’re going there alone?”


“Yeah…. I’m so excited, can’t hardly wait to have my solo backpacking”


“You’re so brave young lady!”


Demikianlah sepenggal percakapan antara aku dan Pak Hammoudi. Aku mengenal beliau pada acara ekskursi di institut tempat kami belajar di kota Tours, Perancis. Pak Hammoudi berasal dari Algeria. Ia mengajar bahasa inggris di salah satu universitas di negaranya. Mungkin karena kesamaan profesi itu lah yang membuat kami cepat akrab. Dosen paruh baya yang murah senyum itu selalu membuatku merasa sedang berbicara dengan ayahku sendiri. Dan aku merasa sangat terhibur olehnya.





Foto Bareng Pak Hammoudi di depan Chateau De Cheverny, France


“Which cities are you going to visit in Belgium and Netherlands?”
“Brussels and Amsterdam”

“Nice, just take care and becareful, and have a safe journey”

“I will, thank you. Merci beaucoup monsieur”


Aku masih mengingat jelas expresi kaget pak Hammoudi manakala mengetahui bahwa ini adalah perjalanan solo backpacking pertamaku. Seorang gadis mungil dari negara berpenduduk muslim terbesar didunia yang baru pertama kali keluar negeri, akan mengunjungi beberapa negara di Eropa sendirian dengan cara backpacking. Aku menyebutnya dengan istilah ‘plesir semi gembel.’ Aku pun lalu membayangkan kedua orang tua ku akan berekspresi yang sama, bahkan lebih mana kala mendengar rencana ku itu. Pada saat itu orang tuaku memang belum kukabari. Rencananya, aku akan menelfon mereka setibaku di Paris, setelah aku menyelesaikan short course ku di Tours.

Walaupun istilah backpacking masih terbilang baru bagiku (aku pertama kali mengetahuinya beberapa tahun lalu ketika membaca koran tentang seorang gadis indonesia berjilbab yang melakukan solo travellingnya ke Eropa), namun ide travelling low-budget macam ini sudah menjadi cita-citaku sejak aku bisa membaca. Thanks to Pak Janggut yang telah menjadi inspiratorku sejak belasan tahun lalu. Bapak mungil tua baik hati yang memiliki buntelan ajaib itu sangat mempesonaku akan ke hebatannya dalam berkelana, keluar masuk desa, kota, hutan dan tempat-tempat baru yang ia kunjungi.

Maka tak heran lah bila dulu pada masa kanak-kanak, aku selalu bermain dan berhayal layaknya bapak tua itu. Ruang tamu kecil bagiku adalah sebuah dunia luas yang menunggu untuk ku explore, kursi-kursi ruang tamu adalah kota-kota asing yang akan aku kunjungi kelak, dan meja adalah lautan luas yang akan aku seberangi nantinya. Tak lupa pula buntelan kecil yang terbuat dari sarung ayahku yang kuisi dengan beberapa mainanku. Salah satu ujungnya kusimpul mati dan ujung lainnya kuikat di gagang sapu ijuk milik ibuku. Jadilah aku backpacker cilik berbekal mainan ala kadarnya. Aku masih ingat jelas saat itu, sebagai anak bungsu yang sering bermain sendiri di rumah, bermain ala Pak Janggut adalah permainan favorit ku. Hal yang paling aku suka dari permainan ini adalah ketika aku merogoh kedalam kantung ajaibku, lalu meraba-raba isinya dan menebak apa yang ku pegang, lalu mengeluarkannya dari kantung. Dan aku akan senang sekali bila tebakanku benar. Lalu aku akan mengikat lagi kantung itu di ujung sapu, memanggul sapu di pundakku dan melanjutkan berkelana mengunjungi tempat baru lainnya. Aku bisa bermain hingga berjam-jam, hingga aku mendengar ibuku berkata “Aduh...itu sarung sholat punya bapak, ayo kembalikan!”


Read More..

Wednesday, November 05, 2008

A Beautiful Feeling


It feels like strawberry :D
Read More..

Monday, April 28, 2008

Tahun Pertama


Saya sempat termenung sejenak sebelum menggerakkan jemari saya diatas keyboard untuk mengetik kata-kata ini. Memori di otak saya membawa saya kembali mengenang bagaimana blog ini bisa hadir ikut meramaikan dunia maya. 12 bulan bukanlah waktu yang singkat bagi saya. Ada banyak hal-hal pribadi yang saya share secara ‘vulgar’ di blog ini. Saya yang notabene seorang introvert sejati bahkan tak pernah se-terbuka ini, not even to my mom. Oleh karenanya, layaklah bila saya sebut blog ini adalah tempat saya ‘ber-striptease’ ria, hehe...

Dipostingan pertama telah saya ceritakan secara singkat tentang bagaimana blog ini terbuat, tercipta, tersusun (mana yang benar?). Saya masih ingat template pertama waktu itu, header bunga biru dan merah (masih minjem punya Pak Isnaeni) left bar yang masih acak-acakan, saat itu teman blogging baru dua orang, Mbak Desy dan Pak Adink (Bapak ini sebenarnya ga ridho di pangil Pak, tapi waktu itu saya bener-bener ga ngeh kalo ternyata orangnya masih muda, abis dulu fotonya samar-samar gitu..hehe..maaf Pak, ups..)

Sejalan dengan waktu, blog ini kemudian mengalami beberapa perubahan di sana-sini. Dari template hingga gaya menulis saya yang semakin aneh hehe...ga penting

Bagi beberapa orang mungkin blog adalah sebuah media yang rasanya mubazir untuk disia-siakan hanya untuk bercerita ‘nyampah.’ Tapi bagi saya, blog, dengan segala keajaibannya, adalah tempat saya berekspresi sepuas-puasnya (Tentunya selama bertanggung jawab dan tak merugikan orang lain), a place to keep my ridiculous-mind still existed...hehe..oleh karenanya maaf saja kalau isinya memang ‘nyampah.’ Entahlah semoga kedepan, saya bisa menulis sesuatu yang lebih bermanfaat, at least niatnya sudah ada kan..

Untuk teman-teman lama dan baru, yang secara sengaja maupun tak sengaja saya kenal melalui ‘tangan’ blog ini, saya ingin berterima kasih, kunjungan dan komen anda, membuat saya selalu gelisah bila lama tak meng-update blog ini. Anda lah yang membantu saya membuat blog ini tetap hidup.

Sekali lagi terima kasih...U Rock Guys, keep blogging!

Read More..

Monday, April 07, 2008

When you are extremely excited.....

Aku pernah mendengar bahwa salah satu bentuk syukur kepadaNya adalah dengan menceritakan kabar baik. Hal itulah yang ingin kulakukan sekarang.

Pernah baca postingan ini? (Thanks for Dg.Rusle, Tibenk and Adink for such couraging comments. A friend in need is a friend indeed. Thats you guys!)
Aku mendapat hasil pemeriksaan itu dua pekan lalu, atau tiga hari setelah kepulangan ku dari liburan di Bandung dan Jakarta. Dan hasilnya, subhanallah walhamdulillah, it tells me that im ok. The diagnose is negative and there’s nothing bad happened to me.

Semua orang punya cara yang berbeda dalam mengekspresikan rasa excited, rasa gembira yang teramat sangat. Beberapa orang mungkin ada yang melompat kegirangan sambil tertawa senang, ada yang lalu mentraktir kawannya, ada pula yang menangis terisak.

Aku, setelah membaca hasil pemeriksaan itu melakukan sujud syukur, lalu berniat melakukan puasa sunnah.

Bagaimana dengan anda? Apa hal yang pernah anda lakukan ketika anda merasa extremely excited?


(Foto waktu di Puncak, Bogor. Lagi makan Sekoteng. Yeah i know...foto ini emang ga ada hubungannya dengan topik diatas, tapi narsis boleh kan...hehe)
Read More..

Saturday, March 15, 2008

Liburan Has Come

Libur t’lah tiba
Libur t’lah tiba
Hore...hore..hore..

Tahun ini, pilihan liburan jatuh ke kota kembang Bandung. Padahal sebelumnya aku dan Mbak Mia dah sepakat mo ke Bali, tapi berhubung dapat teman baru anak Bandung yang kebetulan mo balik bulan maret ini, sekalian aja kita ikut, itung-itung dapet guide gratis, brondong pula...hehehe...ups, istighfar yan!

Yang ke Bandung, Mbak Mia, aku dan Ahmad

Namanya Ahmad Hanafi, aseli Bandung, dia baru lulus SMU tahun lalu, trus jalan-jalan ke rumah Kakaknya di Balikpapan, which is teman sekantor kami. Ahmad cukup supel, tak selang berapa lama, kami bertiga sudah dapat akrab.

Im deadly excited and cant hardly wait this vacation. Gimana ga sabaran, secara tiketnya dah di book dari november tahun lalu...hehe...Bpp-Jkt PP via Angkot-Terbang.

Its really a perfect time to have a vacation. Waktu yang tepat untuk me-reload energi positif ke dalam compartment-compartment di otakku. Dah dua bulanan ini, energi-energi itu tergerus habis. Kini energymeter di otakku semakin menunjuk ke arah E. Hanya tinggal menunggu waktu, untuk masuk ke RSJ...hehe sadis.

Liburan tahun lalu, coba tebak di mana? Foto ini bukan rekayasa loh...


Dalam 24 jam ke depan InsyaAllah i’ll be in Bandung, shop ‘til drop. Yay...

Dan selama seminggu ke depan (tentative) aku akan terbebas dari marker, white board, Attendance list, text book dan tentunya monster-monster cilik ini...

im gonna miss u kids....

Guys, aku titip rumah ini, have a fabulous long weekend for you too!

Yani over and out.

Read More..

Friday, February 22, 2008

Life Has a Funny Way (Tentang hape ku)

Life has a funny way of sneaking up on you
When you think everything's okay and everything's going right
And life has a funny way of helping you out

when you think everything's gone wrong and everything blows up In your face

(Ironic by Alanis Morissette)



Aku : Mendingan beli hape model gini, bisa pasang software kamus Oxford, kita bisa nyari arti kata-kata baru, anytime anywhere, ga perlu nenteng kamus segede gaban, cukup dengan mencet keypad, nemu deh artinya...

Kawan : Harganya secondnya berapa sekarang? 2 juta dapat?

Aku : Ga tau tuh, mungkin malah lebih murah, kan model gini dah ga di produksi lagi

Kawan : Ntar aku cari di counter deh...mudah-mudahan dapat.

Aku : Ia, ntar aku yang install kan Oxfordnya di rumah, sekalian sama
PCA mau?

Kawan : PCA? Apa lagi tuh?

Aku : Personal Communication Assistant, program buat nge-blacklist no hape orang, bagus tuh, apalagi kalo ada nomor ga dikenal, trus suka iseng miskall, tinggal di blacklist aja no nya. Dia ga bakalan bisa telp kita, smsnya juga bakalan masuk di trash bin, bukan di inbox. Keren kan...

Kawan : Emang ada program gitu? coba deh kamu blacklist no ku, jadi pengen tau.

Aku : *ngutak-atik hp* Ok, coba telpon aku!

Kawan : Ih ia beneran, nada sibuk..aku coba lagi yah...

Aku : Seribu kali pun akan tetap nada sibuk yang kedengeran.

Kawan : Wah aku juga perlu program PCA itu.

Aku : Kalo mau, ada lagi program Call Cheater, untuk ngasih efek suara
di hape, macam-macam, ada suara hujan, suara kebun binatang, suara jalanan macet, suara pantai. Tu kita pake kalo mau bokis sama orang. Aku pernah nyoba sama temenku, aku pasang suara jalan macet, aku ngakunya lagi otw ke BC, trus temenku percaya, padahal aku lagi tiduran di kamar hehe...

Kawan : Seru tuh...

Aku : Eh ada lagi, Call recorder, buat ngerekam percakapan di telpon.

Kawan : Hebat ya...Ntar besok aku hunting deh...

Aku : Ia, you know what, aku sayang banget sama ni hape, mendingan kehilangan pacar deh, daripada kehilangan hape ini.

Kawan :............

Hari berikutnya kawan itu mengabarkan bahwa ia tak dapat menemukan hape sejenis itu. Aku lalu berinisiatif untuk menghubungi bapak ini, beberapa waktu lalu ia mengganti Nokia 6680 miliknya dengan E 90. Harapanku waktu itu, semoga ia belum menjual hape lamanya dan bersedia melegonya untuk kawan itu. Ternyata harapan tinggalah harapan, hape bapak itu milik kantor, sehingga tak bisa dijual.

Lucunya, keesokan harinya, hape ku tiba-tiba bermasalah, tak ada signal walaupun hanya satu bar. Tak bisa dihubungi dan mengubungi, apalagi berkirim SMS, asli rusak. Berbagai cara telah kucoba, mulai dari membawanya ke dukun beranak hingga melemparnya dari loteng rumah, busyet..sadis amat yak..Lalu aku teringat kata-kata itu ‘..mendingan kehilangan pacar deh, daripada kehilangan hape ini...’ sifat opinionated ku memang terkadang keterlaluan. Bisa kubayangkan bagaimana kawan itu menertawakanku sambil berkata ‘Rasain lu, makanya kalo punya barang bagus jangan takabur!’ aku pun menjawab ‘Aku ga takabur, cuma narsis ajah’ :P

Hape malang itu lalu ku bawa ke 'bengkel' Nokia, dari informasi yang kudapat, kerusakan bisa terjadi pada software, maupun pada mesin, dan resiko terbesar adalah ketika hape dibongkar, mesin bisa tambah rusak ato mati total. Biaya administrasi dan perbaikan mulai dari 25 ribu hingga 1 juta lebih. *glek*

Sepulangku dari bengkel itu, aku banyak merenung, mungkin ini adalah sebuah pelajaran dari Allah, sebuah teguran kecil yang mengingatkan ku agar selalu bijak dalam bertindak dan bertutur kata. Hmmm...Thanks Allah ku Sayang...Aku akan mengingat pelajaran ini, dan tak akan mengulanginya lagi.

Dua hari kemudian aku mendapatkan informasi dari bengkel bahwa hape ku mengalami kerusakan di mesinnya, dan untuk mengganti mesin hape itu, aku harus membayar senilai 80 % dari harga hape baru, sekitar 1,8 juta. Mereka lalu menyarankan untuk mengambil kembali ‘bangkai’ hape ku karena mesin untuk type 6680 agak sulit didapat. Lucunya, mereka tak meminta aku untuk membayar sepeserpun, padahal hape itu sudah tak tercover oleh garansi. Tak ada biaya perbaikan maupun administrasi.

Segera setelah hape itu kuterima, aku lalu memasang simcard dan memory card sambil berdoa dengan jantung berdebar, berharap bahwa mukjizat akan diberikan olehNya kepadaku. Ajaib....hapeku bisa berfungsi secara normal. Alhamdulillah. Hari ini adalah hari ke enam setelah ‘mati suri’ nya, semoga umurnya masih panjang dan setia menemaniku, anytime & anywhere. Memang benar apa yang di katakan Alanis, Life has a funny way...indeed... :)

Read More..

Thursday, November 01, 2007

The Same Old Gokilness

Weekend kemaren adalah salah satu weekend terbaik di tahun ini. Berawal dari sebuah sms yang kuterima dari Tibenk (my best fella) kalo pagi itu jam 10, temen-temen se- gank waktu SMU dulu pada mo kumpul di rumah salah seorang teman kami di wilayah Gunbak. Sempet kaget juga, karena acaranya mendadak, padahal pada hari yang sama jam 11 siang, temen sekantor ngadain acara akikahan anaknya di kompleks perusda. So sepulang dari acara akikahan, sekitar jam 12.30pm, aku langsung berangkat ke Gunbak. Siang itu cuacanya panas banget, sempat pake acara nyasar segala, syukurlah akhirnya sampai juga di tempat yang dituju.

Saat itu aku disambut oleh monster-monster cilik yang berkeliaran kesana-kemari. Ada 4 orang. Mereka pasti, tak lain dan tak bukan adalah keturunan dari teman-temanku itu. Dan detik berikutnya, para ibu-ibu itu akhirnya dapat kutemui di dapur.

The Menu
Udang bakar, Ayam bakar, Ikan bakar, Lalapan, Sambel, hmmmm.....yummy


Setelah kelulusan smu dulu, tepatnya 8 tahun lalu (8 years? Man...Where the hell was i?) hari itu adalah pertama kalinya aku bertemu lagi dengan mereka, kecuali Tibenk dan Susan, itupun cuma setiap lebaran. Ada rasa senang, kangen bercampur haru.


Atas, ki-ka: Dewi, Tibenk, Ica, Jumi, Susan. Bawah, ki-ka: Esa, Sugi (tuan rumah)

Ki-ka: Jumi, Haeriah, Sri, Esa


Tak banyak yang berubah, kalau boleh aku menyimpulkan. Hanya status dan kepemilikan monster-monster cilik itu. Selebihnya masih seperti yang dulu. We still have the same old gokilness. Kami masih saling memuji (baca: mencela) satu sama lain. Thats what friends are for, isnt it? hehe, karna teman yang baik adalah seorang yang bisa mencelamu sepuas-puasnya tanpa kita akan merasa sakit hati karenanya. Well sakit hati seh kagak, gondok iye..hehe.

Soal topik pembicaraan mungkin agak sedikit berubah, kalau dulu rumpian kami berkisar antara cowok dan bagaimana cara bolos sekolah yang baik dan benar. Kini, mereka yang sudah berkeluarga (Tibenk, Susan, Jumi, Sugi, Esa) membicarakan tentang popok, susu bayi dan hal-hal yang berhubungan dengan cara membuat anak, ups, merawat anak maksudku...hehe...sementara kami-kami yang masih single (Ica, Dewi, Haeriah, Sri dan aku) curhat tentang tips dan trik untuk mendapatkan pria idaman...hehe..

Mungkin ga ada salahnya kalo aku kenalin temen-temenku yang masih single. Here they are (foto bisa diliat diatas)

1. Nama: Ica
Pekerjaan: Karyawan swasta
Hobi: Menyanyi

2. Nama: Dewi
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Hobi: Membantu orang tua

3. Nama: Haeriah
Pekerjaan: PNS
Hobi: Makan (kalo pas laper)

4. Nama: Sri
Pekerjaan: Guru MI
Hobi: Nonton pilem kartun (serius, sempat nangis bombay waktu tau aku punya dvd Inuyasha tapi gak bisa pinjem gara-gara lagi di bawa sama temenku yang lain)

Bila anda pria, masih single dan berkepribadian (punya rumah pribadi, mobil pribadi) dan tertarik dengan salah satu, salah dua atau salah empat dari teman-temanku itu, maka mungkin andalah yang kami cari.

Segeralah hubungi yani via blog ini, bebas biaya pendaftaran, berhadiah payung cantik (selama persediaan masih ada).

Hehe, kalo mereka baca postingan ini, bisa di cium (baca: bogem) abiss.

The next generation
Ki-ka: Chandra (Sugi’s), Yusvi (Jumi’s), Naila Dayang (Tibenk’s), Sabina (Susan’s)

Hari itu adalah pertemuan pertama mereka, ajaibnya mereka langsung akrab, mungkin karena chemistry warisan mamanya. Asal jangan ngikut gokilnya mama kalian ya nak! Cukup kami sajah...

Chandra: Eh, liat tuh mama kita, kalo ketemu ribut amat yak, jadi bete deh ngeliatnya...

Yusvi: Ia tuh, mirip sama kumpulan dinosaurus di negeri yang hilang...hiii..takut ah...

Naila: badabadalalababa (artinya: Emang ada dinosaurus yang mirip mama kita yah?)

Sabina: Naila gak pernah nonton pilem kuntilanak 12 yah? kan disitu ada dinosaurusnya.

Chandra: Mana ada dinosaurus di pilem kuntilanak 12, Jurasic Park kaleeee....

Yusvi dan Sabina: *kompak* huuuuuuuu....

Dan kekhawatiranku menjadi kenyataan...hiks...

Rachmatiah aka Tibenk adalah seorang sahabat sekaligus pengunjung blog sejatiku. Kami sudah saling kenal sejak SMP, tapi mulai dekat saat SMA. Ia lalu melanjutkan kuliah di Poltek Negeri Samarinda. Setelah melalui pengembaraan yang panjang, ceile, akhirnya dia menemukan soulmate-nya yang ternyata adalah tetangganya sendiri (mank ga ada yang jauhan dikit ya benk?) Ibu dari seorang putri cantik itu sekarang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Rumah kami sebenarnya berdekatan (2 menit naik motor), tapi karena kesibukan masing-masing, ketemunya cuma pas lebaran doang.

Gimana rasanya setelah melihat wajahmu terpampang di blog ku ini benk? Hehehe bangga pastinya...ato malah jadi pengen bunuh diri, karena malu? Tenang, aku sudah menyediakan Baygon rasa strobery kalo-kalo kamu butuh....hehehe...

Friend, Amigos, Ami, Tomodachi, Pengyou, Sohibatun, Sibawa, Agang, Sola, Babaturan, Sahabat, apapun itu namanya, kalian adalah bagian dari sejarah hidupku, we've been thru some beautiful and bittersweet time together. Semoga kita masih bisa bertemu di 8 tahun berikutnya, 16 tahun berikutnya, 32 tahun berikutnya, 64 tahun berikutnya, kapanpun itu, and ya’ll meet the same old cindy.

Read More..

Wednesday, October 10, 2007

Read More..